25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Bentrok di Selambo, 1 Rumah Dirusak

MEDAN- Bentrokan antar warga di Jalan Selambo, Desa Selambo Toba, Kecamatan Percut Sei Tuan, terus berlanjut. Kemarin, ratusan warga dengan senjata tajam, seperti parang, pedang, samurai balok, cangkul, arit dan benda lainnya kembali terlibat bentrokan dengan warga lainnya. Akibatnya, satu rumah rusak karena menjadi sasar keganasan warga penggarap, Jumat (19/8) sore.

Perusakan rumah milik Syamsul Sianturi tersebut menurut warga, merupakan bentuk balas dendam mereka terhadap aksi teror dan penodongan yang dilakukan pihak pengembang yang mengaku bermarga Sianturi pada Kamis (18/8) lalu. “Sebab, lahan kami diserobot, bahkan tanaman kami dihancurkan dengan traktor. Si Syamsul Sinturi itu mencoba mencaplok lahan kami. Kami sering dincamnya, jika tidak maka tanaman kami akan terus dirusak,” ujar Lestiana Boru Silalahi warga Desa Pasar Empat, Percut Sei Tuan, yang ikut dalam aksi tersebut.

Kemarahan masyarakat juga bertambah, karena pada pagi harinya, rumah seorang warga disantroni yang dipimpin langsung oleh Syamsul Sianturi. Mengendarai 3 mobil dan 5 sepeda motor, puluhan orang tersebut mendobrak rumah Franky. “Aku sebelumnya curiga ada banyak mobil di depan rumah. Waktu kulihat banyak orang, aku langsung ambil anakku yang berusia 3 bulan dan kabur dari pintu belakang,” ujar Franky.

Sial bagi beberapa rekannya yang saat itu sedang nongkrong di rumah Franky. Empat warga tersebut langsung dikepung dan di bawah todongan pistol diancam untuk tidak mengganggu lagi. “Yang bawa pistol mengaku namanya Syamsul menodong dan mengancam kami untuk tidak lagi melakukan perlawanan. Yang lainnya sempat kena tendang kelompok itu,” ungkap Saleh, rekan Franky.

Pantauan  Sumut Pos di lokasi bentrokkan, puluhan warga yang merasa kesal tersebut akhir mencoba masuk ke rumah tersebut untuk mencari Syamsul Sianturi. Namun, karena yang bersangkutan tidak berada di tempat, akhirnya massa menghancurkan kaca, pintu dan jendela rumah tersebut. Puluhan personel kepolisian dari Polsresta Medan dan jajarannya, yang telah turun ke lokasi kejadian langsung berusaha mengamankan situasi dan hingga akhirnya petugas pun melepaskan tembakan peringatan ke udara guna mencegah aksi massa yang anarkis tersebut. Dua pekerja yang tengah berada di dalam rumah nyaris di hajar massa. Warga yang menggunakan senjata tajam, sempat berupaya menghalangi petugas kepolisian saat akan mengevakuasi dua pekerja dari dalam rumah.

Waka Polresta Medan AKBP Pranyoto yang saat itu berada di lokasi bentrokkan bersama puluhan petugas lainnya berusaha menghalau warga. Pranyoto bahkan mengancam akan menembak jika ada warga yang melakukan perlawanan.

“Biarkan truk lewat, yang menghadang kami tembak,” ujar Pranyoto dengan nada tegas.  Untuk mengantisipasi bentrokan susulan, puluhan petugas kepolsiian dengan senjata laras panjang dan satu unit kendaraan taktis (rantis) disiagakan di lokasi kejadian. (mag-7)

MEDAN- Bentrokan antar warga di Jalan Selambo, Desa Selambo Toba, Kecamatan Percut Sei Tuan, terus berlanjut. Kemarin, ratusan warga dengan senjata tajam, seperti parang, pedang, samurai balok, cangkul, arit dan benda lainnya kembali terlibat bentrokan dengan warga lainnya. Akibatnya, satu rumah rusak karena menjadi sasar keganasan warga penggarap, Jumat (19/8) sore.

Perusakan rumah milik Syamsul Sianturi tersebut menurut warga, merupakan bentuk balas dendam mereka terhadap aksi teror dan penodongan yang dilakukan pihak pengembang yang mengaku bermarga Sianturi pada Kamis (18/8) lalu. “Sebab, lahan kami diserobot, bahkan tanaman kami dihancurkan dengan traktor. Si Syamsul Sinturi itu mencoba mencaplok lahan kami. Kami sering dincamnya, jika tidak maka tanaman kami akan terus dirusak,” ujar Lestiana Boru Silalahi warga Desa Pasar Empat, Percut Sei Tuan, yang ikut dalam aksi tersebut.

Kemarahan masyarakat juga bertambah, karena pada pagi harinya, rumah seorang warga disantroni yang dipimpin langsung oleh Syamsul Sianturi. Mengendarai 3 mobil dan 5 sepeda motor, puluhan orang tersebut mendobrak rumah Franky. “Aku sebelumnya curiga ada banyak mobil di depan rumah. Waktu kulihat banyak orang, aku langsung ambil anakku yang berusia 3 bulan dan kabur dari pintu belakang,” ujar Franky.

Sial bagi beberapa rekannya yang saat itu sedang nongkrong di rumah Franky. Empat warga tersebut langsung dikepung dan di bawah todongan pistol diancam untuk tidak mengganggu lagi. “Yang bawa pistol mengaku namanya Syamsul menodong dan mengancam kami untuk tidak lagi melakukan perlawanan. Yang lainnya sempat kena tendang kelompok itu,” ungkap Saleh, rekan Franky.

Pantauan  Sumut Pos di lokasi bentrokkan, puluhan warga yang merasa kesal tersebut akhir mencoba masuk ke rumah tersebut untuk mencari Syamsul Sianturi. Namun, karena yang bersangkutan tidak berada di tempat, akhirnya massa menghancurkan kaca, pintu dan jendela rumah tersebut. Puluhan personel kepolisian dari Polsresta Medan dan jajarannya, yang telah turun ke lokasi kejadian langsung berusaha mengamankan situasi dan hingga akhirnya petugas pun melepaskan tembakan peringatan ke udara guna mencegah aksi massa yang anarkis tersebut. Dua pekerja yang tengah berada di dalam rumah nyaris di hajar massa. Warga yang menggunakan senjata tajam, sempat berupaya menghalangi petugas kepolisian saat akan mengevakuasi dua pekerja dari dalam rumah.

Waka Polresta Medan AKBP Pranyoto yang saat itu berada di lokasi bentrokkan bersama puluhan petugas lainnya berusaha menghalau warga. Pranyoto bahkan mengancam akan menembak jika ada warga yang melakukan perlawanan.

“Biarkan truk lewat, yang menghadang kami tembak,” ujar Pranyoto dengan nada tegas.  Untuk mengantisipasi bentrokan susulan, puluhan petugas kepolsiian dengan senjata laras panjang dan satu unit kendaraan taktis (rantis) disiagakan di lokasi kejadian. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/