29.2 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Petakan Babura, baru normalisasi

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MENCUCI: Warga mencuci pakaian di pinggiran aliran Sungai Babura Jalan Zainul Arifin Medan, beberapa waktu lalu. Gubsu Edy Rahmayadi memerintahkan pemetaan sungai sebelum dilakukan normalisasi untuk mengurangi resiko banjir
di Kota Medan.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Banjir bukan sekali-dua kali melanda Kota Medan. Setiap kali hujan deras turun lebih dari 4 jam, Medan nyaris bisa dipastikan banjir.

Banjir terparah selama 10 tahun terakhir terjadi pada Sabtu (15/9) malam hingga Minggu (16/9) siang baru lalu. Pendangkalan dan penyempitan sungai-sungai diduga sebagai penyebab banjir. Untuk mengatasinya, Gubsu Edy Rahmayadi, memerintahkan pemetaan sungai sebelum dinormalisasi.

KEMARIN, Selasa (17/9), Gubsu bersama Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, meninjau langsung kawasan terparah yang terkena banjir akibat meluapnya Sungai Babura di Gang Sareman dan Gang Mandor, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. Pada Minggu (16/9) lalu, ketinggian air mencapai atap rumah warga.

Peninjauan dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi masalah banjir yang telah menerpa warga Kota Medan sejak tahun 2011. Peninjauan kali ini diikuti Bupati Deliserdang, H Ashari Tambunan. Alasannya, penyelesaian banjir di Kota Medan akan melibatkan wilayah Deliserdang.

Kehadiran Gubsu, Wali Kota, dan Bupati Deliserdang mendapat apresiasi warga. Mereka berharap kedatangan ketiga pejabat itu dapat mengatasi persoalan banjir yang selama ini mereka hadapi. Karena selain melumpuhkan aktifitas warga, banjir juga merusak sejumlah peralatan rumah tangga milik warga Tiba di lokasi, Gubsu, Wali Kota dan Bupati meninjau Sungai Babura hingga bibir sungai. Peninjauan diikuti Kepala Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Roy Panagong Pardede.

“Tentu ini harus diselesaikan. Karena selama ini tidak diatasi, ini akan banjir terus. Kita mau tahu bagaimana kondisi sungai di Medan, Deliserdang sampai Karo. Kita akan panggil kepala daerah,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi saat berdiskusi di pinggir Sungai Babura.

Dari hasil peninjauan, Gubsu mengatakan, kondisi Sungai Babura memprihatinkan karena mengalami pendangkalan dan penyempitan. “Akibatnya ketika intensitas hujan tinggi disertai limpahan air dari gunung, Sungai Babura tak mampu menampung debit air. Sehingga terjadi back water dan merendam rumah warga,” katanya.

Usai meninjau badan sungai, Gubernur pun melihat kondisi rumah warga yang sempat hampir tenggelam karena meluapnya air sungai. Saat kunjungan itu, air di kawasan permukiman penduduk sudah surut. Namun curah hujan yang tinggi, masih dikhawatirkan terjadi banjir susulan.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MENCUCI: Warga mencuci pakaian di pinggiran aliran Sungai Babura Jalan Zainul Arifin Medan, beberapa waktu lalu. Gubsu Edy Rahmayadi memerintahkan pemetaan sungai sebelum dilakukan normalisasi untuk mengurangi resiko banjir
di Kota Medan.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Banjir bukan sekali-dua kali melanda Kota Medan. Setiap kali hujan deras turun lebih dari 4 jam, Medan nyaris bisa dipastikan banjir.

Banjir terparah selama 10 tahun terakhir terjadi pada Sabtu (15/9) malam hingga Minggu (16/9) siang baru lalu. Pendangkalan dan penyempitan sungai-sungai diduga sebagai penyebab banjir. Untuk mengatasinya, Gubsu Edy Rahmayadi, memerintahkan pemetaan sungai sebelum dinormalisasi.

KEMARIN, Selasa (17/9), Gubsu bersama Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, meninjau langsung kawasan terparah yang terkena banjir akibat meluapnya Sungai Babura di Gang Sareman dan Gang Mandor, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. Pada Minggu (16/9) lalu, ketinggian air mencapai atap rumah warga.

Peninjauan dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi masalah banjir yang telah menerpa warga Kota Medan sejak tahun 2011. Peninjauan kali ini diikuti Bupati Deliserdang, H Ashari Tambunan. Alasannya, penyelesaian banjir di Kota Medan akan melibatkan wilayah Deliserdang.

Kehadiran Gubsu, Wali Kota, dan Bupati Deliserdang mendapat apresiasi warga. Mereka berharap kedatangan ketiga pejabat itu dapat mengatasi persoalan banjir yang selama ini mereka hadapi. Karena selain melumpuhkan aktifitas warga, banjir juga merusak sejumlah peralatan rumah tangga milik warga Tiba di lokasi, Gubsu, Wali Kota dan Bupati meninjau Sungai Babura hingga bibir sungai. Peninjauan diikuti Kepala Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Roy Panagong Pardede.

“Tentu ini harus diselesaikan. Karena selama ini tidak diatasi, ini akan banjir terus. Kita mau tahu bagaimana kondisi sungai di Medan, Deliserdang sampai Karo. Kita akan panggil kepala daerah,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi saat berdiskusi di pinggir Sungai Babura.

Dari hasil peninjauan, Gubsu mengatakan, kondisi Sungai Babura memprihatinkan karena mengalami pendangkalan dan penyempitan. “Akibatnya ketika intensitas hujan tinggi disertai limpahan air dari gunung, Sungai Babura tak mampu menampung debit air. Sehingga terjadi back water dan merendam rumah warga,” katanya.

Usai meninjau badan sungai, Gubernur pun melihat kondisi rumah warga yang sempat hampir tenggelam karena meluapnya air sungai. Saat kunjungan itu, air di kawasan permukiman penduduk sudah surut. Namun curah hujan yang tinggi, masih dikhawatirkan terjadi banjir susulan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/