25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Tirtanadi Bangun 10 Sumur Bor dan 8 IPA

MEDAN- Ketersediaan produksi air dengan kebutuhan masyarakat yang menjadi pelanggan di Kota Medan sudah tidak seimbang seiring banyaknya pertumbuhan perumahan yang membutuhkan sambungan baru air bersih.

Akibatnya, daftar tunggu pemasangan baru masih berlaku di Cabang PDAM Tirtanadi. “Namun begitu, kami tetap komit menyediakan kebutuhan air bersih untuk pelanggan dan terus bekerja keras bagaimana membagi air yang terbatas itu sembari berupaya menambah kapasitas produksi air yang dibutuhkan,” kata Direktur Operasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Mangindang Ritonga, SE, MM kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/1).

Dikatakannya, adapun upaya yang telah dilakukan PDAM Tirtanadi antara lain dengan menyelesaikan pembangunan 6 unit sumur bor pada tahun 2012. Untuk tahun 2013 ini, ujarnya, PDAM Tirtanadi merencanakan pembangunan 10 unit sumur bor di beberapa lokasi yang kekurangan air, 5 (lima) di antaranya sedang dalam tahap pengerjaan, yakni di Jalan Rahayu, Jalan Perkutut, Jalan Sampul, Jalan Cangkir dan Jalan Menteng 2.

Menurutnya, pembangunan sumur bor ini sifatnya hanya sementara untuk kebutuhan jangka pendek sedangkan untuk kebutuhan jangka panjang, solusinya adalah peningkatan kapasitas produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal sebesar 500 liter/detik dan pembangunan IPA baru di Martubung dengan kapasitas 200 liter/detik. Dijadwalkan pembangunannya rampung pertengahan tahun 2014.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprovsu yang telah menyetorkan penyertaan modal sebesar Rp200 miliar baru-baru ini, yang akan kami pergunakan untuk membangun IPA Sunggal dan Martubung,” ujar Mangindang.

Ditambahkannya, karena keterbatasan dana pemerintah pihaknya juga melakukan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) yakni dengan membeli air kepada pihak swasta
Selain itu PDAM Tirtanadi juga berencana membangun 8 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mini dengan kapasitas 20 liter/detik, 5 (lima) di antaranya sedang dalam proses pengerjaan yakni di Jalan Nusa Indah, Pasar 8 Marelan, Jalan Kelambir Lima Tanjung Gusta, Jalan Tuba 3 dan Benteng Hilir Bandar Khalifah.

Selain permasalahan ketersediaan air, pendistribusian air kepada pelanggan juga memerlukan reservoir yang memadai sebagai balancing supply terutama pada saat beban puncak (pagi dan sore hari). PDAM Tirtanadi telah merencanakan pembangunan 9 unit reservoir (bak penampung).

Diharapkan pembangunan reservoir ini dapat terealisasi seluruhnya pada tahun 2015 sesuai dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2011-2015.
Pendistribusian air juga harus didukung dengan jaringan pipa pendukung mulai dari pipa transmisi, distribusi maupun pipa dinas pelanggan.

Untuk itu PDAM Tirtanadi juga telah merencanakan pemasangan jaringan pipa transmisi dan distribusi baru, merehabilitasi pipa transmisi dan distribusi lama serta pipa dinas pelanggan yang telah keropos guna menekan tingkat kebocoran/kehilangan air yang masih tinggi yakni 24 persen.

“Semua rencana dan program kerja tersebut telah kita tuangkan dalam RPIJM tahun 2011-2015 dengan target cakupan pelayanan dari 71 persen menjadi 80 persen (sesuai target Millenium Goals-MDGs) tahun 2015, untuk merealisasika rencana tersebut kami membutuhkan dana sekitar Rp1,7 triliun,” kata Mangindang Ritonga.

