30 C
Medan
Friday, June 7, 2024

Bobby Nasution Tegaskan Tak Ada Penggusuran Warga saat Normalisasi Sungai Deli pada 27 September

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution menegaskan tidak akan ada relokasi, pembongkaran, ataupun penggusuran terhadap masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran Sungai Deli yang akan dinormalisasi sepanjang 32 Km mulai 27 September mendatang.

Penegasan ini disampaikan Bobby saat memimpin Rapat Program Kegiatan Gotong Royong dan Normalisasi Sungai Deli di Pendopo Rumah Dinas, Senin (18/9/2023) malam.

Diungkapkan dal rapat tersebut, normalisasi aliran Sungai Deli yang melintasi wilayah Kota Medan ini dilakukan Pemko Medan dengan berkolaborasi bersama Kodam I/BB dan Kodim 0201/Medan dengan masa kerja selama 64 hari.

“Yang terpenting tidak ada penggusuran warga di bantaran sungai,” ucap Bobby Nasution di hadapan Kasdam I/BB Brigjen TNI Refrizal, Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II Mohammad Firman, pihak Pelindo Belawan, pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan serta camat se-Kota Medan.

Pada kesempatan itu, Bobby Nasution juga mengingatkan para camat agar mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Medan ini. Tujuannya, untuk mengedukasi masyarakat sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat dicapai.

“Nah, bapak dan ibu camat, kalau bisa ajak masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan itu. Jadi, ini tujuannya untuk mengedukasi dan agar tidak ada kesan yang membenarkan bahwa masyarakat boleh membuang sampah ke sungai, nanti dibersihkan oleh pemerintah. Bukan, bukan itu. Kita bangkitkan sama-sama kesadaran masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, Bobby menuturkan bahwa program normalisasi ini telah lama ingin dilakukan, namun pengerjaan baru bisa dilakukan menunggu gambaran wilayah dari BWSS II. Sebab normalisasi yang dilakukan tidak hanya berdampak pada Kota Medan saja, tetapi juga wilayah lain di Sumatera Utara, terutama yang berdekatan langsung dengan Kota Medan.

“Kewenangan sungai ini berada di BWSS II. Maka, sama-sama kita berkolaborasi dan ini salah satu keinginan besar yang sejak lama kita harapkan bisa dilakukan. Alhamdulillah, kegiatan ini juga telah mendapat dukungan dari KSAD dengan mengerahkan personil TNI AD di sini beserta alat-alat yang dimiliki,” katanya.

Selain menguatkan kolaborasi dan sinergi, sejumlah hal teknis dan mendasar pun dibahas dalam pertemuan tersebut. Bobby Nasution juga menekankan kepada perangkat daerah terkait untuk lebih mendetailkan lagi pembagian dan sistem kerja bagi para personel yang terlibat nantinya.

Berdasarkan estimasi, nantinya kegiatan normalisasi sungai ini direncanakan akan persinel sekitar 500 hingga 1.000 orang.

“Sebelum dimulai, pastikan rekan-rekan di lapangan memahami betul sistem yang diterapkan untuk meminimalisir kesalahan dan pengerjaan memberikan hasil optimal,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution menegaskan tidak akan ada relokasi, pembongkaran, ataupun penggusuran terhadap masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran Sungai Deli yang akan dinormalisasi sepanjang 32 Km mulai 27 September mendatang.

Penegasan ini disampaikan Bobby saat memimpin Rapat Program Kegiatan Gotong Royong dan Normalisasi Sungai Deli di Pendopo Rumah Dinas, Senin (18/9/2023) malam.

Diungkapkan dal rapat tersebut, normalisasi aliran Sungai Deli yang melintasi wilayah Kota Medan ini dilakukan Pemko Medan dengan berkolaborasi bersama Kodam I/BB dan Kodim 0201/Medan dengan masa kerja selama 64 hari.

“Yang terpenting tidak ada penggusuran warga di bantaran sungai,” ucap Bobby Nasution di hadapan Kasdam I/BB Brigjen TNI Refrizal, Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II Mohammad Firman, pihak Pelindo Belawan, pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan serta camat se-Kota Medan.

Pada kesempatan itu, Bobby Nasution juga mengingatkan para camat agar mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Medan ini. Tujuannya, untuk mengedukasi masyarakat sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat dicapai.

“Nah, bapak dan ibu camat, kalau bisa ajak masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan itu. Jadi, ini tujuannya untuk mengedukasi dan agar tidak ada kesan yang membenarkan bahwa masyarakat boleh membuang sampah ke sungai, nanti dibersihkan oleh pemerintah. Bukan, bukan itu. Kita bangkitkan sama-sama kesadaran masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, Bobby menuturkan bahwa program normalisasi ini telah lama ingin dilakukan, namun pengerjaan baru bisa dilakukan menunggu gambaran wilayah dari BWSS II. Sebab normalisasi yang dilakukan tidak hanya berdampak pada Kota Medan saja, tetapi juga wilayah lain di Sumatera Utara, terutama yang berdekatan langsung dengan Kota Medan.

“Kewenangan sungai ini berada di BWSS II. Maka, sama-sama kita berkolaborasi dan ini salah satu keinginan besar yang sejak lama kita harapkan bisa dilakukan. Alhamdulillah, kegiatan ini juga telah mendapat dukungan dari KSAD dengan mengerahkan personil TNI AD di sini beserta alat-alat yang dimiliki,” katanya.

Selain menguatkan kolaborasi dan sinergi, sejumlah hal teknis dan mendasar pun dibahas dalam pertemuan tersebut. Bobby Nasution juga menekankan kepada perangkat daerah terkait untuk lebih mendetailkan lagi pembagian dan sistem kerja bagi para personel yang terlibat nantinya.

Berdasarkan estimasi, nantinya kegiatan normalisasi sungai ini direncanakan akan persinel sekitar 500 hingga 1.000 orang.

“Sebelum dimulai, pastikan rekan-rekan di lapangan memahami betul sistem yang diterapkan untuk meminimalisir kesalahan dan pengerjaan memberikan hasil optimal,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/