32.8 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Sawah jadi Perumahan, Warga Sering Kebanjiran

MEDAN – Sejak lahan yang dahulunya persawahan dijadikan komplek perumahan, warga Jalan Lijardi Putra Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, sering kebanjiran.

Kebanjiran yang warga alami sejak perumahan Vista selesai dibangun. Ketika hujan lebat genangan air bisa setinggi pinggang orang dewasa dan banyak kendaraan warga yang terjebak ketika banjir.

“ Dulu lahan itu merupakan sawah, sejak perumahan itu selesai dibangun warga yang ada disini sering kebanjiran. Saluran drainase tidak cukup menampung debit air, dan yang parahnya genangan air baru surut sekitar tiga hari,”aku Mahdi salah seorang warga Jalan Lijardi Putra.

Beberapa bulan yang lalu sudah dilakukan pengerukan saluran drainase, akan tetapi di akhir bulan Desember 2012 pekerjaannya terhenti. Dan kini belum ada kelanjutan pengerjaan saluran drainase.

“ Sejak paritnya dikeruk banjir sudah mulai berkuarang, yang dulu banjirnya surut tiga hari, kini surut air ketika banjir hanya dalam setengah hari, “ beber Mahdi. Sebelum saluran drainase dilakukan pengerukan secara permanen, warga di Jalan Ljari Putra pernah demo ke pihak perumahan.

Nurjannah Kepala Lingkungan X, Kelurahan Simpang Selayang mengatakan, terhentinya proyek pengerjaan saluran drainase karena berakhirnya tahun 2012, dan akan dilanjutkan pada anggaran 2013. Akan tetapi Nurjannah belum mengetahui pasti kapan pengerjaan saluran drainase dilanjutkan. (mag-8)

MEDAN – Sejak lahan yang dahulunya persawahan dijadikan komplek perumahan, warga Jalan Lijardi Putra Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, sering kebanjiran.

Kebanjiran yang warga alami sejak perumahan Vista selesai dibangun. Ketika hujan lebat genangan air bisa setinggi pinggang orang dewasa dan banyak kendaraan warga yang terjebak ketika banjir.

“ Dulu lahan itu merupakan sawah, sejak perumahan itu selesai dibangun warga yang ada disini sering kebanjiran. Saluran drainase tidak cukup menampung debit air, dan yang parahnya genangan air baru surut sekitar tiga hari,”aku Mahdi salah seorang warga Jalan Lijardi Putra.

Beberapa bulan yang lalu sudah dilakukan pengerukan saluran drainase, akan tetapi di akhir bulan Desember 2012 pekerjaannya terhenti. Dan kini belum ada kelanjutan pengerjaan saluran drainase.

“ Sejak paritnya dikeruk banjir sudah mulai berkuarang, yang dulu banjirnya surut tiga hari, kini surut air ketika banjir hanya dalam setengah hari, “ beber Mahdi. Sebelum saluran drainase dilakukan pengerukan secara permanen, warga di Jalan Ljari Putra pernah demo ke pihak perumahan.

Nurjannah Kepala Lingkungan X, Kelurahan Simpang Selayang mengatakan, terhentinya proyek pengerjaan saluran drainase karena berakhirnya tahun 2012, dan akan dilanjutkan pada anggaran 2013. Akan tetapi Nurjannah belum mengetahui pasti kapan pengerjaan saluran drainase dilanjutkan. (mag-8)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/