22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Bulog Distribusikan 980 Ton Beras Pemko Medan, Rajuddin: Idealnya 10 Ribu Ton Beras

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Urusan Logistik (Bulog) menuntaskan pendistribusian 980 ton beras bantuan Pemerintah Kota (Pemko) Medan ke 21 Kecamatan di Kota Medan, Sabtu (18/4). Bantuan beras Pemko Medan itu disalurkan ke 21 setiap kecamatan kepada seluruh masyarakat yang terkena dampak sosial dari Covid-19 di Kota Medan melalui 151 kelurahan dan seluruh perangkat lingkungan.

“Pendistribusian 980 ton beras bantuan Pemko Medan sudah kita tuntaskan hari Sabtu (18/4) kemarin,” ucap Kepala gudang GBB Pulo Brayan, Sahala Lumbanraja kepada Sumut Pos, Minggu (19/4).

Dikatakan Sahala, Medan Petisah menjadi kecamatan terakhir di Kota Medan yang mengambil bantuan beras tersebut untuk disalurkan kepada masyarakat. “Medan Petisah yang terakhir diantar, ada sebanyak 5 ton,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Medan Endar Lubis juga membenarkan selesainya pendistribusian 980 ton beras bantuan tersebut dari Bulog ke seluruh Kecamatan di Kota Medan.

“Dari Bulog sudah clear, pihak kecamatan juga setahu saya sudah mendistribusikannya melalui kelurahan. Sudah banyak kecamatan yang selesai penyalurannya, mungkin sebagian kecil kecamatan akan dibagikan kepada masyarakat paling lama besok (hari ini),” terang Endar kepada Sumut Pos, Minggu (19/4).

Dikatakan Endar, selesainya bantuan 980 ton beras dari Pemko Medan kepada masyarakat Kota Medan yang terkena dampak Covid 19 tidak menandakan selesainya bantuan Pemko Medan kepada masyarakat. Sebab saat ini, Pemko Medan tengah membahas kembali bantuan yang akan diberikan dalam tahap berikutnya.

“Secara lisan pak Plt Wali Kota bilang akan memberikan bantuan beras untuk tahap berikutnya. Kapan dan berapa banyak, itu kita yang belum tahu, itu masih dibahas. Saya sebagai pelaksana teknis ya siap saja,” ujarnya.

Selain itu, kata Endar, Pemko Medan juga memiliki rencana untuk memberikan bantuan lebih di tahap kedua nanti. Dalam artian tak hanya beras, tapi juga sejumlah kebutuhan pangan lainnya.

“Mungkin selain beras akan ada jenis sembako yang lain. Tapi sekali lagi, itu baru dibahas, keputusannya belum ada. Bisa saja memang ditambah jenis sembako yang lain, bisa juga hanya beras, itu masih di bahas,” pungkasnya.

Dijelaskan Endar, para penerima bantuan berikutnya tetap harus merupakan masyarakat yang terkena dampak sosial dari Covid 19 dan objek prioritas masyarakat yang kehilangan penghasilan tetap (lost income) akibat pandemi ini.

“Priotitasnya ya pasti mereka yang jadi Lost Income karena Covid 19 ini. Siapa mereka? Sopir angkot, tukang becak, pegawai terkena PHK dan banyak lainnya. Ini akan kita data lagi. Ditambah lagi, mereka yang terkena dampak tapi belum mendapatkan bantuan di tahap pertama kemarin dan juga bukan penerima PKH,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Medan dari Fraksi PKS H Rajuddin Sagala SPdI mengatakan, bahwa 980 ton beras bantuan yang telah diberikan Pemko Medan sangat tidak mencukupi kebutuhan beras rakyat Kota Medan yang terkena dampak Covid 19 saat ini.

“980 ton itu jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan banyaknya masyarakat Kota Medan yang saat ini terkena dampak virus ini,” ujarnya.

Kota Medan sebagai kota dengan jumlah penduduk terbesar di Sumut, kata Rajuddin tentu memiliki kebutuhan yang jauh lebih besar dari itu. Dijelaskan Rajuddin, saat ini saja jumlah penduduk Kota Medan ada sekitar 2,3 juta jiwa.

“Kalau masyarakat yang memang sudah miskin sejak awal ditambah lagi dengan masyarakat yang terkena dampak hingga menjadi miskin, itu setidaknya bisa mencapai 50 persen lebih atau setengahnya. Artinya ada lebih dari 1,1 juta jiwa yang saat ini butuh bantuan pemerintah, bagaimana mungkin bantuan 980 ton cukup buat mereka semua,” jelasnya.

Diterangkan politisi PKS itu, idealnya bantuan beras yang disalurkan oleh Pemko Medan harusnya mencapai 10 kali lebih banyak dari total beras yang sudah disalurkan saat ini.

