25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Solar Mulai Langka di Medan

MEDAN- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Medan mulai terjadi. Kondisi ini terjadi dikarenkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 1 tahun 2013 tidak direalisasikan dengan semestinya.

Kendaraan yang telah ditetapkan mengisi BBM Non-Subsidi seperti truk pertambangan, perkebunan dan kehutanan yang seharusnya mengisi BBM dengan solar Non-subsidi, terhitung mulai 1 Maret 2013, ternyata masih menikmati solar bersubsidi dari SPBU sampai sekarang.
Menurut pantauan Sumut Pos pada Rabu (20/3), sejumlah SPBU di Medan mulai kehabisan BBM jenis solar. Seperti di SPBU Jalan Jamin Ginting Simpang Pos dan SPBU di Ringroad Jalan Gagak Hitam, mereka kehabisan solar.

Menurut seorang petugas SPBU Jalan Gagak Hitam Ringroad yang meminta namanya tak dikorankan mengatakan, kalau mereka sering kehabisan solar. “Memang di sini sering kehabisan solar, karena banyak truk yang melintas mengisi BBM jenis solar subsidi,” katanya.

Terkait tentang permen yang telah ditetapkan, dia mengungkapkan kalau dirinya sudah mengetahuinya tapi belum bisa berbuat apa-apa sebab truk-truk tersebut belum ditempeli stiker seperti yang diwacanakan.

Ketika dihubungi, pihak Pertamina melalui Humasnya, Sonny Mirath mengatakan, kalau pihaknya sudah menyediakan BBM ke SPBU-SPBU di Medan sesuai dengan kuotanya masing-masing. Namun dia menduga, beberapa SPBU mengalami kehabisan stok solar karena BBM bersubsidi tersebut terdistribusi kepada pihak yang tidak tepat.

Masalah perealisasian Permen yang belum juga bisa dimaksimalkan sampai saat ini, pihaknya mengatakan hanya bisa menegaskan kepada SPBU tanpa bisa memberikan sanksi, karena dari pusat sendiri stiker sebagai pembeda pengguna BBM bersubsidi dan non-subsidi belum juga disebar di daerah Sumut-Aceh. Selain itu mereka juga sudah membuat berbagai langkah untuk menekan penyaluran solar subsidi di atas batas pemakaian.

“Pihak kami sudah melakukan penyediaan SPBU yang melayani penggunaan BBM-Non Subsidi sebagai langkah penekanan over kuota, tetapi truk-truk pengangkutan seperti yang dikatakan oleh pihak SPBU tetap saja menggunakan BBM bersubsidi dengan alasan belum mendapatkan stiker,” tuturnya. (mag-9)

MEDAN- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Medan mulai terjadi. Kondisi ini terjadi dikarenkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 1 tahun 2013 tidak direalisasikan dengan semestinya.

Kendaraan yang telah ditetapkan mengisi BBM Non-Subsidi seperti truk pertambangan, perkebunan dan kehutanan yang seharusnya mengisi BBM dengan solar Non-subsidi, terhitung mulai 1 Maret 2013, ternyata masih menikmati solar bersubsidi dari SPBU sampai sekarang.
Menurut pantauan Sumut Pos pada Rabu (20/3), sejumlah SPBU di Medan mulai kehabisan BBM jenis solar. Seperti di SPBU Jalan Jamin Ginting Simpang Pos dan SPBU di Ringroad Jalan Gagak Hitam, mereka kehabisan solar.

Menurut seorang petugas SPBU Jalan Gagak Hitam Ringroad yang meminta namanya tak dikorankan mengatakan, kalau mereka sering kehabisan solar. “Memang di sini sering kehabisan solar, karena banyak truk yang melintas mengisi BBM jenis solar subsidi,” katanya.

Terkait tentang permen yang telah ditetapkan, dia mengungkapkan kalau dirinya sudah mengetahuinya tapi belum bisa berbuat apa-apa sebab truk-truk tersebut belum ditempeli stiker seperti yang diwacanakan.

Ketika dihubungi, pihak Pertamina melalui Humasnya, Sonny Mirath mengatakan, kalau pihaknya sudah menyediakan BBM ke SPBU-SPBU di Medan sesuai dengan kuotanya masing-masing. Namun dia menduga, beberapa SPBU mengalami kehabisan stok solar karena BBM bersubsidi tersebut terdistribusi kepada pihak yang tidak tepat.

Masalah perealisasian Permen yang belum juga bisa dimaksimalkan sampai saat ini, pihaknya mengatakan hanya bisa menegaskan kepada SPBU tanpa bisa memberikan sanksi, karena dari pusat sendiri stiker sebagai pembeda pengguna BBM bersubsidi dan non-subsidi belum juga disebar di daerah Sumut-Aceh. Selain itu mereka juga sudah membuat berbagai langkah untuk menekan penyaluran solar subsidi di atas batas pemakaian.

“Pihak kami sudah melakukan penyediaan SPBU yang melayani penggunaan BBM-Non Subsidi sebagai langkah penekanan over kuota, tetapi truk-truk pengangkutan seperti yang dikatakan oleh pihak SPBU tetap saja menggunakan BBM bersubsidi dengan alasan belum mendapatkan stiker,” tuturnya. (mag-9)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/