28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Petani Nyaris Bentrok dengan OKP

MEDAN-Puluhan orang yang tergabung dalam kelompok Tani Sehati, nyaris bentrok dengan puluhan pria berseragam Organisasi Kepemudaan (OKP), Rabu (20/13) di Jalan Muara, Desa Amplas Kecamatan Percut Seituan. Bentrok dipicu saat kelompok Tani Sehati menghentikan pembangunan milik RS di atas lahan yang diklaim milik Kelompok Tani Sehati.

Berdasarkan informasi di lapangan, lahan itu selama ini dikelola anggota kelompok Tani Sehati bernama R br Simangungsong (43). Lalu RS mencoba mendirikan bangunan di atas lahan seluas 36×46 ha itu sejak Jumat (15/3) lalu.

“Katanya tanah itu sudah dibelinya seharga Rp30 juta dari si Bonur dengan surat jual-beli dan bukan ganti rugi tanaman. Tapi saat kami tanyakan soal si Bonur itu, dia malah tidak kenal dengan si Bonur, makanya kami curigai dia sebagai orang yang mau menguasai,” ungkap Lestiana br Silalahi, Ketua Kelompok Tani Sehati pada Sumut Pos.

Berdasarka kecurigaan itu pula, maka Lestiana dengan kelompok Tani lainnya melakukan penghadangan pembangunan di atas lahan itu. Sedangkan pihak RS mencoba melakukan perlawanan dengan membawa sejumlah orang berseragam OKP. Bahkan, pihak OKP itu sempat mencoba merubuhkan plang Kelompok Tani Sehati sehingga membuat suasana semakin ricuh.

Aku menghalangi mereka yang hendak mencabut plang kami, tiba-tiba sejumlah orang mendatangi aku dan mau memukuli aku. Karena aku melawan dan sejumlah kawan kami datang, langsung pergi orang-orang OKP itu,” ungkap petani, R br Sihotang (40) didampingi B br Sihotang (36).

Kapolsek Percut Seituan Kompol Erinal yang dikonfirmasi terkait kasus itu, mengaku tidak tahu soal kejadian tersebut. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan dan penjagaan di lokasi tersebut. “Polisi sudah lama mendirikan posko keamanan di lokasi itu untuk melakukan pengawasan dan penjagaan agar tidak terjadinya bentrokan,” ujarnya. (mag-10)

MEDAN-Puluhan orang yang tergabung dalam kelompok Tani Sehati, nyaris bentrok dengan puluhan pria berseragam Organisasi Kepemudaan (OKP), Rabu (20/13) di Jalan Muara, Desa Amplas Kecamatan Percut Seituan. Bentrok dipicu saat kelompok Tani Sehati menghentikan pembangunan milik RS di atas lahan yang diklaim milik Kelompok Tani Sehati.

Berdasarkan informasi di lapangan, lahan itu selama ini dikelola anggota kelompok Tani Sehati bernama R br Simangungsong (43). Lalu RS mencoba mendirikan bangunan di atas lahan seluas 36×46 ha itu sejak Jumat (15/3) lalu.

“Katanya tanah itu sudah dibelinya seharga Rp30 juta dari si Bonur dengan surat jual-beli dan bukan ganti rugi tanaman. Tapi saat kami tanyakan soal si Bonur itu, dia malah tidak kenal dengan si Bonur, makanya kami curigai dia sebagai orang yang mau menguasai,” ungkap Lestiana br Silalahi, Ketua Kelompok Tani Sehati pada Sumut Pos.

Berdasarka kecurigaan itu pula, maka Lestiana dengan kelompok Tani lainnya melakukan penghadangan pembangunan di atas lahan itu. Sedangkan pihak RS mencoba melakukan perlawanan dengan membawa sejumlah orang berseragam OKP. Bahkan, pihak OKP itu sempat mencoba merubuhkan plang Kelompok Tani Sehati sehingga membuat suasana semakin ricuh.

Aku menghalangi mereka yang hendak mencabut plang kami, tiba-tiba sejumlah orang mendatangi aku dan mau memukuli aku. Karena aku melawan dan sejumlah kawan kami datang, langsung pergi orang-orang OKP itu,” ungkap petani, R br Sihotang (40) didampingi B br Sihotang (36).

Kapolsek Percut Seituan Kompol Erinal yang dikonfirmasi terkait kasus itu, mengaku tidak tahu soal kejadian tersebut. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan dan penjagaan di lokasi tersebut. “Polisi sudah lama mendirikan posko keamanan di lokasi itu untuk melakukan pengawasan dan penjagaan agar tidak terjadinya bentrokan,” ujarnya. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/