26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tingkatkan Kreativitas Masyarakat dan Atasi Masalah Sampah di Kampung Nelayan Seberang Melalui PLN Peduli

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII berada di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan ini tergolong cukup sulit diakses masyarakat luar. Untuk mencapai kampung ini, harus mengarungi laut dengan menggunakan perahu motor kecil yang bersandar di dermaga Belawan.

Kampung nelayan ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 625 Kepala Keluarga dan 2.290 jiwa, dimana perekonomian masyarakat bergantung dari hasil laut, sehingga 90 persen masyarakat adalah nelayan.

Akhir-akhir ini masyarakat di kampung ini mengeluhkan tentang pendapatan hasil laut yang jauh menurun. Hal ini disebabkan kelestarian biota laut menurun dampak dari kurangnya kesadaran masyarakat akibat membuang sampah ke laut.

Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi. Rata-rata masyarakat berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), tak ayal banyak anak para nelayan yang putus sekolah.

Kali ini PLN UIW Sumut berkolaborasi dengan Ibu Sarawiyah, kepala lingkungan XII Seberang dalam meningkatkan perekonomian masyarakat untuk memajukan kampung nelayan menjadi salah daerah wisata yang kaya dengan biota laut dan adanya hutan mangrove.

Manager Komunikasi dan TJSL, Yasmir Lukman, mengatakan PLN peduli terhadap kelestarian alam khususnya habitat laut. Disisi lain, PLN juga memiliki peran dalam mendukung para UMKM sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di kawasan tersebut.

“Melalui PLN Peduli, hari ini kami menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sebesar 75 juta rupiah untuk pelatihan sablon dan pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai ekomoni bagi masyarakat kampung nelayan seberang,” ujar Yasmir.

Saat ini masyarakat kampung nelayan seberang telah berhasil menciptakan mahakarya bernilai ekomoni seperti kotak tissue, pas bunga, tikar plastik dan tempat permen dari limbah sampah organik.

Tidak hanya itu, anak-anak para nelayan yang memiliki kreatifitas yang tinggi dalam bentuk gambar maupun tulisan dapat menghasilkan karya melalui pelatihan sablon ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN UIW Sumatera Utara dan PLN Peduli yang telah membantu kami dalam menjaga kelestarian habitat laut dan mendukung para UMKM sehingga dapat meningkatkan perekomonian masyarakat di kampung nelayan seberang,” tutup Sarawiyah. (rel/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII berada di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan ini tergolong cukup sulit diakses masyarakat luar. Untuk mencapai kampung ini, harus mengarungi laut dengan menggunakan perahu motor kecil yang bersandar di dermaga Belawan.

Kampung nelayan ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 625 Kepala Keluarga dan 2.290 jiwa, dimana perekonomian masyarakat bergantung dari hasil laut, sehingga 90 persen masyarakat adalah nelayan.

Akhir-akhir ini masyarakat di kampung ini mengeluhkan tentang pendapatan hasil laut yang jauh menurun. Hal ini disebabkan kelestarian biota laut menurun dampak dari kurangnya kesadaran masyarakat akibat membuang sampah ke laut.

Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi. Rata-rata masyarakat berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), tak ayal banyak anak para nelayan yang putus sekolah.

Kali ini PLN UIW Sumut berkolaborasi dengan Ibu Sarawiyah, kepala lingkungan XII Seberang dalam meningkatkan perekonomian masyarakat untuk memajukan kampung nelayan menjadi salah daerah wisata yang kaya dengan biota laut dan adanya hutan mangrove.

Manager Komunikasi dan TJSL, Yasmir Lukman, mengatakan PLN peduli terhadap kelestarian alam khususnya habitat laut. Disisi lain, PLN juga memiliki peran dalam mendukung para UMKM sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di kawasan tersebut.

“Melalui PLN Peduli, hari ini kami menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sebesar 75 juta rupiah untuk pelatihan sablon dan pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai ekomoni bagi masyarakat kampung nelayan seberang,” ujar Yasmir.

Saat ini masyarakat kampung nelayan seberang telah berhasil menciptakan mahakarya bernilai ekomoni seperti kotak tissue, pas bunga, tikar plastik dan tempat permen dari limbah sampah organik.

Tidak hanya itu, anak-anak para nelayan yang memiliki kreatifitas yang tinggi dalam bentuk gambar maupun tulisan dapat menghasilkan karya melalui pelatihan sablon ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN UIW Sumatera Utara dan PLN Peduli yang telah membantu kami dalam menjaga kelestarian habitat laut dan mendukung para UMKM sehingga dapat meningkatkan perekomonian masyarakat di kampung nelayan seberang,” tutup Sarawiyah. (rel/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/