29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Calon Independen Sulit Bersaing

Butuh 360.000 Dukungan untuk Pilgubsu 2013

MEDAN- Pada perhelatan Pilgubsu 2013 mendatang terbuka peluang calon independen untuk maju. Syaratnya, calon harus mampu mengumpulkan dukungan dari masyarakat sebesar 30 persen dari masyarakat Sumut. Berdasarkan pemaparan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, dibutuhkan sekitar 360.000 dukungan.

Dengan syarat itu, mungkinkah  muncul calon independen? “Saya pikir tidaklah. Belum ada calon independen yang akan maju,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga, Kamis (19/1).

Begitu pula yang dikemukan analis politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Ridwan Rangkuti. Dikatakannya, untuk Pilgubsu 2013 sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda calon independen yang akan maju. Menurutnya, tidak ada sosok di level provinsi Sumut yang memiliki jaringan yang luas dan berakar, hingga ke pelosok dusun.

”Belum ada. Kalau pun ada, itu di Batubara saat OK Arya Zulkarnaen menjadi calon independen yang kemudian menang. OK Arya didukung oleh Ormas Gemkara yang telah berdiri saat reformasi. Dan ini berakar, sampai ke dusun-dusun. Begitu pula saat Pilgub Aceh, Irwandy Yusuf didukung oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM). GAM ini adalah Ormas yang sudah berakar di Aceh. Kalau di Sumut ada yang seperti ini, bisa memiliki peluang menang. Namun, kembali lagi saya pikir tidak ada yang mengakar seperti itu,” urainya.

Bila ada sosok yang memiliki jaringan yang luas dan berakar, seperti OK Arya dan Irwandy Yusuf di Aceh, maka ini akan membuat calon-calon berasal dari partai akan berpikir dua kali. “Hitung-hitungannya, karena sudah berakar seperti itu tidak begitu membutuhkan uangn
untuk mengumpulkan dukungan suara. Kalau ada sosok yang seperti itu, calon-calon partai bisa berpikir dua kali. Tapi, ya saya pikir belum ada,” katanya.

Bagaimana tanggapan KPU Sumut? Rajin Sitepu, salah seorang komisioner KPU Sumut kepada Sumut Pos menyatakan, pada Pilgubsu 2013 mendatang, jika memang ada sosok dari independen yang maju maka itu akan menjadi sejarah pada Pilgubsu 2013 mendatang. Karena selama ini, pada Pilgubsu belum ada satu pun calon independen yang maju, kecuali pada Pilkada di daerah-daerah seperti di Batubara.
“Pilgubsu 2013 adalah kali pertama, jika nantinya ada calon dari independen,” cetusnya.

Mau Maju saja, Syampurno Habiskan Rp115 Miliar

Sementara itu, dana yang dibutuhkan untuk maju Pilgubsu memang tidak sedikit. Buktinya, berdasarkan perbincangan dari salah seorang tim sukses salah satu pasangan calon Gubsu dan Wagubsu 2008 lalu, yang enggan disebutkan namanya menyatakan, untuk pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno), saat hendak maju pada Pilgubsu 2008 saja sudah mengeluarkan dana sebesar Rp115 miliar.

“Saat hendak maju, Syamsul Arifin pernah mengemukakan di hadapan saya dan teman-teman, kalau dirinya telah mengeluarkan dana sebesar Rp115 miliar. Itu masih akan maju. Jadi, kalau sampai prosesi Pilgubsu 2008 lalu, pasti lebih besar yang dikeluarkan. Angka riil terakhirnya saya lupa,” ungkapnya.

Ada hal yang berbanding terbalik mengenai dana pasangan calon, untuk maju pada putaran Pilkada di lapangan dan yang dilaporkan ke KPU Sumut. Dan itu diakui oleh KPU Sumut.

Mengenai tingginya angka rupiah yang digelontorkan, serta tidak sesuai dengan yang dilaporkan ke KPU Sumut, apakah akan menjadi pertimbangan bagi KPU untuk membuat sebuah aturan atau regulasi yang menekankan agar pasangan calon yang akan maju, melaporkan anggaran yang riil?
Terkait hal itu,  Komisioner KPU Sumut Rajin Sitepu kepada Sumut Pos menyatakan, untuk persoalan regulasi adalah wewenang dari KPU Pusat. Sedangkan KPU Sumut sebagai pelaksana di daerah.

