29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Pemkab Karo akan Bangun Taman “Erupsi Sinabung”

Ilustrasi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Karo berencana akan membangun taman terkait dengan erupsi Gunung Sinabung sejak 2010 lalu, di Kabanjahe.

Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat meninjau lokasi peruntukan taman di kawasan depan Masjid Agung, Kabanjahe, baru-baru ini mengungkapkan, material bangunan taman akan menyerupai material erupsi Gunung Sinabung berupa lava. Hal ini, kata Terkelin, untuk mengingatkan warga Karo akan dahsyatnya erupsi Gunung Sinabung.

“Tiga desa yang berada di lingkaran zona merah Sinabung “sekejap rata” dari peta Kabupaten Karo. Ribuan warga dari ketiga desa itu sudah direlokasi ke Desa Siosar. Peristiwa tersebut tak akan hilang dari ingatan siapa saja yang menjadi korban,” ujar Terkelin.

Rencananya, taman “Erupsi Gunung Sinabung” akan dibangun dengan desain yang menarik dan relief budaya Karo, dan juga air mancur di sekeliling taman, serta aneka bunga.

Taman tersebut akan dilengkapi dengan sejarah erupsi Gunung Sinabung yang terjadi sejak 2010. “Perjalanan erupsi Gunung Sinabung sejak tahun 2010 juga akan dicantumkan semacam prasasti, untuk memperkenalkan sejarah erupsi Gunung Sinabung,” katanya. Sedangkan anggaran pembangunan taman “Erupsi Gunung Sinabung” akan menggunakan dana CSR.

“Akan menggunakan dana CSR sebab pembuatan ini ditaksir biaya relatif murah. Namun manfaatnya sangat besar bagi dunia pariwisata,” tuturnya. Terkelin mengaku gagasan pembangunan taman “Erupsi Gunung Sinabung” bermula dari wacana dari PWI Karo, yang meminta Pemkab Karo lebih optimal dalam menggali potensi wisata di Karo, salah satunya adalah tour lava Gunung Sinabung. (deo/han)

Ilustrasi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Karo berencana akan membangun taman terkait dengan erupsi Gunung Sinabung sejak 2010 lalu, di Kabanjahe.

Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat meninjau lokasi peruntukan taman di kawasan depan Masjid Agung, Kabanjahe, baru-baru ini mengungkapkan, material bangunan taman akan menyerupai material erupsi Gunung Sinabung berupa lava. Hal ini, kata Terkelin, untuk mengingatkan warga Karo akan dahsyatnya erupsi Gunung Sinabung.

“Tiga desa yang berada di lingkaran zona merah Sinabung “sekejap rata” dari peta Kabupaten Karo. Ribuan warga dari ketiga desa itu sudah direlokasi ke Desa Siosar. Peristiwa tersebut tak akan hilang dari ingatan siapa saja yang menjadi korban,” ujar Terkelin.

Rencananya, taman “Erupsi Gunung Sinabung” akan dibangun dengan desain yang menarik dan relief budaya Karo, dan juga air mancur di sekeliling taman, serta aneka bunga.

Taman tersebut akan dilengkapi dengan sejarah erupsi Gunung Sinabung yang terjadi sejak 2010. “Perjalanan erupsi Gunung Sinabung sejak tahun 2010 juga akan dicantumkan semacam prasasti, untuk memperkenalkan sejarah erupsi Gunung Sinabung,” katanya. Sedangkan anggaran pembangunan taman “Erupsi Gunung Sinabung” akan menggunakan dana CSR.

“Akan menggunakan dana CSR sebab pembuatan ini ditaksir biaya relatif murah. Namun manfaatnya sangat besar bagi dunia pariwisata,” tuturnya. Terkelin mengaku gagasan pembangunan taman “Erupsi Gunung Sinabung” bermula dari wacana dari PWI Karo, yang meminta Pemkab Karo lebih optimal dalam menggali potensi wisata di Karo, salah satunya adalah tour lava Gunung Sinabung. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/