“Idealnya Pemko Medan siapkan 10 ribu ton beras. Itu sebabnya, kita sebutkan DPRD siap membantu menganggarkan Rp300 miliar hingga Rp400 miliar untuk penanganan Covid ini. Anggaran Rp100 miliar hanya untuk bantuan beras, supaya semua masyarakat Kota Medan bisa mendapatkan bantuan itu, terutama untuk masyarakat yang terkena dampak,” pungkasnya. (map/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Urusan Logistik (Bulog) menuntaskan pendistribusian 980 ton beras bantuan Pemerintah Kota (Pemko) Medan ke 21 Kecamatan di Kota Medan, Sabtu (18/4). Bantuan beras Pemko Medan itu disalurkan ke 21 setiap kecamatan kepada seluruh masyarakat yang terkena dampak sosial dari Covid-19 di Kota Medan melalui 151 kelurahan dan seluruh perangkat lingkungan.

“Pendistribusian 980 ton beras bantuan Pemko Medan sudah kita tuntaskan hari Sabtu (18/4) kemarin,” ucap Kepala gudang GBB Pulo Brayan, Sahala Lumbanraja kepada Sumut Pos, Minggu (19/4).

Dikatakan Sahala, Medan Petisah menjadi kecamatan terakhir di Kota Medan yang mengambil bantuan beras tersebut untuk disalurkan kepada masyarakat. “Medan Petisah yang terakhir diantar, ada sebanyak 5 ton,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Medan Endar Lubis juga membenarkan selesainya pendistribusian 980 ton beras bantuan tersebut dari Bulog ke seluruh Kecamatan di Kota Medan.

“Dari Bulog sudah clear, pihak kecamatan juga setahu saya sudah mendistribusikannya melalui kelurahan. Sudah banyak kecamatan yang selesai penyalurannya, mungkin sebagian kecil kecamatan akan dibagikan kepada masyarakat paling lama besok (hari ini),” terang Endar kepada Sumut Pos, Minggu (19/4).

Dikatakan Endar, selesainya bantuan 980 ton beras dari Pemko Medan kepada masyarakat Kota Medan yang terkena dampak Covid 19 tidak menandakan selesainya bantuan Pemko Medan kepada masyarakat. Sebab saat ini, Pemko Medan tengah membahas kembali bantuan yang akan diberikan dalam tahap berikutnya.

“Secara lisan pak Plt Wali Kota bilang akan memberikan bantuan beras untuk tahap berikutnya. Kapan dan berapa banyak, itu kita yang belum tahu, itu masih dibahas. Saya sebagai pelaksana teknis ya siap saja,” ujarnya.

Selain itu, kata Endar, Pemko Medan juga memiliki rencana untuk memberikan bantuan lebih di tahap kedua nanti. Dalam artian tak hanya beras, tapi juga sejumlah kebutuhan pangan lainnya.

“Mungkin selain beras akan ada jenis sembako yang lain. Tapi sekali lagi, itu baru dibahas, keputusannya belum ada. Bisa saja memang ditambah jenis sembako yang lain, bisa juga hanya beras, itu masih di bahas,” pungkasnya.

Dijelaskan Endar, para penerima bantuan berikutnya tetap harus merupakan masyarakat yang terkena dampak sosial dari Covid 19 dan objek prioritas masyarakat yang kehilangan penghasilan tetap (lost income) akibat pandemi ini.

“Priotitasnya ya pasti mereka yang jadi Lost Income karena Covid 19 ini. Siapa mereka? Sopir angkot, tukang becak, pegawai terkena PHK dan banyak lainnya. Ini akan kita data lagi. Ditambah lagi, mereka yang terkena dampak tapi belum mendapatkan bantuan di tahap pertama kemarin dan juga bukan penerima PKH,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Medan dari Fraksi PKS H Rajuddin Sagala SPdI mengatakan, bahwa 980 ton beras bantuan yang telah diberikan Pemko Medan sangat tidak mencukupi kebutuhan beras rakyat Kota Medan yang terkena dampak Covid 19 saat ini.

“980 ton itu jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan banyaknya masyarakat Kota Medan yang saat ini terkena dampak virus ini,” ujarnya.

Kota Medan sebagai kota dengan jumlah penduduk terbesar di Sumut, kata Rajuddin tentu memiliki kebutuhan yang jauh lebih besar dari itu. Dijelaskan Rajuddin, saat ini saja jumlah penduduk Kota Medan ada sekitar 2,3 juta jiwa.

“Kalau masyarakat yang memang sudah miskin sejak awal ditambah lagi dengan masyarakat yang terkena dampak hingga menjadi miskin, itu setidaknya bisa mencapai 50 persen lebih atau setengahnya. Artinya ada lebih dari 1,1 juta jiwa yang saat ini butuh bantuan pemerintah, bagaimana mungkin bantuan 980 ton cukup buat mereka semua,” jelasnya.

Diterangkan politisi PKS itu, idealnya bantuan beras yang disalurkan oleh Pemko Medan harusnya mencapai 10 kali lebih banyak dari total beras yang sudah disalurkan saat ini.

“Idealnya Pemko Medan siapkan 10 ribu ton beras. Itu sebabnya, kita sebutkan DPRD siap membantu menganggarkan Rp300 miliar hingga Rp400 miliar untuk penanganan Covid ini. Anggaran Rp100 miliar hanya untuk bantuan beras, supaya semua masyarakat Kota Medan bisa mendapatkan bantuan itu, terutama untuk masyarakat yang terkena dampak,” pungkasnya. (map/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/