25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Golkar Pantau 20 Nama

Selain PDIP, T Erry Mau Daftar ke Demokrat dan Gerindra

MEDAN-Langkah T Erry Nuradi dengan mengambil fomulir pendaftaran untuk menjadi calon gubernur di PDIP tak diambil pusing Partai Golkar. Bahkan, DPP Golkar mengaku telah memantau 20 nama untuk dijadikan calon gubernur Sumatera Utara (cagubsu) mereka.

Hal ini diungkapkan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Leo Nababan secara khusus kepada Sumut Pos, kemarin. “Jadi Partai Golkar itu tidak akan pernah ketinggalan,” katanya.

Namun memang menurut Leo, nama calon tersebut belum mengerucut pada satu pasang. “Saat ini kita tengah memantau sekitar 20-an nama tokoh yang kita anggap cukup berpotensi memimpin Sumut ke depan,” jelasnya.

Ia memastikan nama-nama tersebut tidak hanya berasal dari kader partai, tapi juga figur-figur profesional lainnya yang dinilai memiliki dedikasi tinggi bagi mengangkat harkat hidup masyarakat, dan menciptakan pembangunan di Sumut.

Kemudian sesuai mekanisme partai yang selama ini baku di Partai Golkar, langkah selanjutnya menurut Leo, nama-nama tersebut akan dinilai secara lebih mendalam. Caranya tentu saja dilakukan dengan melihat tingkat elektabilitas dari survey lembaga terpercaya. “Jadi tokoh yang memang benar-benar memiliki tingkat kemampuan di mata masyarakat, akan terlihat dengan jelas,” tambahnya.

Menariknya, dari 20-an nama yang saat ini terus dipantau, dipastikan bukan hanya untuk calon gubernur semata, tapi sekaligus calon wakil gubernur yang mendampingi. Sehingga dengan demikian, pasangan calonnya hanya sekitar sepuluh pasang. “Golkar ini kan partai yang sudah cukup matang berpolitik. Jadi dalam menentukan segala sesuatu, kita selalu menghitung semua hal. Baik aspek waktu, dedikasi calon terhadap masyarakat, kemampuan hingga seperti apa loyalitasnya terhadap pluralisme dan pengamalan Pancasila,” jelasnya.

Namun sayangnya, Leo belum bersedia menyebut nama-nama calon tersebut. Ia hanya menyebut jika proses seleksi yang dilakukan Golkar masih akan terus berjalan hingga dibukanya masa pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Sebab mekanismenya, menurut Leo kemudian, Golkar akan melakukan dua kali survei dalam penjaringan elektabilitas. “Calon yang kita usung bisa saja nanti ditentukan last minute. Karena kita tidak ingin asal-asalan,”ungkapnya.

Soal Erry Nuradi, DPD Golkar Sumut tampaknya tak mau ambil pusing. Bagi DPD Golkar Sumut, apa yang dilakukan Bupati Serdangbedagai (Sergai) itu dengan mendaftar sebagai bakal calon (balon) gubernur Sumut dari PDIP adalah wajar.

“Itukan biasa. Karena kami (Golkar Sumut) belum buka pendaftaran saja. Kalau kami buka pendaftaran, nanti dia (Erry Nuradi) juga akan mendaftar,” aku Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPD Golkar Sumut, Hardy Mulyono, Kamis (19/4).

Hardy Mulyono juga menegaskan manuver Erry Nuradi tidak terkait dengan isu perpecahan di Golkar Sumut. Dikatakannya, apa yang berkembang selama ini tentang isu perpecahan di tubuh Golkar Sumut sebatas perbedaan pendapat biasa. Mengenai opsi penyelenggaraan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) PG Sumut, dikatakannya itu hanya sebatas permintaan saja. “Itukan bukan tuntutan,” katanya.

Jawaban itu pun dikatakannya, ketika disinggung soal Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PG Sumut, Andi Achmad Dara alias Aday yang jarang berada di Sumut dan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar Sumut.

