30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pengurus Lama PKS Legowo

KETERANGAN:
Anggota Majelis Syuro DPP PKS, Tifatul Sembiring, didampingi pengurus baru DPW Sumut memberikan keterangan pers terkait pergantian kepengurusan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gejolak internal DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara, tidak seperti yang terjadi di provinsi lain. Meski susunan struktural di tubuh organisasi dirombak total oleh DPP, keanggotaan bekas pengurus sebelumnya masih tetap melekat.

Salah seorang mantan pengurus struktural PKS Sumut, akhirnya buka suara paskaperombakan total di tubuh organisasi mereka. Menurutnya, meski pelantikan kepengurusan yang baru terkesan mendadak, namun pihaknya menerima dengan besar hati atas apa yang sudah terjadi itu.

“Seperti kata Pak Tifatul kemarin, bahwa perombakan kepengurusan inikan murni untuk penyegaran. Sebagai prajurit tentu kami terima walau informasi (pelantikan) sangat mendadak,” kata mantan Sekretaris DPW PKS Sumut Abdul Rahim Siregar menjawab Sumut Pos, Jumat (19/10).

Rahim mengamini kalau tidak hadir waktu pelantikan kepengurusan yang baru. Dia saat itu ia sedang berada di luar kota dengan agenda konsolidasi konstituen yang sudah lama terjadwal. “Tidak mungkin saya batalkan karena sudah sejak beberapa bulan lalu agendanya. Sementara informasi pelantikan baru satu hari menjelang pelantikan diberitahu, itu pun pada malam harinya,” katanya.

Pun demikian, dirinya menggaransi meski namanya sudah tidak berada di struktur kepengurusan yang baru, sampai sekarang masih tetap sebagai kader PKS. “Begitu juga dengan teman-teman yang lain. Saya pikir kita masih (kader) dan belum ada yang menyatakan keluar sebagai anggota. Apalagi kan pengurus yang baru yang dinakhodai Pak Hariyanto belum menyusun struktur pengurusnya, jadi kita belum tahu masih tetap berada didalam atau anggota biasa,” kata Abdul Rahim.

Ia mengungkapkan, para pengurus lama sangat terbuka dan siap bila diajak berkomunikasi maupun berkoordinasi. Apalagi untuk kemajuan partai menjelang Pemilu 2019 yang sudah semakin dekat.

“Ya, tentu kami sangat terbuka untuk itu. Karena kami juga sudah punya pengalaman dengan Pilkada Sumut sejak 2013 sampai 2018 waktu mengusung dan memenangkan pasangan Eramas. Mana tahu ada hal-hal yang perlu dibicarakan untuk penguatan basis suara PKS di Sumut, kami siap dan terbuka,” katanya.

Rahim juga membantah, dengan banyaknya kepengurusan lama yang dirombak tidak memengaruhi pencalegan yang sebelumnya telah ditetapkan. “Kami pikir tidak ada masalah ya. Kan sudah DCT (Daftar Calon Tetap), dan semua yang maju sebagai calon legislatif masih kader partai,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS merombak total struktur kepengurusan DPW PKS Sumatera Utara. Pengambilan sumpah sejumlah pengurus baru itu dilakukan di Hotel Madani Medan, Rabu (17/10).

Ketua DPP PKS Wilayah Daerah Sumut, Tifatul Sembiring yang sekaligus memimpin pengambilan sumpah menegaskan, perombakan pengurus tersebut tidak terkait isu pecahnya PKS yang beredar di media sosial. Menurutnya perombakan semata-mata dilakukan sebagai penyegaran mengingat Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif akan segera berlangsung.

“Kebijakan ini diambil untuk penyegaran pengurus jelang Pemilu 2019 agar lebih dinamis dalam menghadapi kompetitor. Tidak ada yang meninggalkan dan ditinggalkan, tidak ada yang digusur dan menggusur, tidak ada yang diturunkan dan menurunkan. Para kader, anggap biasa sajalah, “ katanya.

Kata Tifatul, pelaksanaan perombakan pengurus tersebut, meski tidak dilakukan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa namun sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), sah dan merupakan hal lazim setiap saat oleh DPP jika dinilai perlu.

Disinggung tidak adanya pengurus lama yang hadir dalam pengambilan sumpah itu, Tifatul menyebut pihaknya telah mengundang seluruh pengurus untuk hadir namun banyak yang izin karena ada urusan lain.

“Saya imbau seluruh kader jaga ukhuwah Islamiyah, setop info hoaks yang dapat memecah-belah kekompakan kita semua. Keputusan ini berlaku dan diharapkan semua unsur dapat menyesuaikan. Kami ucapkan terima kasih atas kerja DPW PKS Sumut sebelumnya,” tambahnya.

DPP PKS melalui surat keputusan yang ditandatangani Presiden PKS, M Sohibul Iman dan Sekjend Mustafa Kamal menetapkan sususan pengurus baru DPW PKS Sumut. Yakni antara lain Hariyanto sebagai Ketua Umum, Misno Adiansyahputra (Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah), H Ivantra Padang (Sekretaris Umum), dan Herman Nafil (Bendahara Umum Pengurus Wilayah).

