Mulai Februari-Maret Sensus Online
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggelar Rapat Teknis Daerah (Ratekda) Persiapan Sensus Penduduk 2020 diikuti seluruh kepala BPS se-kabupaten/kota di Sumut dan jajarannya, di Grand Mercure Medan, Selasa (19/11).
Pada kesempatan itu, Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi menerangkan, SP 2020 terbagi dari sensus online yang digelar mulai Februari hingga Maret. Kemudian Juli hingga seterusnya, petugas langsung bertanya atau mendatangi rumah responden (door to door).
“Diperkirakan petugas sensus di seluruh Indonesia ada 400 ribu petugas. Sementara di Sumut ada sekitar 19.000 lebih dan yang kita libatkan di antaranya ada masyarakat setempat,” ujarnya.
Sebelumnya, Ratekda Persiapan Sensus Penduduk 2020 tersebut dibuka Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprovsu, Agus Tripriyono mewakili Gubsu ditandai dengan pemukulan gong, didampingi n
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi dan Kepala Bagian Tata Usaha BPS Sumut Ramlan.
Kepala Bagian Tata Usaha BPS Sumut, Ramlan mengatakan, kegiatan ini merupakan momen penting yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 nanti dengan melakukan konsolidasi internal, sehingga tahapan-tahapannya bisa dilaksanakan dengan baik.
“Karena pada awal tahun 2020 nanti ini harus sudah langsung mulai dilaksanakan. Semua harus berjalan mulai dari teknis, administrasi, sosialiasi harus diselesaikan. Sehingga tahun 2020 kita sudah memiliki acuan yang sama dalam melaksanakan Sensus Penduduk,” jelas Ramlan di sela kegiatan Ratekda tersebut.
Ramlan menyebutkan, dengan Sensus Penduduk 2020 ini, BPS menunggu apakah selama 10 tahun terakhir ada perkembangan yang signifikan berdasarkan pembangunan, khususnya di pembanguan kependudukan.
Menurutnya, pembangunan kependudukan (kesejahteraan) dianggap sebagai modal pembangunan dan Sensus Penduduk ini diharapkan dapat memberikan informasi kependudukan yang tepat. “Setelah SP 2020 selesai akan dilanjut dengan Sensus Sampel pada 2021. Di sensus ini nantinya BPS akan menggali informasi yang lebih dalam lagi seperti karakteristik, pendapatan dan lainnya,” ucapnya.
Dijelaskannya, Sensus Penduduk ini tidak menanyakan data secara detail tetapi data pokok saja. Sehingga masyarakat yang didata tidak merasa sulit dalam menjawabnya. “Ada 21 pertanyaan pokok yang akan dipertanyakan ke masyarakat. Dan mudah-mudahan dapat dijawab dengan baik,” katanya.
Ramlan merinci, data pokok yang harus diisi responden misalnya nama, umur, pendidikan dan pekerjaan serta jika berkaitan dengan demografi seperti berapa jumlah anak yang dilahirkan dan lainnya. (gus/ila)