32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Gelar Kotor Floyd Mayweather Jr

LAS VEGAS – Semua mata penggemar tinju kembali tertuju pada sosok Floyd Mayweather Jr. Petinju Amerika Serikat (AS) itu memperpanjang rekor tak terkalahkan sekaligus kembali memiliki gelar juara dunia. Namun, kemenangannya kali ini banyak disertai kontroversi.

Petinju berjuluk Pretty Boy itu berhak menyandang gelar kelas welter (66, 6 kg) versi WBC. Dia merebutnya dari Victor Ortiz  dalam pertarungan yang berlangsung di MGM Grand Garden, Las Vegas, AS, kemarin (18/9) WIB.
Dua pukulan kombinasi kiri dan kanan yang dilepaskan Mayweather membuat Ortiz terjungkang. Tapi, insiden di ronde keempat itu terjadi saat kedua tangan Ortiz masih di bawah. Beberapa saat sebelumnya, wasit pertarungan Joe Cortez menghentikan pertarungan dan mengurangi poin Ortiz karena melakukan headbutt alias benturan kepala.
Usai menerima pengurangan poin, Ortiz bersikap simpatik dengan memeluk serta mengecup Mayweather. Sayang, sikap tersebut tak dibalas Mayweather dengan simpatik pula. Bahkan saat wasit belum siap, Mayweather sudah memberi pukulan pada Ortiz.

“Kami sudah saling menyentuhkan sarung tangan. Dia sudah melakukan kecurangan, tapi di sini kita tak mengeluhkan apa kecurangan yang dilakukannya atau yang saya lakukan,” ungkap Mayweather.
Mayweather bersikukuh kemenangan KO (knockout) kontroversial yang diraihnya atas Ortiz adalah sah. Maywether justru mengkritik sikap tidak waspada Ortiz.

“Banyak orang ingin tahu apa yang terjadi. Ada sejumlah tandukan Ortiz. Apapun bisa terjadi di atas ring. Selalu lindungi Anda setiap saat. Anda ingin melihat knockout, saya beri Anda. Ketika Ortiz masih sembilan tahun, saya sudah mendominasi tinju,” ujar Mayweather seperti yang dilansir BoxingScene.
Usai mendapatkan keputusan kalah, Ortiz tak langsung melayangkan protes. Dia memang masih belum sepenuhnya sadar usai mendapatkan hantaman saat sedang tak siap.

“Sekali Anda mengenakan sarung tinju, itu waktunya bertarung. Kita ke sini untuk bertarung. Anda ingin saya bermain kotor dan dua menit kemudian ingin saya menjadi teman? Ini bisnis menyakitkan. Tanpa kejadian di ronde keempat, dia tetap akan KO. Saya bertarung lebih kuat,” lanjut Mayweather.

Penonton di MGM Grand yang terhenyak akan aksi Mayweather, kompak mencemooh. Tindakannya kali ini seakan memperpanjang catatan kontroversial yang akrab dengan Mayweather beberapa tahun terakhir.
Namun, Ortiz tak sepenuhnya menyalahkan Mayweather dan wasit. Petinju 24 tahun itu melihat kejadian tersebut sebagai pengalaman besar dalam karirnya. Tetap saja, dia juga merasa menyesal tak melindungi dirinya di situasi yang rawan.

“Baru saja ada break. Saya melihat ke arah wasit dan boom, saya hilang kesadaran. Saya kira ada sedikit kesalahan komunikasi dari wasit. Tapi saya tak bisa menyalahkan siapa pun kecuali diri saya. Itu pengalamn sebagai pelajaran,” ucap Ortiz.