Selanjutnya Dariantini (Ketua Bidang Kaderisasi), H Salman Alfarisi (Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah), Cecep Wiwaha (Sekretaris Majelis Pertimbangan), Usman Jakfar (Ketua Dewan Syariah), H Kasman Marasakti Lubis (Sekretaris Dewan Syariah). (prn/ila)

KETERANGAN:
Anggota Majelis Syuro DPP PKS, Tifatul Sembiring, didampingi pengurus baru DPW Sumut memberikan keterangan pers terkait pergantian kepengurusan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gejolak internal DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara, tidak seperti yang terjadi di provinsi lain. Meski susunan struktural di tubuh organisasi dirombak total oleh DPP, keanggotaan bekas pengurus sebelumnya masih tetap melekat.

Salah seorang mantan pengurus struktural PKS Sumut, akhirnya buka suara paskaperombakan total di tubuh organisasi mereka. Menurutnya, meski pelantikan kepengurusan yang baru terkesan mendadak, namun pihaknya menerima dengan besar hati atas apa yang sudah terjadi itu.

“Seperti kata Pak Tifatul kemarin, bahwa perombakan kepengurusan inikan murni untuk penyegaran. Sebagai prajurit tentu kami terima walau informasi (pelantikan) sangat mendadak,” kata mantan Sekretaris DPW PKS Sumut Abdul Rahim Siregar menjawab Sumut Pos, Jumat (19/10).

Rahim mengamini kalau tidak hadir waktu pelantikan kepengurusan yang baru. Dia saat itu ia sedang berada di luar kota dengan agenda konsolidasi konstituen yang sudah lama terjadwal. “Tidak mungkin saya batalkan karena sudah sejak beberapa bulan lalu agendanya. Sementara informasi pelantikan baru satu hari menjelang pelantikan diberitahu, itu pun pada malam harinya,” katanya.

Pun demikian, dirinya menggaransi meski namanya sudah tidak berada di struktur kepengurusan yang baru, sampai sekarang masih tetap sebagai kader PKS. “Begitu juga dengan teman-teman yang lain. Saya pikir kita masih (kader) dan belum ada yang menyatakan keluar sebagai anggota. Apalagi kan pengurus yang baru yang dinakhodai Pak Hariyanto belum menyusun struktur pengurusnya, jadi kita belum tahu masih tetap berada didalam atau anggota biasa,” kata Abdul Rahim.

Ia mengungkapkan, para pengurus lama sangat terbuka dan siap bila diajak berkomunikasi maupun berkoordinasi. Apalagi untuk kemajuan partai menjelang Pemilu 2019 yang sudah semakin dekat.

“Ya, tentu kami sangat terbuka untuk itu. Karena kami juga sudah punya pengalaman dengan Pilkada Sumut sejak 2013 sampai 2018 waktu mengusung dan memenangkan pasangan Eramas. Mana tahu ada hal-hal yang perlu dibicarakan untuk penguatan basis suara PKS di Sumut, kami siap dan terbuka,” katanya.

Rahim juga membantah, dengan banyaknya kepengurusan lama yang dirombak tidak memengaruhi pencalegan yang sebelumnya telah ditetapkan. “Kami pikir tidak ada masalah ya. Kan sudah DCT (Daftar Calon Tetap), dan semua yang maju sebagai calon legislatif masih kader partai,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS merombak total struktur kepengurusan DPW PKS Sumatera Utara. Pengambilan sumpah sejumlah pengurus baru itu dilakukan di Hotel Madani Medan, Rabu (17/10).

Ketua DPP PKS Wilayah Daerah Sumut, Tifatul Sembiring yang sekaligus memimpin pengambilan sumpah menegaskan, perombakan pengurus tersebut tidak terkait isu pecahnya PKS yang beredar di media sosial. Menurutnya perombakan semata-mata dilakukan sebagai penyegaran mengingat Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif akan segera berlangsung.

“Kebijakan ini diambil untuk penyegaran pengurus jelang Pemilu 2019 agar lebih dinamis dalam menghadapi kompetitor. Tidak ada yang meninggalkan dan ditinggalkan, tidak ada yang digusur dan menggusur, tidak ada yang diturunkan dan menurunkan. Para kader, anggap biasa sajalah, “ katanya.

Kata Tifatul, pelaksanaan perombakan pengurus tersebut, meski tidak dilakukan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa namun sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), sah dan merupakan hal lazim setiap saat oleh DPP jika dinilai perlu.

Disinggung tidak adanya pengurus lama yang hadir dalam pengambilan sumpah itu, Tifatul menyebut pihaknya telah mengundang seluruh pengurus untuk hadir namun banyak yang izin karena ada urusan lain.

“Saya imbau seluruh kader jaga ukhuwah Islamiyah, setop info hoaks yang dapat memecah-belah kekompakan kita semua. Keputusan ini berlaku dan diharapkan semua unsur dapat menyesuaikan. Kami ucapkan terima kasih atas kerja DPW PKS Sumut sebelumnya,” tambahnya.

DPP PKS melalui surat keputusan yang ditandatangani Presiden PKS, M Sohibul Iman dan Sekjend Mustafa Kamal menetapkan sususan pengurus baru DPW PKS Sumut. Yakni antara lain Hariyanto sebagai Ketua Umum, Misno Adiansyahputra (Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah), H Ivantra Padang (Sekretaris Umum), dan Herman Nafil (Bendahara Umum Pengurus Wilayah).

Selanjutnya Dariantini (Ketua Bidang Kaderisasi), H Salman Alfarisi (Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah), Cecep Wiwaha (Sekretaris Majelis Pertimbangan), Usman Jakfar (Ketua Dewan Syariah), H Kasman Marasakti Lubis (Sekretaris Dewan Syariah). (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/