30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

PAD PD Pasar hanya Rp1,47 Miliar

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Medan, Mulia Asri Rambe.

SUMUTPOS.CO – Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun Anggaran 2017 menguak fakta yang mencengangkan, Senin (23/4) sore menjelang petang. Sebab, PD Pasar Kota Medan hanya mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,4 miliar di  tahun 2017. Jumlah ini sangat jauh dari harapan, karena setelah dihitung-hitung kontribusinya cuma sebesar Rp70 ribu per hari. Bahkan, diduga ada kebocoran PAD tersebut sebesar Rp Rp30 miliar lagi.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Medan Mulia Asri Rambe berasumsi, berdasarkan hitungannya, jika total pedagang yang ada di Medan sekitar 22.000 pedagang seperti pengakuan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya, satu pedagang misalnya dikenakan retribusi Rp4.000 per orang. Maka, hasilnya Rp88 juta per hari. Kalau dikalikan setahun atau 360 hari, totalnya mencapai Rp31 miliar lebih.”Jadi, kok bangg dibilang Rp1,47 miliar, kemana yang Rp30 miliar lagi? Makanya, ini sudah keliru berbangga hati telah memberikan kontribusi kepada PAD,” ujar Mulia yang akrab dipanggil Bayek ini saat dihubungi Bayek.

Bayek menuturkan, bisa dibayangkan satu pasar hanya menyumbangkan ke PAD Rp70 ribu. Sementara, untuk Pasar Marelan dikucurkan dana sekitar Rp26 miliar. “Coba kita hitung yang dihasilkannya Rp1,47 miliar dibagi jumlah pasar yang ada di Medan sebanyak 54 pasar. Lalu, hasilnya dibagi satu tahun (360 hari) dan ternyata cuma Rp70 ribu kontribusinya per hari kepada Pemko Medan,” kata Bayek lagi.

Belum lagi, lanjutnya, tahun lalu PD Pasar mengalami kerugian hingga Rp500 juta lebih. “Tapi kenapa, kalau memang rugi kok malah menambah pekerja secara besar-besaran sampai 200 orang. Seharusnya, mencari solusi dong bagaimana memperbaiki atau mengatasi kerugian bukan malah menambah beban. Jadi, dia ini betul-betul kebijakannya tak memiliki konsep atau prospek yang baik dalam memimpin PD Pasar,” cetusnya.

Diutarakan Bayek, ini baru masalah LKPj, belum lagi soal PAD yang digunakannya. Sebab, PD Pasar menyerap anggaran hingga Rp40 miliar setahun.”Kalau begini caranya makin hancurlah PD Pasar ini. Makanya, kita minta Wali Kota agar jabatan Dirut PD Pasar segera dievaluasi,” tegasnya.

Anggota DPRD Medan Zulkarnain Yusuf Nasution menyebutkan,  jumlah aset dari seluruh pasar di Kota Medan diperkirakan mencapai Rp1 triliun lebih. “Kalau total aset lebih dari Rp1 triliun hanya bisa menghasilkan Rp1,4 miliar, untuk apa? Tak bisa dibanggakan yang begitu,” ucapnya.

Sebelumnya, Dirut PD Pasar Rusdi memaparkan dengan bangga keberhasilannya dalam pembahasan LKPj 2017. Namun akhirnya, berbalik menjadi boomerang.”Sejak awal menjabat, kondisi PD Pasar mengkhawatirkan. Bahkan beberapa tahun terakhir kondisinya selalu merugi. Tapi, begitu berganti direksi, deviden yang dihasilkan di 2017 mencapai Rp1,4 miliar,” ujar Rusdi. (ris/ila)

 

 

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Medan, Mulia Asri Rambe.

SUMUTPOS.CO – Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun Anggaran 2017 menguak fakta yang mencengangkan, Senin (23/4) sore menjelang petang. Sebab, PD Pasar Kota Medan hanya mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,4 miliar di  tahun 2017. Jumlah ini sangat jauh dari harapan, karena setelah dihitung-hitung kontribusinya cuma sebesar Rp70 ribu per hari. Bahkan, diduga ada kebocoran PAD tersebut sebesar Rp Rp30 miliar lagi.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Medan Mulia Asri Rambe berasumsi, berdasarkan hitungannya, jika total pedagang yang ada di Medan sekitar 22.000 pedagang seperti pengakuan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya, satu pedagang misalnya dikenakan retribusi Rp4.000 per orang. Maka, hasilnya Rp88 juta per hari. Kalau dikalikan setahun atau 360 hari, totalnya mencapai Rp31 miliar lebih.”Jadi, kok bangg dibilang Rp1,47 miliar, kemana yang Rp30 miliar lagi? Makanya, ini sudah keliru berbangga hati telah memberikan kontribusi kepada PAD,” ujar Mulia yang akrab dipanggil Bayek ini saat dihubungi Bayek.

Bayek menuturkan, bisa dibayangkan satu pasar hanya menyumbangkan ke PAD Rp70 ribu. Sementara, untuk Pasar Marelan dikucurkan dana sekitar Rp26 miliar. “Coba kita hitung yang dihasilkannya Rp1,47 miliar dibagi jumlah pasar yang ada di Medan sebanyak 54 pasar. Lalu, hasilnya dibagi satu tahun (360 hari) dan ternyata cuma Rp70 ribu kontribusinya per hari kepada Pemko Medan,” kata Bayek lagi.

Belum lagi, lanjutnya, tahun lalu PD Pasar mengalami kerugian hingga Rp500 juta lebih. “Tapi kenapa, kalau memang rugi kok malah menambah pekerja secara besar-besaran sampai 200 orang. Seharusnya, mencari solusi dong bagaimana memperbaiki atau mengatasi kerugian bukan malah menambah beban. Jadi, dia ini betul-betul kebijakannya tak memiliki konsep atau prospek yang baik dalam memimpin PD Pasar,” cetusnya.

Diutarakan Bayek, ini baru masalah LKPj, belum lagi soal PAD yang digunakannya. Sebab, PD Pasar menyerap anggaran hingga Rp40 miliar setahun.”Kalau begini caranya makin hancurlah PD Pasar ini. Makanya, kita minta Wali Kota agar jabatan Dirut PD Pasar segera dievaluasi,” tegasnya.

Anggota DPRD Medan Zulkarnain Yusuf Nasution menyebutkan,  jumlah aset dari seluruh pasar di Kota Medan diperkirakan mencapai Rp1 triliun lebih. “Kalau total aset lebih dari Rp1 triliun hanya bisa menghasilkan Rp1,4 miliar, untuk apa? Tak bisa dibanggakan yang begitu,” ucapnya.

Sebelumnya, Dirut PD Pasar Rusdi memaparkan dengan bangga keberhasilannya dalam pembahasan LKPj 2017. Namun akhirnya, berbalik menjadi boomerang.”Sejak awal menjabat, kondisi PD Pasar mengkhawatirkan. Bahkan beberapa tahun terakhir kondisinya selalu merugi. Tapi, begitu berganti direksi, deviden yang dihasilkan di 2017 mencapai Rp1,4 miliar,” ujar Rusdi. (ris/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/