Dengan kemenangan ini Mayweather memperpanjang rekor tidak pernah kalah selama karir tinjunya. Petinju berusia 34 tahun tersebut memiliki rekor selalu menang dalam 42 pertarungan. (ady/jpnn)
Sementara, Ortiz menderita kekalahan ketiga dalam 34 pertarungan. (ady/diq/jpnn)

LAS VEGAS – Semua mata penggemar tinju kembali tertuju pada sosok Floyd Mayweather Jr. Petinju Amerika Serikat (AS) itu memperpanjang rekor tak terkalahkan sekaligus kembali memiliki gelar juara dunia. Namun, kemenangannya kali ini banyak disertai kontroversi.

Petinju berjuluk Pretty Boy itu berhak menyandang gelar kelas welter (66, 6 kg) versi WBC. Dia merebutnya dari Victor Ortiz  dalam pertarungan yang berlangsung di MGM Grand Garden, Las Vegas, AS, kemarin (18/9) WIB.
Dua pukulan kombinasi kiri dan kanan yang dilepaskan Mayweather membuat Ortiz terjungkang. Tapi, insiden di ronde keempat itu terjadi saat kedua tangan Ortiz masih di bawah. Beberapa saat sebelumnya, wasit pertarungan Joe Cortez menghentikan pertarungan dan mengurangi poin Ortiz karena melakukan headbutt alias benturan kepala.
Usai menerima pengurangan poin, Ortiz bersikap simpatik dengan memeluk serta mengecup Mayweather. Sayang, sikap tersebut tak dibalas Mayweather dengan simpatik pula. Bahkan saat wasit belum siap, Mayweather sudah memberi pukulan pada Ortiz.

“Kami sudah saling menyentuhkan sarung tangan. Dia sudah melakukan kecurangan, tapi di sini kita tak mengeluhkan apa kecurangan yang dilakukannya atau yang saya lakukan,” ungkap Mayweather.
Mayweather bersikukuh kemenangan KO (knockout) kontroversial yang diraihnya atas Ortiz adalah sah. Maywether justru mengkritik sikap tidak waspada Ortiz.

“Banyak orang ingin tahu apa yang terjadi. Ada sejumlah tandukan Ortiz. Apapun bisa terjadi di atas ring. Selalu lindungi Anda setiap saat. Anda ingin melihat knockout, saya beri Anda. Ketika Ortiz masih sembilan tahun, saya sudah mendominasi tinju,” ujar Mayweather seperti yang dilansir BoxingScene.
Usai mendapatkan keputusan kalah, Ortiz tak langsung melayangkan protes. Dia memang masih belum sepenuhnya sadar usai mendapatkan hantaman saat sedang tak siap.

“Sekali Anda mengenakan sarung tinju, itu waktunya bertarung. Kita ke sini untuk bertarung. Anda ingin saya bermain kotor dan dua menit kemudian ingin saya menjadi teman? Ini bisnis menyakitkan. Tanpa kejadian di ronde keempat, dia tetap akan KO. Saya bertarung lebih kuat,” lanjut Mayweather.

Penonton di MGM Grand yang terhenyak akan aksi Mayweather, kompak mencemooh. Tindakannya kali ini seakan memperpanjang catatan kontroversial yang akrab dengan Mayweather beberapa tahun terakhir.
Namun, Ortiz tak sepenuhnya menyalahkan Mayweather dan wasit. Petinju 24 tahun itu melihat kejadian tersebut sebagai pengalaman besar dalam karirnya. Tetap saja, dia juga merasa menyesal tak melindungi dirinya di situasi yang rawan.

“Baru saja ada break. Saya melihat ke arah wasit dan boom, saya hilang kesadaran. Saya kira ada sedikit kesalahan komunikasi dari wasit. Tapi saya tak bisa menyalahkan siapa pun kecuali diri saya. Itu pengalamn sebagai pelajaran,” ucap Ortiz.

Dengan kemenangan ini Mayweather memperpanjang rekor tidak pernah kalah selama karir tinjunya. Petinju berusia 34 tahun tersebut memiliki rekor selalu menang dalam 42 pertarungan. (ady/jpnn)
Sementara, Ortiz menderita kekalahan ketiga dalam 34 pertarungan. (ady/diq/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/