26 C
Medan
Wednesday, September 25, 2024

Cegah Masuk Virus Pneumonia dari China, Bandara Kualanamu Gunakan Thermal Scanner

PANTAU: Petugas di Bandara Kualanamu saat melakukan pemeriksaan di Kedatangan Luar Negeri.
Triadi Wibowo/sumut pos
PANTAU: Petugas di Bandara Kualanamu saat melakukan pemeriksaan di Kedatangan Luar Negeri. Triadi Wibowo/sumut pos

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang intensifkan pencegahan masuknya wabah virus baru jenis pneumonia di terminal kedatangan penumpang Bandara International Kualanamu Deliserdang dengan menggunakan alat Thermal Scanner (pengukur suhu panas tubuh).

Kepala Kantor KKP Kualanamu Dr Sofyan Hendri yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak dini.”Memang surat edaran dari KKP Pusat untuk melakukan tindakan pencegahan sudah masuk sejak 5 Januari 2020,” ujarnya, Senin (20/1).

Dengan surat edaran tersebut, kata dia, sudah mengintensifkan tiga unit alat pengukur suhu tubuh di area kedatangan international dan satu unit di area keberangkatan. “Tujuannya adalah untuk antisipasi masuknya virus tersebut yang bisa saja dibawa oleh penumpang dari luar negeri,” kata Sofyan.

Menurut Sofyan, pihaknya tidak begitu khawatir atas penyebaran virus ini. Sebab penerbangan langsung ke titik utama penyebaran virus itu yakni di Kota Wuhan Cina tidak ada dari Kualanamu.

Pun demikian pihaknya tetap mewaspadai penularan virus tersebut. Sebab diinfokan sudah ada ditemukan di beberpaa negara, termasuk Thiland dan Jepang.

“Maka dengan alat yang kita pasang bisa membaca setiap warga yang datang dari luar negeri, melalui suhu tubuh.

Kalau suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celsius, langsung kita periksa medis. Sebab tanda-tanda yang terjangkit virus pneumonia pertama suhu tubuhnya tinggi, batuk-batuk dan demam tinggi,” ujarnya .

Virus Pneumonia ini ditemukan pertama kali tahun 2019 silam di Kota Wuhan China. Gejalanya suhu tubu tinggi, demam tinggi, batuk-batuk, bahkan si penderita dapat berakibat meninggal dunia. Sedangkan virus ini sedang diselidiki penularannya, apakah dari binatang atau manusia.(btr/ila)

PANTAU: Petugas di Bandara Kualanamu saat melakukan pemeriksaan di Kedatangan Luar Negeri.
Triadi Wibowo/sumut pos
PANTAU: Petugas di Bandara Kualanamu saat melakukan pemeriksaan di Kedatangan Luar Negeri. Triadi Wibowo/sumut pos

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang intensifkan pencegahan masuknya wabah virus baru jenis pneumonia di terminal kedatangan penumpang Bandara International Kualanamu Deliserdang dengan menggunakan alat Thermal Scanner (pengukur suhu panas tubuh).

Kepala Kantor KKP Kualanamu Dr Sofyan Hendri yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak dini.”Memang surat edaran dari KKP Pusat untuk melakukan tindakan pencegahan sudah masuk sejak 5 Januari 2020,” ujarnya, Senin (20/1).

Dengan surat edaran tersebut, kata dia, sudah mengintensifkan tiga unit alat pengukur suhu tubuh di area kedatangan international dan satu unit di area keberangkatan. “Tujuannya adalah untuk antisipasi masuknya virus tersebut yang bisa saja dibawa oleh penumpang dari luar negeri,” kata Sofyan.

Menurut Sofyan, pihaknya tidak begitu khawatir atas penyebaran virus ini. Sebab penerbangan langsung ke titik utama penyebaran virus itu yakni di Kota Wuhan Cina tidak ada dari Kualanamu.

Pun demikian pihaknya tetap mewaspadai penularan virus tersebut. Sebab diinfokan sudah ada ditemukan di beberpaa negara, termasuk Thiland dan Jepang.

“Maka dengan alat yang kita pasang bisa membaca setiap warga yang datang dari luar negeri, melalui suhu tubuh.

Kalau suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celsius, langsung kita periksa medis. Sebab tanda-tanda yang terjangkit virus pneumonia pertama suhu tubuhnya tinggi, batuk-batuk dan demam tinggi,” ujarnya .

Virus Pneumonia ini ditemukan pertama kali tahun 2019 silam di Kota Wuhan China. Gejalanya suhu tubu tinggi, demam tinggi, batuk-batuk, bahkan si penderita dapat berakibat meninggal dunia. Sedangkan virus ini sedang diselidiki penularannya, apakah dari binatang atau manusia.(btr/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/