32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pramugari AirAsia Bentak dan Caci Penumpang asal Samosir

Salahsatu pesawat milik maskapai penerbangan AirAsia
Salahsatu pesawat milik maskapai penerbangan AirAsia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keluarga penumpang maskapai penerbangan Air Asia, Senin (18/8) siang, menggeruduk kantor Air Asia Wilayah Medan di Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA). Pihak keluarga kekecewaan dan keberatan terkait sikap seorang pramugara dan pramugari Air Asia yang telah mencaci maki orangtua mereka, Minan boru Sitanggang (60) asal Samosir.

Kejadian tidak menyenangkan itu bermula saat Minan menjalani perobatan medis di Island Hospital Penang dan berencana pulang ke kediamannya di Medan, Jumat (15/8) kemarin.

“Saya ditemani dua anak saya, berangkat dari bandara Malaysia ke Medan menaiki pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 105,” kata Minan memulai kejadian tak menyenangkan di Kuala Lumpur International Airport.

Usai mendapat nomor bangku, kata Minan menambahkan, mereka pun bergegas menuju pemeriksaan paspor dan bagasi oleh petugas imigrasi bandara. Selanjutnya Minan menuju antrian penumpang yang akan masuk ke pesawat.

“Saat antrian dibuka, salah satu anak menantu saya bernama Sirimorlas Sivakkar pergi ke toilet. Jadi tas saya bawa bersama anak saya Ratna Dewi Naibaho,” terang Minan.

Setelah berjalan dari pintu pesawat, seorang pramugara lalu mencegah Minan bersama putrinya karena dituduh membawa tas kelebihan muatan. “Dibilang tas saya kelebihan muatan. Saya jawab ini tas milik anak saya dia lagi di toilet,” kata wanita berambut putih ini.

Mendengar penjelasan wanita itu, pramugara itu tak juga percaya. Bahkan pramugara itu menarik tangan Minan dan menghardiknya. “Dibentaknya aku. Jadi kubilang sama dia (pramugara) jangan gitulah sama orangtua. Nanti kau bakalan jadi orangtua juga,” jawab Minan.

Bukannya mengalah, pramugara ini lalu membalas. “Kalau aku tua nanti nggak kayak kau,” ujar Minan menirukan perkataan Pramugara tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, sejumlah pramugara dan pramugari yang bertugas di dalam pesawat itu lalu mengerubungi Minan dan kedua anaknya. Usai dimaki-maki, wanita paroh baya beserta keluarga itu bahkan diusir keluar dari pesawat jika tidak menuruti permintaan mereka.

Keributan mereda setelah petugas Polisi Diraja Malaysia datang dan melerai keributan.

Atas kejadian ini pihak keluarga penumpang tidak terima dan menuntut pertanggungjawaban maskapai Air Asia. Senin siang, ditemani kedua anaknya, Minan menggeruduk kantor Air Asia di Bandara KNIA.

“Pimpinan Air Asia beserta jajarannya agar meminta maaf kepada kami dan seluruh penumpang pesawat melalui media massa. Serta berikan sanksi atas perbuatan mengancam memaksa dan tidak memiliki etika dari kru pesawat,” kesal Minan.

Keluhan penumpang ini, ditanggapi oleh Manajer Operasional Air Asia Wilayah Medan, Syaiful. Kepada keluarga dirinya mengatakan keputusan tentang keluhan dari keluarga penumpang akan disampaikan ke manajemen pusat di Jakarta. “Kami hanya sebatas menampung keluhan dari penumpang,” kata Syaiful singkat. (wel/bd)

Salahsatu pesawat milik maskapai penerbangan AirAsia
Salahsatu pesawat milik maskapai penerbangan AirAsia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keluarga penumpang maskapai penerbangan Air Asia, Senin (18/8) siang, menggeruduk kantor Air Asia Wilayah Medan di Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA). Pihak keluarga kekecewaan dan keberatan terkait sikap seorang pramugara dan pramugari Air Asia yang telah mencaci maki orangtua mereka, Minan boru Sitanggang (60) asal Samosir.

Kejadian tidak menyenangkan itu bermula saat Minan menjalani perobatan medis di Island Hospital Penang dan berencana pulang ke kediamannya di Medan, Jumat (15/8) kemarin.

“Saya ditemani dua anak saya, berangkat dari bandara Malaysia ke Medan menaiki pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 105,” kata Minan memulai kejadian tak menyenangkan di Kuala Lumpur International Airport.

Usai mendapat nomor bangku, kata Minan menambahkan, mereka pun bergegas menuju pemeriksaan paspor dan bagasi oleh petugas imigrasi bandara. Selanjutnya Minan menuju antrian penumpang yang akan masuk ke pesawat.

“Saat antrian dibuka, salah satu anak menantu saya bernama Sirimorlas Sivakkar pergi ke toilet. Jadi tas saya bawa bersama anak saya Ratna Dewi Naibaho,” terang Minan.

Setelah berjalan dari pintu pesawat, seorang pramugara lalu mencegah Minan bersama putrinya karena dituduh membawa tas kelebihan muatan. “Dibilang tas saya kelebihan muatan. Saya jawab ini tas milik anak saya dia lagi di toilet,” kata wanita berambut putih ini.

Mendengar penjelasan wanita itu, pramugara itu tak juga percaya. Bahkan pramugara itu menarik tangan Minan dan menghardiknya. “Dibentaknya aku. Jadi kubilang sama dia (pramugara) jangan gitulah sama orangtua. Nanti kau bakalan jadi orangtua juga,” jawab Minan.

Bukannya mengalah, pramugara ini lalu membalas. “Kalau aku tua nanti nggak kayak kau,” ujar Minan menirukan perkataan Pramugara tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, sejumlah pramugara dan pramugari yang bertugas di dalam pesawat itu lalu mengerubungi Minan dan kedua anaknya. Usai dimaki-maki, wanita paroh baya beserta keluarga itu bahkan diusir keluar dari pesawat jika tidak menuruti permintaan mereka.

Keributan mereda setelah petugas Polisi Diraja Malaysia datang dan melerai keributan.

Atas kejadian ini pihak keluarga penumpang tidak terima dan menuntut pertanggungjawaban maskapai Air Asia. Senin siang, ditemani kedua anaknya, Minan menggeruduk kantor Air Asia di Bandara KNIA.

“Pimpinan Air Asia beserta jajarannya agar meminta maaf kepada kami dan seluruh penumpang pesawat melalui media massa. Serta berikan sanksi atas perbuatan mengancam memaksa dan tidak memiliki etika dari kru pesawat,” kesal Minan.

Keluhan penumpang ini, ditanggapi oleh Manajer Operasional Air Asia Wilayah Medan, Syaiful. Kepada keluarga dirinya mengatakan keputusan tentang keluhan dari keluarga penumpang akan disampaikan ke manajemen pusat di Jakarta. “Kami hanya sebatas menampung keluhan dari penumpang,” kata Syaiful singkat. (wel/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/