30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Tertunda di Tahun 2020, Revitalisasi Skybridge Dilanjutkan Juni Ini

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah tertunda di tahun 2020, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan, memastikan realisasi rencana revitalisasi pembangunan skybridge (jembatan udara) yang menghubungkan Lapangan Merdeka Medan dengan Stasiun Kereta Api Medan pada tahun ini atau pada Juni 2021 ini.

Terbengkalai: Sky Bridge di Lapangan Merdeka Medan yang akan terhubung ke Stasiun Kereta Api hingga kini terbengkalai.Sutan Siregar/sumutpos.

Sebab, meskipun dana untuk revitalisasi Skybridge telah dianggarkan di APBD 2021 sebesar Rp2,5 miliar, pembangunannya baru bisa dimulai usai pelantikan Wali Kota Medan yang baru. Untuk itu, revitalisasi Skybridge direncanakan akan mulai dibangun pada Juni 2021. Pasalnya, pembangunan tersebut membutuhkan instruksi dari pimpinan Kota Medan yang akan dilantik nanti.

“Pembangunannya baru akan dimulai pada sekitar bulan Juni nanti. Kalau kita perkirakan, misalnya dibangun bulan Juni, maka sekitar 4 bulan akan selesai, jadi sekitar bulan Oktober (2021) lah selesainya,” ujar Kepala Dinas PKPPR Kota Medan, Benny Iskandar ST MT kepada Sumut Pos, Selasa (19/1).

Dikatakan Benny, tertundanya revitalisasi Skybridge Lapangan Merdeka disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, pada tahun 2020, sejumlah rencana pembangunan di Kota Medan memang tertunda karena banyaknya anggaran yang di refocussing untuk penanganan Covid-19.

“Dan kedua, waktu itu kan kita sempat ada masalah dengan PT KAI, saat itu mereka belum mau membuka akses Skybridge yang menuju stasiun kereta api. Jadi saat itu karena belum afa kesepakatan, maka kita pending. Setelah ada kesepakatan untuk dibuka dan mau dibangun di tahun 2020, justru pandemi datang dan anggaran di refocussing,” ujarnya.

Namun begitu, Benny memastikan jika pihaknya juga telah menyelesaikan kesepakatan dan kerjasama antara Pemko Medan dan PT. KAI dalam akses skybridge menuju Stasiun Kereta Api Medan tersebut.”Kemarin kita sudah tandatangani kesepakatan dengan PT. KAI mengenai pembukaan akses menuju Stasiun. Tapi begitu pun, hasil pembahasan kami dengan Komisi IV (DPRD Medan) kemarin (Senin, 18/1), kita diminta untuk memastikan kembali soal kesepakatan itu, supaya nanti jangan ada kendala lagi saat sudah dibangun,” jelasnya.

Diakui Benny, minimnya anggaran di tahun 2021 menyebabkan ada banyak program rencana pembangunan Kota Medan pada Dinas PKPPR Kota Medan yang harus kembali tertunda seperti tahun 2020. Adapun sejumlah rencana pembangunan yang batal tersebut seperti pembangunan kawasan kota tua (Heritage) di kawasan Kesawan, Revitalisasi Pendopo Lapangan Merdeka, Islamic Centre dan sejumlah pembangunan lainnya.

“Ada banyak program yang batal dan tidak bisa terealisasi di tahun ini, anggaran tidak mencukupi. Tapi selain Skybridge, ada juga yang bisa kita realisasikan seperti rumah panti sosial, RS Tipe C Medan Labuhan dan rehab-rehab sejumlah kantor,” pungkasnya.

Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution ST, meminta Dinas PKPPR Kota Medan kepada Pemko Medan untuk memastikan kembali kesepakatannya dengan PT KAI soal pengoperasian Skybridge yang menghubungkan bagian sisi timur Lapangan Merdeka Kota Medan dengan stasiun kereta api Kota Medan.

“Dalam RDP kami dengan Dinas PKPPR hari Senin (18/1) kemarin, kita sudah minta supaya mereka pastikan lagi soal komitmen itu dengan PT KAI sebelum Skybridge direvitalisasi. Supaya nanti, pembangunan Skybridge tidak sia-sia untuk kedua kalinya. Mereka bilang sudah ada komitmen tertulis tahun lalu, tapi begitu pun kita minta untuk ditegaskan kembali di tahun ini sebelum nanti dibangun di bulan Juni,” tegasnya.

Dijelaskan Ketua Pansus RTRW DPRD Kota Medan itu, Komisi IV DPRD Medan sangat mendukung sejumlah program pembangunan di Pemko Medan, termasuk sejumlah rencana pembangunan yang ada di Dinas PKPPR Kota Medan, salah satunya pembangunan Skybridge Lapangan Merdeka Medan.

