12 Mobil Tinggal Rangka
MEDAN-Sebuah gudang mobil di Jalan Kapten Sumarsono, Helvetia Timur, Medan Helvetia ludes dilalap api, Selasa (18/9) dini hari sekira pukul 02.00 WIB. Kobaran api setinggi 12 meter yang menghanguskan gudang milik Hasan (40), seorang eksportir sayur yang berdomisili di Perumahan Makmur, Griya Riatur Indah, setidaknya menghabiskan 12 unit mobil terdiri dari enam unit Daihatsu Colt Diesel, empat unit Mitsubishi L 300, Satu unit Suzuki Pick Up, satu unit Suzuki Grand Max 1 dan empat unit boks kontainer.

“Kami tahunya sudah terbakar bang, kami langsung keluar lihat kebakarannya. Kami pada ngumpul di gudang 3. Karena di situ semua kami tidurnya. Ya baguslah toke (Hasan, Red) bang. Kalau nggak bagus, nggak mungkin yang kerja banyak bang. Ada sekitar 200-an orang. Besar kali apinya, sama tingginya dengan rumah dan toko (ruko) tiga tingkat yang di sebelah itu,” kata Martin Ginting (26), seorang pekerja di gudang milik Hasan.
Menurutnya, saat mobil pemadam kebakaran mau masuk, baru temannya membuka pintu gudangnya. Untungnya, katanya, dia tidak tidur di gudang itu.
“Sebelumnya, saya tidur di boks kontainer itu. Karena tidak ada kawan lagi, saya tidur di gudang 3. Yang terbakar gudang 4. Semuanya ada empat gudang punya toke (Hasan, Red). Gudang 2 sebelum gudang 3, dan itu memang kosong. Dan agak berapa meter gudang 1, dan itu untuk kantor. Gudang 4 ini ya buka tutup gitu. Kalau habis masuk sayuran dari gunung (Berastagi, Red), mobil masuk gudang 4. Setelah itu langsung ditutup. Nggak tahu karena apa bang,” katanya.
Sayangnya, Hasan selaku pemilik gudang dan eksportir sayur-mayur ke Singapura dan Malaysia yang diambil dari Berastagi, Kabupaten Karo, tidak datang untuk melihat kejadian yang menimpa salah satu gudangnya.
“Tidak ada nampak tadi bang,” jawab pemuda yang baru bekerja selama tiga bulan dengan Hasan tersebut.
Pemuda yang mengaku asal Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) tersebut, menambahkan tidak ada korban jiwa pada peristiwa yang sempat membangunkan warga sekitar kejadian itu.
Martin ketika ditanya taksasi kerugian yang diderita dari peristiwa itu, mengaku tidak mengetahuinya.
“Nggak ada korban bang. Karena semuanya tidur di gudang 3. Untung juga aku nggak tidur di gudang empat yang terbakar ini. Karena lima malam lalu, aku masih tidur di situ. Karena nggak ada kawan lagi yang tidur di situ, aku tidur di gudang 3. Kalau kerugiannya, manalah tahu aku bang,” utaranya.
Sementara itu, John Firma, warga sekitar yang ada di lokasi kejadian kepada Sumut Pos menyatakan, untungnya pagar gudang yang terbakar itu relatif cukup tinggi sekira 4 meter. Jadi, pagar gudang tersebut menghalangi kobaran api yang diperkirakan mencapai 12 meter tersebut, tidak merembet ke rumah-rumah milik warga lainnya.
“Tengoklah ruko tiga tingkat itu gosong dindingnya. Itu paling nggak tingginya 12 meter. Nah, yang sebelah ini kan gudang usaha butut, nggak kena karena pagar gudangnya tinggi. Pagarnya ini sekitar 4 meter. Kalau pagarnya nggak tinggi, sudah habis semua rumah-rumah di sepanjang jejeran gudang ini. Tadi sempat ada bunyi ledakan. Bisa jadi kotak pendingin sayuran yang ada di box kontainer itu yang meledak,” ucap John.
Diduga kerugian diperkirakan mencapai Rp1 miliar lebih. “12 unit mobil itu saja, setidaknya seharga Rp1 miliar lebih,” kata John.
Pantauan Sumut Pos, kobaran api baru bisa dijinakkan sekira pukul 03.25 WIB, setelah 14 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Kota Medan, turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di wilayah hukum Kepolisian Sektor (Polsek) Helvetia tersebut.
“14 unit pemadam kebakaran bang, semuanya dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Medan,” aku salah seorang personel pemadam kebakaran.
Sedangkan salah seorang personel polisi Polsek Helvetia Medan yang tengah memasang garis polisi atau police line, mengungkapkan laporan yang diterima Polsek Helvetia kebakaran terjadi sekira pukul 01.20 WIB.
“Sekitar pukul 01.20 WIB tadi. Ini gudang pendingin sayur-sayuran, di dalamnya ada mobil pengangkut sayuran dan ada truknya. Sejauh ini masih diselidiki. Jadi belum bisa dipastikan asal api dari mana. Gudang terkunci, kok kenapa bisa terbakar. Inilah yang lagi diselidiki. Sejauh ini tidak ada korban jiwa. Dan kita belum bisa menaksir berapa kerugian yang dialami,” ungkapnya.
Kapolsekta Medan Helvetia, AKP Tris Zeviansyah SIK mengatakan, gudang sayur milik Hasan diduga terbakar karena hubungan arus pendek (korslet). Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ratusan juta rupiah. “Kebakaran diduga dari hubungan arus pendek dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB. Saksi yang kita mintai keterangan saat ini 3 orang,” katanya.(ari/jon)