Pada kesempatan itu, mantan anggota DPRD Medan dua periode ini menuturkan, untuk tahapan Pilgubsu 2013 termasuk membuka pendaftaran cagub dan cawagubsu, PG Sumut baru akan merapatkannya pada Mei mendatang.

“Dari situlah nanti, baru diketahui kapan akan dibuka pendaftaran dan lain halnya,” katanya lagi.
Di sisi lain, Erry Nuradi pun mengaku langkahnya mendaftarkan diri ke PDIP jelang Pilgubsu adalah hal yang wajar. Tak hanya itu dalam waktu dekat ini juga Erry – sapaan akrab Bupati Sergai ini – akan mendaftarkan diri ke Partai Demokrat dan Partai Gerindra. “Toh Partai Golkar belum membuka pendaftaran dan sekarang yang baru buka PDI-P, Demokrat, dan Gerindra,” ungkap Erry.

Erry yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Serdang Bedagai ini menyebutkan dari aturan Pilkada partai yang boleh mengusung pasangan calon Gubsu-Wagubsu adalah partai yang memperoleh 15 persen suara (15 kursi di DPRD Sumut). “Jadi walaupun saya mendaftar ke Golkar nantinya. Kan tetap Partai Golkar berkoalisi dengan partai lain,” sambungnya.

Lantas bagaimana awalnya bisa mendaftar ke PDI-P? Ditanya begitu Erry menceritakan begitu PDI-P membuka pendaftaran, banyak kader-kader PDI-P Sergai yang menyarankannya untuk mendaftar. Karena desakan akhirnya Erry membuat surat kuasa kepada pengurus partai tersebut untuk mengambil formulir. “Mereka terus mendesak saya untuk mendaftar. Dan, bahkan mungkin pekan depan saya mengambil formulir ke Partai Demokrat,” ungkapnya.
Selain itu, Erry menyebutkan, dalam Pilkada Sergai tahun 2010 lalu Erry dan pasangannya Ir Soekirman juga tidak hanya didukung oleh Partai Golkar saja, tetapi hampir semua partai yang ada di parlemen mendukung pasangan ini. “Kita kan sahabat PATEN,” ungkap Erry seraya menyebutkan PATEN itu singkatan dari semua etnis dan partai. “Erry Nuradi itu sahabat semua etnis dan semua partai,” tambahnya.

PDIP Tunggu Erry Kembalikan Formulir

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut Bidang Politik, Budiman Nadapdap memstikan kalau Erry belum mengembalikan fomulir. “Pendaftaran itu terbuka bagi siapa saja, jadi sifatnya umum. Masih Erry Nuradi yang mengambil formulir. Belum ada dikembalikan. Kita tunggulah dulu, apakah nanti dikembalikan atau tidak,” ungkapnya.

Apa yang diungkapkan Budiman senada dengan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait. Katanya, peluang koalisi dengan pasrtai dalam Pilgubsu terbuka lebar. “Sumatera Utara itu kan cukup luas dan besar. Dan untuk memajukannya, kita tidak bisa sendiri,” tegasnya.

Selain membuka pintu untuk koalisi, PDIP juga membuka pintu bagi siapa saja yang terpanggil mengikuti seleksi pencalonan lewat PDIP. Meski orang tersebut seorang kader dari partai lain sekalipun, contohnya Erry. Namun Maruarar memastikan, dalam hal ini PDIP tidak akan gegabah dalam memilih calon. Ia memastikan mekanisme partai akan bekerja secara maksimal. “Di antaranya harus memiliki ideologi Pancasila. Calon juga nantinya harus memperoleh dukungan dari internal partai. Dan harus memiliki visi misi yang jelas, mampu membawa Sumut sebagai rumah besar bagi kaum nasionalis,” jelasnya. (ari/gir/dra/mag-16)

 