“Untuk regulasi, mengenai transparansi anggaran, akuntabilitas, sanksi, atau KPU membuat aturan melakukan audit dan sebagainya adalah yang membuat regulasinya KPU Sumut. Dan itu bisa jadi masukkan, bila nantinya ada bimbingan teknis itu bisa disampaikan,” ungkapnya.(ari)

Butuh 360.000 Dukungan untuk Pilgubsu 2013

MEDAN- Pada perhelatan Pilgubsu 2013 mendatang terbuka peluang calon independen untuk maju. Syaratnya, calon harus mampu mengumpulkan dukungan dari masyarakat sebesar 30 persen dari masyarakat Sumut. Berdasarkan pemaparan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, dibutuhkan sekitar 360.000 dukungan.

Dengan syarat itu, mungkinkah  muncul calon independen? “Saya pikir tidaklah. Belum ada calon independen yang akan maju,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga, Kamis (19/1).

Begitu pula yang dikemukan analis politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Ridwan Rangkuti. Dikatakannya, untuk Pilgubsu 2013 sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda calon independen yang akan maju. Menurutnya, tidak ada sosok di level provinsi Sumut yang memiliki jaringan yang luas dan berakar, hingga ke pelosok dusun.

”Belum ada. Kalau pun ada, itu di Batubara saat OK Arya Zulkarnaen menjadi calon independen yang kemudian menang. OK Arya didukung oleh Ormas Gemkara yang telah berdiri saat reformasi. Dan ini berakar, sampai ke dusun-dusun. Begitu pula saat Pilgub Aceh, Irwandy Yusuf didukung oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM). GAM ini adalah Ormas yang sudah berakar di Aceh. Kalau di Sumut ada yang seperti ini, bisa memiliki peluang menang. Namun, kembali lagi saya pikir tidak ada yang mengakar seperti itu,” urainya.

Bila ada sosok yang memiliki jaringan yang luas dan berakar, seperti OK Arya dan Irwandy Yusuf di Aceh, maka ini akan membuat calon-calon berasal dari partai akan berpikir dua kali. “Hitung-hitungannya, karena sudah berakar seperti itu tidak begitu membutuhkan uangn
untuk mengumpulkan dukungan suara. Kalau ada sosok yang seperti itu, calon-calon partai bisa berpikir dua kali. Tapi, ya saya pikir belum ada,” katanya.

Bagaimana tanggapan KPU Sumut? Rajin Sitepu, salah seorang komisioner KPU Sumut kepada Sumut Pos menyatakan, pada Pilgubsu 2013 mendatang, jika memang ada sosok dari independen yang maju maka itu akan menjadi sejarah pada Pilgubsu 2013 mendatang. Karena selama ini, pada Pilgubsu belum ada satu pun calon independen yang maju, kecuali pada Pilkada di daerah-daerah seperti di Batubara.
“Pilgubsu 2013 adalah kali pertama, jika nantinya ada calon dari independen,” cetusnya.

Mau Maju saja, Syampurno Habiskan Rp115 Miliar

Sementara itu, dana yang dibutuhkan untuk maju Pilgubsu memang tidak sedikit. Buktinya, berdasarkan perbincangan dari salah seorang tim sukses salah satu pasangan calon Gubsu dan Wagubsu 2008 lalu, yang enggan disebutkan namanya menyatakan, untuk pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno), saat hendak maju pada Pilgubsu 2008 saja sudah mengeluarkan dana sebesar Rp115 miliar.

“Saat hendak maju, Syamsul Arifin pernah mengemukakan di hadapan saya dan teman-teman, kalau dirinya telah mengeluarkan dana sebesar Rp115 miliar. Itu masih akan maju. Jadi, kalau sampai prosesi Pilgubsu 2008 lalu, pasti lebih besar yang dikeluarkan. Angka riil terakhirnya saya lupa,” ungkapnya.

Ada hal yang berbanding terbalik mengenai dana pasangan calon, untuk maju pada putaran Pilkada di lapangan dan yang dilaporkan ke KPU Sumut. Dan itu diakui oleh KPU Sumut.

Mengenai tingginya angka rupiah yang digelontorkan, serta tidak sesuai dengan yang dilaporkan ke KPU Sumut, apakah akan menjadi pertimbangan bagi KPU untuk membuat sebuah aturan atau regulasi yang menekankan agar pasangan calon yang akan maju, melaporkan anggaran yang riil?
Terkait hal itu,  Komisioner KPU Sumut Rajin Sitepu kepada Sumut Pos menyatakan, untuk persoalan regulasi adalah wewenang dari KPU Pusat. Sedangkan KPU Sumut sebagai pelaksana di daerah.

“Untuk regulasi, mengenai transparansi anggaran, akuntabilitas, sanksi, atau KPU membuat aturan melakukan audit dan sebagainya adalah yang membuat regulasinya KPU Sumut. Dan itu bisa jadi masukkan, bila nantinya ada bimbingan teknis itu bisa disampaikan,” ungkapnya.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/