27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Air PDAM Hanya 3 Persen untuk Warga Medan

 

SUMUTPOS.CO- Hasil analisis IUWASH, sebuah lembaga Amerika menunjukkan bahwa penyediaan air bersih dan sanitasi bagi warga perkotaan, khususnya untuk warga berpenghasilan lemah masih minim.

Dari 16 PDAM di Sumut, penyediaan air bersih hanya menjangkau 29 persen penduduk dan di Medan hanya menjangkau 12.000 atau cuma tiga persen dari total penduduk kota.

Terdorong persoalan itu, Pemerintah Amerika, melalui program IUWASH membantu wilayah perkotaan Indonesia untuk menyediakan air bersih dan sanitasi perkotaan bagi ribuan masyarakat Indonesia. Seperti diketahui, sumber air Indonesia sangat melimpah, namun mudah tercemar karena sistem sanitasi yang tidak baik.”Melalui IUWASH kami mendorong pemerintah kota memberikan akses air bersih bagi warga perkotaan,” kata Dubes AS untuk Indonesia Robert Blake, membuka kuliah umum terkait Hari Air Sedunia di Ruang IMTGT USU, kemarin.

Didamping Pembantu Rektor IV USU, Prof Ningrum Natasya Sirait, Dubes memaparkan bahwa IUWASH bertujuan mengembangkan akses layanan air dan sanitasi untuk masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah (ekonomi lemah). Di Sumatera Utara, IUWASH bekerja di sembilan kabupaten/kota yaitu Langkat, Asahan, Labuhan Batu, Binjai, Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Tanjung Balai dan Tebing Tinggi.”Dari 16 PDAM di Sumatera Utara, air bersih hanya mampu menjangkau 29 persen penduduk Sumut. Salah satu program IUWASH juga dimaksudkan untuk mendukung penguatan kinerja PDAM agar bisa melayani ketersediaan air bersih untuk masyarakatnya,” ujarnya.

Secara nasional, hasil program itu akan berkontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan ke tujuh dari sasaran pembangunan milenium (MGDs) Indonesia 2010-2015. Pada 2009, baru 49,82 persen proporsi rumah tangga yang memiliki akses ke sumber air bersih.

Sementara Alifah Sri Lestari selaku koordinator monitoring dan pengevaluasi program mengatakan beberapa kendala yang terjadi di PDAM Sumatera Utara yakni di persoalan teknis. Selain itu makin berkurangnya sumber air baku PDAM yang berasal dari sungai, mata air dan air tanah.”Hal itu diakibatkan karena adanya pembalakan liar dan urbanisasi. Polusi dari sistem sanitasi domestik, industri dan pertanian serta adanya perubahan iklim yang memberikan ketidakpastian terhadap curah hujan dan interupsi air laut,”ujar Alifah.(mag-5/ila)

 

SUMUTPOS.CO- Hasil analisis IUWASH, sebuah lembaga Amerika menunjukkan bahwa penyediaan air bersih dan sanitasi bagi warga perkotaan, khususnya untuk warga berpenghasilan lemah masih minim.

Dari 16 PDAM di Sumut, penyediaan air bersih hanya menjangkau 29 persen penduduk dan di Medan hanya menjangkau 12.000 atau cuma tiga persen dari total penduduk kota.

Terdorong persoalan itu, Pemerintah Amerika, melalui program IUWASH membantu wilayah perkotaan Indonesia untuk menyediakan air bersih dan sanitasi perkotaan bagi ribuan masyarakat Indonesia. Seperti diketahui, sumber air Indonesia sangat melimpah, namun mudah tercemar karena sistem sanitasi yang tidak baik.”Melalui IUWASH kami mendorong pemerintah kota memberikan akses air bersih bagi warga perkotaan,” kata Dubes AS untuk Indonesia Robert Blake, membuka kuliah umum terkait Hari Air Sedunia di Ruang IMTGT USU, kemarin.

Didamping Pembantu Rektor IV USU, Prof Ningrum Natasya Sirait, Dubes memaparkan bahwa IUWASH bertujuan mengembangkan akses layanan air dan sanitasi untuk masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah (ekonomi lemah). Di Sumatera Utara, IUWASH bekerja di sembilan kabupaten/kota yaitu Langkat, Asahan, Labuhan Batu, Binjai, Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Tanjung Balai dan Tebing Tinggi.”Dari 16 PDAM di Sumatera Utara, air bersih hanya mampu menjangkau 29 persen penduduk Sumut. Salah satu program IUWASH juga dimaksudkan untuk mendukung penguatan kinerja PDAM agar bisa melayani ketersediaan air bersih untuk masyarakatnya,” ujarnya.

Secara nasional, hasil program itu akan berkontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan ke tujuh dari sasaran pembangunan milenium (MGDs) Indonesia 2010-2015. Pada 2009, baru 49,82 persen proporsi rumah tangga yang memiliki akses ke sumber air bersih.

Sementara Alifah Sri Lestari selaku koordinator monitoring dan pengevaluasi program mengatakan beberapa kendala yang terjadi di PDAM Sumatera Utara yakni di persoalan teknis. Selain itu makin berkurangnya sumber air baku PDAM yang berasal dari sungai, mata air dan air tanah.”Hal itu diakibatkan karena adanya pembalakan liar dan urbanisasi. Polusi dari sistem sanitasi domestik, industri dan pertanian serta adanya perubahan iklim yang memberikan ketidakpastian terhadap curah hujan dan interupsi air laut,”ujar Alifah.(mag-5/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/