Jadwal dan Isu Balon

PDI-P
Jadwal

1. Rapat simulasi pada Juni-Juli 2012.
2. Balon dibahas di Rakerda DPD PDI-P
3. Hasil verifikasi dilaporkan ke DPP PDIP pada Juli 2012
4. Diputuskan Ketua DPP PDI-P di Jakarta
5. Resmi didaftarkan ke KPU Sumut pada 10-16 November 2012

Parameter Balon

1. Psikotest
2. Survei Popularitas
3. Survei Kapabilitas

 

Isu-isu Balon Indikasi
1. HT Erry Nuradi Mendaftar Langsung
2. RE Nainggolan Berbicara Informal dengan DPD & DPP PDI-P
3. Chairuman Harahap Berbicara Informal dengan Pengurus DPP PDI-P
4. Gus Irawan Berbicara Informal dengan DPD PDI-P
5. Letjen TNI AY Nasution Berbicara Informal dengan Pengurus DPP PDI-P

 

Partai Demokrat

1. Tim 9 Penjaringan Gubsu sesuai SK DPP Partai Demokrat 172/INT/DPP.PD/IV/2012 tgl 5 April 2012
2. Tim 9 terdiri atas:
– Jhonny Allen Marbun
– Sutan Bhatoegana
– Agus Hermanto
– Ruhut Sitompul
– HT Milwan
– Tahan M Panggabean
– Arif Rahmansyah Marbun
– Hasbullah Hadi
– Meilizar Latif

 

Isu-isu Balon Indikasi
1. H.T. Milwan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut
2. Letjen (TNI) A.Y. Nasution Kedekatan khusus dengan SBY
3. Gus Irawan Dibulang-bulangi Dewan Penasihat TB Silalahi

Partai Golkar

Belum membuka pendaftaran resmi

 

Isu-isu Balon Indikasi
1. Chairuman Harahap Kader
2. HT Erry Nuradi Kader
3. Gus Irawan Kedekatan khusus dengan Akbar Tandjung

Diolah dari berbagai sumber

Selain PDIP, T Erry Mau Daftar ke Demokrat dan Gerindra

MEDAN-Langkah T Erry Nuradi dengan mengambil fomulir pendaftaran untuk menjadi calon gubernur di PDIP tak diambil pusing Partai Golkar. Bahkan, DPP Golkar mengaku telah memantau 20 nama untuk dijadikan calon gubernur Sumatera Utara (cagubsu) mereka.

Hal ini diungkapkan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Leo Nababan secara khusus kepada Sumut Pos, kemarin. “Jadi Partai Golkar itu tidak akan pernah ketinggalan,” katanya.

Namun memang menurut Leo, nama calon tersebut belum mengerucut pada satu pasang. “Saat ini kita tengah memantau sekitar 20-an nama tokoh yang kita anggap cukup berpotensi memimpin Sumut ke depan,” jelasnya.

Ia memastikan nama-nama tersebut tidak hanya berasal dari kader partai, tapi juga figur-figur profesional lainnya yang dinilai memiliki dedikasi tinggi bagi mengangkat harkat hidup masyarakat, dan menciptakan pembangunan di Sumut.

Kemudian sesuai mekanisme partai yang selama ini baku di Partai Golkar, langkah selanjutnya menurut Leo, nama-nama tersebut akan dinilai secara lebih mendalam. Caranya tentu saja dilakukan dengan melihat tingkat elektabilitas dari survey lembaga terpercaya. “Jadi tokoh yang memang benar-benar memiliki tingkat kemampuan di mata masyarakat, akan terlihat dengan jelas,” tambahnya.

Menariknya, dari 20-an nama yang saat ini terus dipantau, dipastikan bukan hanya untuk calon gubernur semata, tapi sekaligus calon wakil gubernur yang mendampingi. Sehingga dengan demikian, pasangan calonnya hanya sekitar sepuluh pasang. “Golkar ini kan partai yang sudah cukup matang berpolitik. Jadi dalam menentukan segala sesuatu, kita selalu menghitung semua hal. Baik aspek waktu, dedikasi calon terhadap masyarakat, kemampuan hingga seperti apa loyalitasnya terhadap pluralisme dan pengamalan Pancasila,” jelasnya.

