32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Poltak Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta Api

Foto: Gatha Ginting/PM Warga berbondong-bondong melihat jasad Poltak (40) yang sudah ditutupi plastik, di pinggir rel Jalan MT Hariyono Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Warga berbondong-bondong melihat jasad Poltak (40) yang sudah ditutupi plastik, di pinggir rel Jalan MT Hariyono Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga frustrasi lantaran sakit katarak yang dideritanya selama 3 tahun belakangan tak kunjung sembuh, Poltak Manurung (50) warga Tebing Tinggi yang selama ini bermukim di daerah pinggir rel Kel. Pasar Baru Kec. Medan Kota nekat menabrakkan tubuhnya ke kereta api pengangkut CPO yang tengah melaju kencang dari Kisaran menuju Belawan.

Peristiwa ini terjadi di perlintasan yang berada di Jl. MT Haryono Medan, Senin (18/8) malam sekira pukul 21.00 WIB. Alhasil, tubuh Poltak pun akhirnya digilas dan diseret kereta api sejauh 50 meter, mengakibatkan bagian perut dan kakinya remuk.

Info dihimpun dari lokasi kejadian, sebelum melakukan aksi tersebut, Poltak merasa takut sama penyakit katarak yang selama ini dideritanya. Bahkan, dirinya sempat mengatakan kepada warga kalau dia tidak mau matanya diangkat. Pasalnya, sewaktu warga pernah membawanya berobat ke rumah sakit, Poltak sempat marah sama perawat yang menyebutkan kalau matanya harus dioperasi.

“Dia gak mau bola matanya itu diangkat. Dia takut,” ucap Kepling VII, Kel. Pasar Baru Kec Medan Kota, Ilham S saat ditemui wartawan di lokasi.

Sebelum mengakhiri hidupnya, warga sempat melihat Poltak duduk di tepi perlintasan. Namun, saat kereta pengangkut minyak tersebut melaju dari arah Kisaran korban malah melompat seakan menghadang. “Seperti Superman dia tadi lompatnya. Tapi mukanya membelakangi arah kereta,” ungkapnya.

Di saat Poltak mendarat tersebut, tambah Ilham, kereta pun kemudian menggilas dan menyeret tubuhnya sejauh 50 meter dari lokasi kejadian hingga memasuki Kel. Gang Buntu, Kec Medan Timur.

“Kakinya aja remuk. Badannya gak apa-apa, cuma memar aja. Dan saat diseret kereta itu, dia terguling-guling,” tukasnya.

Korban diketahui tidak memiliki keluarga di kawasan tersebut. “Tidak ada keluarganya di sini. Sudah lama kali dia di sini itu. Keluarganya di Tebing. Selama ini dia makan lantaran dia kerja parkir di Jl Palangkaraya. Tadi, mayatnya sudah dibawa ke RS Pirngadi,” pungkasnya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani membenarkan adanya insiden tersebut. ”Kejadiannya sedang kita lidik,” ucapnya singkat.

Atas kejadian tersebut warga yang berada di seputaran perlintasan kereta tersebut pun mendatangi lokasi kejadian untuk melihat lokasi korban mengakhiri hidupnya. (ind/deo)

Foto: Gatha Ginting/PM Warga berbondong-bondong melihat jasad Poltak (40) yang sudah ditutupi plastik, di pinggir rel Jalan MT Hariyono Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Warga berbondong-bondong melihat jasad Poltak (40) yang sudah ditutupi plastik, di pinggir rel Jalan MT Hariyono Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga frustrasi lantaran sakit katarak yang dideritanya selama 3 tahun belakangan tak kunjung sembuh, Poltak Manurung (50) warga Tebing Tinggi yang selama ini bermukim di daerah pinggir rel Kel. Pasar Baru Kec. Medan Kota nekat menabrakkan tubuhnya ke kereta api pengangkut CPO yang tengah melaju kencang dari Kisaran menuju Belawan.

Peristiwa ini terjadi di perlintasan yang berada di Jl. MT Haryono Medan, Senin (18/8) malam sekira pukul 21.00 WIB. Alhasil, tubuh Poltak pun akhirnya digilas dan diseret kereta api sejauh 50 meter, mengakibatkan bagian perut dan kakinya remuk.

Info dihimpun dari lokasi kejadian, sebelum melakukan aksi tersebut, Poltak merasa takut sama penyakit katarak yang selama ini dideritanya. Bahkan, dirinya sempat mengatakan kepada warga kalau dia tidak mau matanya diangkat. Pasalnya, sewaktu warga pernah membawanya berobat ke rumah sakit, Poltak sempat marah sama perawat yang menyebutkan kalau matanya harus dioperasi.

“Dia gak mau bola matanya itu diangkat. Dia takut,” ucap Kepling VII, Kel. Pasar Baru Kec Medan Kota, Ilham S saat ditemui wartawan di lokasi.

Sebelum mengakhiri hidupnya, warga sempat melihat Poltak duduk di tepi perlintasan. Namun, saat kereta pengangkut minyak tersebut melaju dari arah Kisaran korban malah melompat seakan menghadang. “Seperti Superman dia tadi lompatnya. Tapi mukanya membelakangi arah kereta,” ungkapnya.

Di saat Poltak mendarat tersebut, tambah Ilham, kereta pun kemudian menggilas dan menyeret tubuhnya sejauh 50 meter dari lokasi kejadian hingga memasuki Kel. Gang Buntu, Kec Medan Timur.

“Kakinya aja remuk. Badannya gak apa-apa, cuma memar aja. Dan saat diseret kereta itu, dia terguling-guling,” tukasnya.

Korban diketahui tidak memiliki keluarga di kawasan tersebut. “Tidak ada keluarganya di sini. Sudah lama kali dia di sini itu. Keluarganya di Tebing. Selama ini dia makan lantaran dia kerja parkir di Jl Palangkaraya. Tadi, mayatnya sudah dibawa ke RS Pirngadi,” pungkasnya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani membenarkan adanya insiden tersebut. ”Kejadiannya sedang kita lidik,” ucapnya singkat.

Atas kejadian tersebut warga yang berada di seputaran perlintasan kereta tersebut pun mendatangi lokasi kejadian untuk melihat lokasi korban mengakhiri hidupnya. (ind/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/