25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Suami Istri Sekarat

18-11-oki-warga-berkerumun-di-lokasi-kebakaran

MEDAN, SUMUTPOS.CO   – Pasangan suami istri, Agam (40) dan Fitri (40) terpaksa dilarikan ke RSUP Adam Malik Medan pada Jumat (18/11) malam kemarin. Keduanya mengalami luka serius ketika rumah mereka terbakar.

Kebakaran bermula dari terdengarnya suara ledakan dari rumah mereka. Kerasnya ledakan yang belakangan diketahui berasal dari tabung gas, sontak membuat warga Km. 12, Kecamatan Medan Sunggal, heboh.

“Deras kali suara ledakannya bang. Kami kira pun bom, rupanya ada gas yang meledak,” ujar Idris, warga sekitar. Mendengar dentuman keras tersebut, warga sekitar langsung berbondong-bondong datang ke lokasi guna melihat situasi rumah Agam.

“Abang lihat ini kan. Sampek bawa klewang kami. Istrinya menjerit-jerit minta tolong. Kami pikir ntah ada rampok, rupanya gas yang meledak,” sebut Samsul dan andi serta belasan warga lainnya.

Begitu mengetahui jeritan minta tolong bukan perampokan melainkan kebakaran, warga segera berupaya memadamkan api agar tidak merambat ke rumah lain.

“Keadaan si Agam paling parah. Sampai nggak dengar lagi aku nafasnya. Seluruh badannya habis kena api. Pipinya pun sudah klewer-klewer,” kata Andi sembari mengaku ikut membopong tubuh pengusaha elpiji itu dari TKP.

Luka bakar yang dialami Fitri tidak kalah serius. Beruntung ketiga anak mereka tidak ikut menjadi korban, karena kebetulan sedang pergi shalat.

Nonik dan Buk Amsari, selaku tetangga menambahkan, Agam merupakan warga disana. “Sejak masih muda sampai punya anak ya disitu lah si Agam tinggal. Pengusaha gas yang kami tahu dia itu,” terang keduanya.

Jika sebagian warga menyoroti nasib nahas Agam dan Fitri, seorang warga yakni Pak Mahmud justru menyoroti kerugian. Dimana, dia menyayangkan banyaknya burung hias milik Agam yang mati akibat kebakaran itu.

“Ada banyak kali sangkar burung di rumahnya. Abang lihat lah ke dalam. Tapi sudah mati semuanya. Mungkin karena gas itu bang. Sayang kali padahal banyak kali burung hiasnya,” kata Mahmud.

Selain perabotan dan burung hias, Honda Vario BK 6349 AGN milik Agam juga ikut terbakar. Ratusan tabung gas berbagai jenis tampak memenuhi rumah pasutri itu.

“Kita masih mencari tahu dulu ya. Ini yang miliki siapa. Ada tidak isinya. Kita selidiki dulu, makanya ratusan tabung gas dari rumah tersebut kita amankan di Mapolsek,” kata Panit I Polsek Medan Sunggal, Ipda Martua Manik ketika ditemui di lokasi kejadian.

Hingga berita diturunkan, warga sekitar masih banyak mendatangi lokasi. Akibatnya, polisi kewalahan untuk mengangkut tabung gas dari rumah Agam. Ditambah lagi, kapasitas mobil double kabin milik Polsek Sunggal terbatas. (oki/ras)

18-11-oki-warga-berkerumun-di-lokasi-kebakaran

MEDAN, SUMUTPOS.CO   – Pasangan suami istri, Agam (40) dan Fitri (40) terpaksa dilarikan ke RSUP Adam Malik Medan pada Jumat (18/11) malam kemarin. Keduanya mengalami luka serius ketika rumah mereka terbakar.

Kebakaran bermula dari terdengarnya suara ledakan dari rumah mereka. Kerasnya ledakan yang belakangan diketahui berasal dari tabung gas, sontak membuat warga Km. 12, Kecamatan Medan Sunggal, heboh.

“Deras kali suara ledakannya bang. Kami kira pun bom, rupanya ada gas yang meledak,” ujar Idris, warga sekitar. Mendengar dentuman keras tersebut, warga sekitar langsung berbondong-bondong datang ke lokasi guna melihat situasi rumah Agam.

“Abang lihat ini kan. Sampek bawa klewang kami. Istrinya menjerit-jerit minta tolong. Kami pikir ntah ada rampok, rupanya gas yang meledak,” sebut Samsul dan andi serta belasan warga lainnya.

Begitu mengetahui jeritan minta tolong bukan perampokan melainkan kebakaran, warga segera berupaya memadamkan api agar tidak merambat ke rumah lain.

“Keadaan si Agam paling parah. Sampai nggak dengar lagi aku nafasnya. Seluruh badannya habis kena api. Pipinya pun sudah klewer-klewer,” kata Andi sembari mengaku ikut membopong tubuh pengusaha elpiji itu dari TKP.

Luka bakar yang dialami Fitri tidak kalah serius. Beruntung ketiga anak mereka tidak ikut menjadi korban, karena kebetulan sedang pergi shalat.

Nonik dan Buk Amsari, selaku tetangga menambahkan, Agam merupakan warga disana. “Sejak masih muda sampai punya anak ya disitu lah si Agam tinggal. Pengusaha gas yang kami tahu dia itu,” terang keduanya.

Jika sebagian warga menyoroti nasib nahas Agam dan Fitri, seorang warga yakni Pak Mahmud justru menyoroti kerugian. Dimana, dia menyayangkan banyaknya burung hias milik Agam yang mati akibat kebakaran itu.

“Ada banyak kali sangkar burung di rumahnya. Abang lihat lah ke dalam. Tapi sudah mati semuanya. Mungkin karena gas itu bang. Sayang kali padahal banyak kali burung hiasnya,” kata Mahmud.

Selain perabotan dan burung hias, Honda Vario BK 6349 AGN milik Agam juga ikut terbakar. Ratusan tabung gas berbagai jenis tampak memenuhi rumah pasutri itu.

“Kita masih mencari tahu dulu ya. Ini yang miliki siapa. Ada tidak isinya. Kita selidiki dulu, makanya ratusan tabung gas dari rumah tersebut kita amankan di Mapolsek,” kata Panit I Polsek Medan Sunggal, Ipda Martua Manik ketika ditemui di lokasi kejadian.

Hingga berita diturunkan, warga sekitar masih banyak mendatangi lokasi. Akibatnya, polisi kewalahan untuk mengangkut tabung gas dari rumah Agam. Ditambah lagi, kapasitas mobil double kabin milik Polsek Sunggal terbatas. (oki/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/