Namun sayangnya, Leo belum bersedia menyebut nama-nama calon tersebut. Ia hanya menyebut jika proses seleksi yang dilakukan Golkar masih akan terus berjalan hingga dibukanya masa pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Sebab mekanismenya, menurut Leo kemudian, Golkar akan melakukan dua kali survei dalam penjaringan elektabilitas. “Calon yang kita usung bisa saja nanti ditentukan last minute. Karena kita tidak ingin asal-asalan,”ungkapnya.

Soal Erry Nuradi, DPD Golkar Sumut tampaknya tak mau ambil pusing. Bagi DPD Golkar Sumut, apa yang dilakukan Bupati Serdangbedagai (Sergai) itu dengan mendaftar sebagai bakal calon (balon) gubernur Sumut dari PDIP adalah wajar.

“Itukan biasa. Karena kami (Golkar Sumut) belum buka pendaftaran saja. Kalau kami buka pendaftaran, nanti dia (Erry Nuradi) juga akan mendaftar,” aku Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPD Golkar Sumut, Hardy Mulyono, Kamis (19/4).

Hardy Mulyono juga menegaskan manuver Erry Nuradi tidak terkait dengan isu perpecahan di Golkar Sumut. Dikatakannya, apa yang berkembang selama ini tentang isu perpecahan di tubuh Golkar Sumut sebatas perbedaan pendapat biasa. Mengenai opsi penyelenggaraan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) PG Sumut, dikatakannya itu hanya sebatas permintaan saja. “Itukan bukan tuntutan,” katanya.

Jawaban itu pun dikatakannya, ketika disinggung soal Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PG Sumut, Andi Achmad Dara alias Aday yang jarang berada di Sumut dan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar Sumut.

Pada kesempatan itu, mantan anggota DPRD Medan dua periode ini menuturkan, untuk tahapan Pilgubsu 2013 termasuk membuka pendaftaran cagub dan cawagubsu, PG Sumut baru akan merapatkannya pada Mei mendatang.

“Dari situlah nanti, baru diketahui kapan akan dibuka pendaftaran dan lain halnya,” katanya lagi.
Di sisi lain, Erry Nuradi pun mengaku langkahnya mendaftarkan diri ke PDIP jelang Pilgubsu adalah hal yang wajar. Tak hanya itu dalam waktu dekat ini juga Erry – sapaan akrab Bupati Sergai ini – akan mendaftarkan diri ke Partai Demokrat dan Partai Gerindra. “Toh Partai Golkar belum membuka pendaftaran dan sekarang yang baru buka PDI-P, Demokrat, dan Gerindra,” ungkap Erry.

Erry yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Serdang Bedagai ini menyebutkan dari aturan Pilkada partai yang boleh mengusung pasangan calon Gubsu-Wagubsu adalah partai yang memperoleh 15 persen suara (15 kursi di DPRD Sumut). “Jadi walaupun saya mendaftar ke Golkar nantinya. Kan tetap Partai Golkar berkoalisi dengan partai lain,” sambungnya.

Lantas bagaimana awalnya bisa mendaftar ke PDI-P? Ditanya begitu Erry menceritakan begitu PDI-P membuka pendaftaran, banyak kader-kader PDI-P Sergai yang menyarankannya untuk mendaftar. Karena desakan akhirnya Erry membuat surat kuasa kepada pengurus partai tersebut untuk mengambil formulir. “Mereka terus mendesak saya untuk mendaftar. Dan, bahkan mungkin pekan depan saya mengambil formulir ke Partai Demokrat,” ungkapnya.
Selain itu, Erry menyebutkan, dalam Pilkada Sergai tahun 2010 lalu Erry dan pasangannya Ir Soekirman juga tidak hanya didukung oleh Partai Golkar saja, tetapi hampir semua partai yang ada di parlemen mendukung pasangan ini. “Kita kan sahabat PATEN,” ungkap Erry seraya menyebutkan PATEN itu singkatan dari semua etnis dan partai. “Erry Nuradi itu sahabat semua etnis dan semua partai,” tambahnya.

