26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Suamiku Pukul Orangtuaku

SUMUTPOS.CO – Memiliki suami yang mencintai istrinya sepenuh hati ternyata tak jaminan rumah tangga bakal harmonis. Buktinya, seperti yang dialami oleh ZN. Wanita berusia 28 tahun itu terpaksa menggugat cerai suami yang mencintainya sepenuh hati, HD (30). Gara-garanya suaminya memukul orangtuanya dihadapannya.

Diceritakan ZN, dirinya menikah dengan suaminya tahun 2007 lalu. Mereka menggelar acara pernikahan di kediaman orangtuanya di Jalan Pelajar Medan. Setelah menikah, seminggu kemudian mereka memilih untuk mengontrak rumah di Jl. HM Joni Medan.

“Setelah menikah kami tinggal dirumah orangtuaku selama seminggu. Setelah itu kami ngontrak rumah,” ujarnya.

Di awal pernikahanya, ZN mengaku bahagia walau hidup sederhana. Kebahagiaan itu, semakin hari terus bertambah setelah tahun 2009 mereka dikaruniai seorang putra.

“Dua tahun kami membina rumah tangga, jagoan kami lahir. Di situ kebahagiaan semakin bertambah,” ucapnya.

Namun, entah kenapa saat usia anak mereka memasuki enam bulan, keuangan mereka seret. Mereka akhirnya pindah ke rumah orangtuanya. “Kami ditimpa masalah sehingga uang kami habis. Dan mau tak mau kami pindah ke rumah orangtuaku,” ungkapnya.

Kepindahan mereka ke rumah orangtuanya ternyata malah menjadi petaka dalam keutuhan rumah tangga mereka. Pasalnya, terhitung tujuh bulan mereka tinggal di rumah orangtuanya, suami dan orang tua laki-lakinya terlibat pertengkaran. Hal itu dikarena orangtua ZN selalu mencampuri urusan rumah tangga mereka.

“Orang tua laki-laki ku suka nyindir-nyindir dia, mungkin dia sakit hati. Memang kala itu gaji dia kecil,” tuturnya.

Pertengkaran itu semakin hari semakin memanas. Orangtua dan suaminya selalu sindir menyindir. Hingga akhirnya membuat orangtua ZN emosi dan memukul suaminya. HD tak terima dipukul  dan membalas dengan pukulan hingga akhirnya mereka ribut besar-besaran.

“Namanya aku anak nggak mungkin melawan ayahku. Ya aku marahi suamiku rupanya dia malah maki-maki aku. Siapa yang nggak sakit hati,” kesalnya.

” Setelah kributan itu dia pergi nggak pulang-pulang tak ada kabar. Siapa yang tahan, mungkin dengan perceraian masalah ini bisa selesai,” pungkasnya. (cr-1)

SUMUTPOS.CO – Memiliki suami yang mencintai istrinya sepenuh hati ternyata tak jaminan rumah tangga bakal harmonis. Buktinya, seperti yang dialami oleh ZN. Wanita berusia 28 tahun itu terpaksa menggugat cerai suami yang mencintainya sepenuh hati, HD (30). Gara-garanya suaminya memukul orangtuanya dihadapannya.

Diceritakan ZN, dirinya menikah dengan suaminya tahun 2007 lalu. Mereka menggelar acara pernikahan di kediaman orangtuanya di Jalan Pelajar Medan. Setelah menikah, seminggu kemudian mereka memilih untuk mengontrak rumah di Jl. HM Joni Medan.

“Setelah menikah kami tinggal dirumah orangtuaku selama seminggu. Setelah itu kami ngontrak rumah,” ujarnya.

Di awal pernikahanya, ZN mengaku bahagia walau hidup sederhana. Kebahagiaan itu, semakin hari terus bertambah setelah tahun 2009 mereka dikaruniai seorang putra.

“Dua tahun kami membina rumah tangga, jagoan kami lahir. Di situ kebahagiaan semakin bertambah,” ucapnya.

Namun, entah kenapa saat usia anak mereka memasuki enam bulan, keuangan mereka seret. Mereka akhirnya pindah ke rumah orangtuanya. “Kami ditimpa masalah sehingga uang kami habis. Dan mau tak mau kami pindah ke rumah orangtuaku,” ungkapnya.

Kepindahan mereka ke rumah orangtuanya ternyata malah menjadi petaka dalam keutuhan rumah tangga mereka. Pasalnya, terhitung tujuh bulan mereka tinggal di rumah orangtuanya, suami dan orang tua laki-lakinya terlibat pertengkaran. Hal itu dikarena orangtua ZN selalu mencampuri urusan rumah tangga mereka.

“Orang tua laki-laki ku suka nyindir-nyindir dia, mungkin dia sakit hati. Memang kala itu gaji dia kecil,” tuturnya.

Pertengkaran itu semakin hari semakin memanas. Orangtua dan suaminya selalu sindir menyindir. Hingga akhirnya membuat orangtua ZN emosi dan memukul suaminya. HD tak terima dipukul  dan membalas dengan pukulan hingga akhirnya mereka ribut besar-besaran.

“Namanya aku anak nggak mungkin melawan ayahku. Ya aku marahi suamiku rupanya dia malah maki-maki aku. Siapa yang nggak sakit hati,” kesalnya.

” Setelah kributan itu dia pergi nggak pulang-pulang tak ada kabar. Siapa yang tahan, mungkin dengan perceraian masalah ini bisa selesai,” pungkasnya. (cr-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/