Sementara target Rencana Program Investasi Jangka Panjang – RPIJP (2011-2020) yaitu 100 persen masyarakat Kota Medan dapat dilayani sesuai dengan visi misi PDAM Tirtanadi. (ije)

MEDAN- Ketersediaan produksi air dengan kebutuhan masyarakat yang menjadi pelanggan di Kota Medan sudah tidak seimbang seiring banyaknya pertumbuhan perumahan yang membutuhkan sambungan baru air bersih.

Akibatnya, daftar tunggu pemasangan baru masih berlaku di Cabang PDAM Tirtanadi. “Namun begitu, kami tetap komit menyediakan kebutuhan air bersih untuk pelanggan dan terus bekerja keras bagaimana membagi air yang terbatas itu sembari berupaya menambah kapasitas produksi air yang dibutuhkan,” kata Direktur Operasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Mangindang Ritonga, SE, MM kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/1).

Dikatakannya, adapun upaya yang telah dilakukan PDAM Tirtanadi antara lain dengan menyelesaikan pembangunan 6 unit sumur bor pada tahun 2012. Untuk tahun 2013 ini, ujarnya, PDAM Tirtanadi merencanakan pembangunan 10 unit sumur bor di beberapa lokasi yang kekurangan air, 5 (lima) di antaranya sedang dalam tahap pengerjaan, yakni di Jalan Rahayu, Jalan Perkutut, Jalan Sampul, Jalan Cangkir dan Jalan Menteng 2.

Menurutnya, pembangunan sumur bor ini sifatnya hanya sementara untuk kebutuhan jangka pendek sedangkan untuk kebutuhan jangka panjang, solusinya adalah peningkatan kapasitas produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal sebesar 500 liter/detik dan pembangunan IPA baru di Martubung dengan kapasitas 200 liter/detik. Dijadwalkan pembangunannya rampung pertengahan tahun 2014.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprovsu yang telah menyetorkan penyertaan modal sebesar Rp200 miliar baru-baru ini, yang akan kami pergunakan untuk membangun IPA Sunggal dan Martubung,” ujar Mangindang.

Ditambahkannya, karena keterbatasan dana pemerintah pihaknya juga melakukan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) yakni dengan membeli air kepada pihak swasta
Selain itu PDAM Tirtanadi juga berencana membangun 8 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mini dengan kapasitas 20 liter/detik, 5 (lima) di antaranya sedang dalam proses pengerjaan yakni di Jalan Nusa Indah, Pasar 8 Marelan, Jalan Kelambir Lima Tanjung Gusta, Jalan Tuba 3 dan Benteng Hilir Bandar Khalifah.

Selain permasalahan ketersediaan air, pendistribusian air kepada pelanggan juga memerlukan reservoir yang memadai sebagai balancing supply terutama pada saat beban puncak (pagi dan sore hari). PDAM Tirtanadi telah merencanakan pembangunan 9 unit reservoir (bak penampung).

Diharapkan pembangunan reservoir ini dapat terealisasi seluruhnya pada tahun 2015 sesuai dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2011-2015.
Pendistribusian air juga harus didukung dengan jaringan pipa pendukung mulai dari pipa transmisi, distribusi maupun pipa dinas pelanggan.

Untuk itu PDAM Tirtanadi juga telah merencanakan pemasangan jaringan pipa transmisi dan distribusi baru, merehabilitasi pipa transmisi dan distribusi lama serta pipa dinas pelanggan yang telah keropos guna menekan tingkat kebocoran/kehilangan air yang masih tinggi yakni 24 persen.

“Semua rencana dan program kerja tersebut telah kita tuangkan dalam RPIJM tahun 2011-2015 dengan target cakupan pelayanan dari 71 persen menjadi 80 persen (sesuai target Millenium Goals-MDGs) tahun 2015, untuk merealisasika rencana tersebut kami membutuhkan dana sekitar Rp1,7 triliun,” kata Mangindang Ritonga.

Sementara target Rencana Program Investasi Jangka Panjang – RPIJP (2011-2020) yaitu 100 persen masyarakat Kota Medan dapat dilayani sesuai dengan visi misi PDAM Tirtanadi. (ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/