PDIP Tunggu Erry Kembalikan Formulir

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut Bidang Politik, Budiman Nadapdap memstikan kalau Erry belum mengembalikan fomulir. “Pendaftaran itu terbuka bagi siapa saja, jadi sifatnya umum. Masih Erry Nuradi yang mengambil formulir. Belum ada dikembalikan. Kita tunggulah dulu, apakah nanti dikembalikan atau tidak,” ungkapnya.

Apa yang diungkapkan Budiman senada dengan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait. Katanya, peluang koalisi dengan pasrtai dalam Pilgubsu terbuka lebar. “Sumatera Utara itu kan cukup luas dan besar. Dan untuk memajukannya, kita tidak bisa sendiri,” tegasnya.

Selain membuka pintu untuk koalisi, PDIP juga membuka pintu bagi siapa saja yang terpanggil mengikuti seleksi pencalonan lewat PDIP. Meski orang tersebut seorang kader dari partai lain sekalipun, contohnya Erry. Namun Maruarar memastikan, dalam hal ini PDIP tidak akan gegabah dalam memilih calon. Ia memastikan mekanisme partai akan bekerja secara maksimal. “Di antaranya harus memiliki ideologi Pancasila. Calon juga nantinya harus memperoleh dukungan dari internal partai. Dan harus memiliki visi misi yang jelas, mampu membawa Sumut sebagai rumah besar bagi kaum nasionalis,” jelasnya. (ari/gir/dra/mag-16)

 

Jadwal dan Isu Balon

PDI-P
Jadwal

1. Rapat simulasi pada Juni-Juli 2012.
2. Balon dibahas di Rakerda DPD PDI-P
3. Hasil verifikasi dilaporkan ke DPP PDIP pada Juli 2012
4. Diputuskan Ketua DPP PDI-P di Jakarta
5. Resmi didaftarkan ke KPU Sumut pada 10-16 November 2012

Parameter Balon

1. Psikotest
2. Survei Popularitas
3. Survei Kapabilitas

 

Isu-isu Balon Indikasi
1. HT Erry Nuradi Mendaftar Langsung
2. RE Nainggolan Berbicara Informal dengan DPD & DPP PDI-P
3. Chairuman Harahap Berbicara Informal dengan Pengurus DPP PDI-P
4. Gus Irawan Berbicara Informal dengan DPD PDI-P
5. Letjen TNI AY Nasution Berbicara Informal dengan Pengurus DPP PDI-P

 

Partai Demokrat

1. Tim 9 Penjaringan Gubsu sesuai SK DPP Partai Demokrat 172/INT/DPP.PD/IV/2012 tgl 5 April 2012
2. Tim 9 terdiri atas:
– Jhonny Allen Marbun
– Sutan Bhatoegana
– Agus Hermanto
– Ruhut Sitompul
– HT Milwan
– Tahan M Panggabean
– Arif Rahmansyah Marbun
– Hasbullah Hadi
– Meilizar Latif

 

Isu-isu Balon Indikasi
1. H.T. Milwan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut
2. Letjen (TNI) A.Y. Nasution Kedekatan khusus dengan SBY
3. Gus Irawan Dibulang-bulangi Dewan Penasihat TB Silalahi

Partai Golkar

Belum membuka pendaftaran resmi

 

Isu-isu Balon Indikasi
1. Chairuman Harahap Kader
2. HT Erry Nuradi Kader
3. Gus Irawan Kedekatan khusus dengan Akbar Tandjung

Diolah dari berbagai sumber

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/