26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Merantau, Suamiku Tak Pulang-pulang

SUMUTPOS.CO – Yu, (29) tak tau harus kemana mencari keberadaan suaminya WL (31) yang merantau ke Batam. Dua bulan suaminya tak berkirim kabar berita, begitu pula uang belanja. Tak ingin penantiannya sia-sia, YU memilih jadi janda kembang.

Firasat YU saat pertama suaminya minta izin pergi merantau, terbukti sudah. Pria yang telah memberinya sepasang anak, sudah tak ingat pulang. Hanya diawal-awal saja, WL rutin pulang sebulan sekali.

“Setelah berangkat kesana (Batam), perilakunya sudah berubah. Memang awalnya dia sering telepon, bahkan satu atau dua bulan sekali dia pasti pulang. Tapi lama-kelamaan dia tak mau pulang, hanya memilih jalur telepon aja. Entah ada apa disana kurang tau juga,” ucap YU, sembari mengatakan suaminya bekerja sebagai pemborong bangunan di Batam.

YU lebih memilih kondisi suaminya yang dulu. Saat masih tinggal dan bekerja di Medan, kehidupan rumah tangga mereka rukun. “Bahagialah bang, layaknya suami dan istri ketika membina rumah tangga baru,” kenangnya.

Kebahagiaan mereka semakin bertambah, tatkala kemunculan sepasang sanak yang cantik dan tampan. “Nggak ada yang berubah, hidup kami terus berjalan lurus-lurus aja. Sampai kami diberikan tuhan sepasang anak,” ungkapnya.

Dengan alasan ingin merubah perekonomian keluarga, WL pun meminta izin YU untuk merantau ke Batam. Meski sempat menolak, YU akhirnya setuju setelah mendengar janji sang suami.

Tapi firasatnya tak meleset. “Setelah pergi itu aja dia berubah, sebelumnya dia tidak seperti itu. Mungkin karena sudah banyak duit jadinya berubah,” sambungnya.

Dua bulan terakhir, WL sempat menelpon dan menyanyakan kabarnya dan kedua anak mereka. Namun setelah itu, jangankan menghubungi, YU yang rindu dan mencoba menelepon tak kunjung berhasil. “Dua bulan lalu sempat nelpon bang, sekarang sudah hilang. Nggak ada fikirannya kalau dia sudah mempunyai seorang anak,” kesalnya.

Tunggu punya tunggu, kesabaran YU akhirnya habis. Berfikir dirinya masih muda, wanita yang tinggal di Jalan Kertas ini memilih untuk menceraikan suaminya di Pengadilan Agama Medan (PA).

”Kalau sudah tua baru lah takut bang kehilangan suami, masih muda kok. Paling jadi janda kembang,” pungkas wanita berparas wajah cantik itu.(cr1/bud)

SUMUTPOS.CO – Yu, (29) tak tau harus kemana mencari keberadaan suaminya WL (31) yang merantau ke Batam. Dua bulan suaminya tak berkirim kabar berita, begitu pula uang belanja. Tak ingin penantiannya sia-sia, YU memilih jadi janda kembang.

Firasat YU saat pertama suaminya minta izin pergi merantau, terbukti sudah. Pria yang telah memberinya sepasang anak, sudah tak ingat pulang. Hanya diawal-awal saja, WL rutin pulang sebulan sekali.

“Setelah berangkat kesana (Batam), perilakunya sudah berubah. Memang awalnya dia sering telepon, bahkan satu atau dua bulan sekali dia pasti pulang. Tapi lama-kelamaan dia tak mau pulang, hanya memilih jalur telepon aja. Entah ada apa disana kurang tau juga,” ucap YU, sembari mengatakan suaminya bekerja sebagai pemborong bangunan di Batam.

YU lebih memilih kondisi suaminya yang dulu. Saat masih tinggal dan bekerja di Medan, kehidupan rumah tangga mereka rukun. “Bahagialah bang, layaknya suami dan istri ketika membina rumah tangga baru,” kenangnya.

Kebahagiaan mereka semakin bertambah, tatkala kemunculan sepasang sanak yang cantik dan tampan. “Nggak ada yang berubah, hidup kami terus berjalan lurus-lurus aja. Sampai kami diberikan tuhan sepasang anak,” ungkapnya.

Dengan alasan ingin merubah perekonomian keluarga, WL pun meminta izin YU untuk merantau ke Batam. Meski sempat menolak, YU akhirnya setuju setelah mendengar janji sang suami.

Tapi firasatnya tak meleset. “Setelah pergi itu aja dia berubah, sebelumnya dia tidak seperti itu. Mungkin karena sudah banyak duit jadinya berubah,” sambungnya.

Dua bulan terakhir, WL sempat menelpon dan menyanyakan kabarnya dan kedua anak mereka. Namun setelah itu, jangankan menghubungi, YU yang rindu dan mencoba menelepon tak kunjung berhasil. “Dua bulan lalu sempat nelpon bang, sekarang sudah hilang. Nggak ada fikirannya kalau dia sudah mempunyai seorang anak,” kesalnya.

Tunggu punya tunggu, kesabaran YU akhirnya habis. Berfikir dirinya masih muda, wanita yang tinggal di Jalan Kertas ini memilih untuk menceraikan suaminya di Pengadilan Agama Medan (PA).

”Kalau sudah tua baru lah takut bang kehilangan suami, masih muda kok. Paling jadi janda kembang,” pungkas wanita berparas wajah cantik itu.(cr1/bud)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/