Hanya saja, pihaknya tidak ingin anggaran Kota Medan yang saat ini sangat terbatas akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir menjadi sia-sia karena pembangunan yang dilakukan tidak tepat sasaran. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah tertunda di tahun 2020, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan, memastikan realisasi rencana revitalisasi pembangunan skybridge (jembatan udara) yang menghubungkan Lapangan Merdeka Medan dengan Stasiun Kereta Api Medan pada tahun ini atau pada Juni 2021 ini.

Terbengkalai: Sky Bridge di Lapangan Merdeka Medan yang akan terhubung ke Stasiun Kereta Api hingga kini terbengkalai.Sutan Siregar/sumutpos.

Sebab, meskipun dana untuk revitalisasi Skybridge telah dianggarkan di APBD 2021 sebesar Rp2,5 miliar, pembangunannya baru bisa dimulai usai pelantikan Wali Kota Medan yang baru. Untuk itu, revitalisasi Skybridge direncanakan akan mulai dibangun pada Juni 2021. Pasalnya, pembangunan tersebut membutuhkan instruksi dari pimpinan Kota Medan yang akan dilantik nanti.

“Pembangunannya baru akan dimulai pada sekitar bulan Juni nanti. Kalau kita perkirakan, misalnya dibangun bulan Juni, maka sekitar 4 bulan akan selesai, jadi sekitar bulan Oktober (2021) lah selesainya,” ujar Kepala Dinas PKPPR Kota Medan, Benny Iskandar ST MT kepada Sumut Pos, Selasa (19/1).

Dikatakan Benny, tertundanya revitalisasi Skybridge Lapangan Merdeka disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, pada tahun 2020, sejumlah rencana pembangunan di Kota Medan memang tertunda karena banyaknya anggaran yang di refocussing untuk penanganan Covid-19.

“Dan kedua, waktu itu kan kita sempat ada masalah dengan PT KAI, saat itu mereka belum mau membuka akses Skybridge yang menuju stasiun kereta api. Jadi saat itu karena belum afa kesepakatan, maka kita pending. Setelah ada kesepakatan untuk dibuka dan mau dibangun di tahun 2020, justru pandemi datang dan anggaran di refocussing,” ujarnya.

Namun begitu, Benny memastikan jika pihaknya juga telah menyelesaikan kesepakatan dan kerjasama antara Pemko Medan dan PT. KAI dalam akses skybridge menuju Stasiun Kereta Api Medan tersebut.”Kemarin kita sudah tandatangani kesepakatan dengan PT. KAI mengenai pembukaan akses menuju Stasiun. Tapi begitu pun, hasil pembahasan kami dengan Komisi IV (DPRD Medan) kemarin (Senin, 18/1), kita diminta untuk memastikan kembali soal kesepakatan itu, supaya nanti jangan ada kendala lagi saat sudah dibangun,” jelasnya.

Diakui Benny, minimnya anggaran di tahun 2021 menyebabkan ada banyak program rencana pembangunan Kota Medan pada Dinas PKPPR Kota Medan yang harus kembali tertunda seperti tahun 2020. Adapun sejumlah rencana pembangunan yang batal tersebut seperti pembangunan kawasan kota tua (Heritage) di kawasan Kesawan, Revitalisasi Pendopo Lapangan Merdeka, Islamic Centre dan sejumlah pembangunan lainnya.

“Ada banyak program yang batal dan tidak bisa terealisasi di tahun ini, anggaran tidak mencukupi. Tapi selain Skybridge, ada juga yang bisa kita realisasikan seperti rumah panti sosial, RS Tipe C Medan Labuhan dan rehab-rehab sejumlah kantor,” pungkasnya.

Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution ST, meminta Dinas PKPPR Kota Medan kepada Pemko Medan untuk memastikan kembali kesepakatannya dengan PT KAI soal pengoperasian Skybridge yang menghubungkan bagian sisi timur Lapangan Merdeka Kota Medan dengan stasiun kereta api Kota Medan.

“Dalam RDP kami dengan Dinas PKPPR hari Senin (18/1) kemarin, kita sudah minta supaya mereka pastikan lagi soal komitmen itu dengan PT KAI sebelum Skybridge direvitalisasi. Supaya nanti, pembangunan Skybridge tidak sia-sia untuk kedua kalinya. Mereka bilang sudah ada komitmen tertulis tahun lalu, tapi begitu pun kita minta untuk ditegaskan kembali di tahun ini sebelum nanti dibangun di bulan Juni,” tegasnya.

Dijelaskan Ketua Pansus RTRW DPRD Kota Medan itu, Komisi IV DPRD Medan sangat mendukung sejumlah program pembangunan di Pemko Medan, termasuk sejumlah rencana pembangunan yang ada di Dinas PKPPR Kota Medan, salah satunya pembangunan Skybridge Lapangan Merdeka Medan.

Hanya saja, pihaknya tidak ingin anggaran Kota Medan yang saat ini sangat terbatas akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir menjadi sia-sia karena pembangunan yang dilakukan tidak tepat sasaran. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/