25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Jaksa Harus Periksa Aliran Dana Outbound

MEDAN- Direktur Konsultan Pendidikan Indonesia (Kopindo) Sumut, Joharis Lubis, meminta agar jaksa memeriksa aliran dana yang telah digunakan dalam pelaksanaan outbound, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota Medan yang diikuti kepala sekolah di tingkat SD Negeri di Kota Medan, dengan biaya Rp600 ribu per peserta beberapa waktu lalu.

Pasalnya, kegiatan yang dianggap mubazir itu seharusnya tidak harus mengutip uang para kepala sekolah, dan bisa dianggarkan lewat APBD.
“Dari sejumlah informasi mereka telah melakukan outbound ini sebanyak dua kali. Ini harus diumumkan aliran uangnya kemana, agar bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Jauharis juga menganggap keberadaan Kepala Dinas Kota Medan, Rajab Lubis, dalam outbound sebagai pemateri tidak memposisikan dirinya sebagai kadis.

Menurutnya, sebaiknya dalam hal ini, Kadis melakukan koordinasi dengan kasubdis seperti Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) ataupun EO dan LO.

“Dia (Rajab) harusnya memposisikan dirinya sebagai Kadisdik dan menyerahkan tugas ini kepada anggotanya. Jika memang kegiatan ini harus dilakukan, harusnya dianggarkan di dalam APBD jadi tidak melakukan pungutan liar seperti ini, sehingga terjadi kecelakaan administrasi. Sudah sepantasnya Rahudman mencopot Kadisdik yang baru ini,”ucapnya.

Sementara itu Anggota Komisi B Sekaligus ketua Fraksi DPRD Medan, Salman Alfarisi menyayangkan kebijakan yang diambil oleh Kadisdik Medan, Rajab Lubis.

Pasalnya program yang sifatnya institusi dinas pendidikan, meskipun bersifat partisipasi, tidak seharusnya membebankan kepada kepala sekolah.
Karena, menurutnya, hal ini bisa memicu turunan sikap, yakni kepala sekolah akan membebankan anggaran tersebut kepada siswa didiknya.
“Kepala dinas pendidikan yang baru, harusnya hati-hati mengeluarkan kebijakan. Jangan biasakan mengutip uang dengan mengatasnamakan program dinas pendidikan. Jika kegiatan ini positif kan bisa dianggarkan dalam APBD dan pasti akan didukung selama itu positif,”imbuhnya.

Mengenai hal ini, Salman akan mengusulkan Komisi B untuk memanggil Kadisdik Medan Rajab Lubis sesegera mungkin.

Selain mempertanyakan mengenai out bond, menurut Salman pemanggilan ini juga akan membahas mengenai persiapan Penerimaan Siswa Baru (PSB) yang semakin dekat.

“Ada beberapa hal yang akan kita pertanyakan kepada Kadisdik yang baru ini nantinya. Pemanggilan itu nantinya juga akan mempertanyakan mengenai realisasi anggaran 2012 mengingat ini sudah bulan tiga, terutama bidang pembangunan infrastruktur,”ujarnya. (uma)

MEDAN- Direktur Konsultan Pendidikan Indonesia (Kopindo) Sumut, Joharis Lubis, meminta agar jaksa memeriksa aliran dana yang telah digunakan dalam pelaksanaan outbound, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota Medan yang diikuti kepala sekolah di tingkat SD Negeri di Kota Medan, dengan biaya Rp600 ribu per peserta beberapa waktu lalu.

Pasalnya, kegiatan yang dianggap mubazir itu seharusnya tidak harus mengutip uang para kepala sekolah, dan bisa dianggarkan lewat APBD.
“Dari sejumlah informasi mereka telah melakukan outbound ini sebanyak dua kali. Ini harus diumumkan aliran uangnya kemana, agar bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Jauharis juga menganggap keberadaan Kepala Dinas Kota Medan, Rajab Lubis, dalam outbound sebagai pemateri tidak memposisikan dirinya sebagai kadis.

Menurutnya, sebaiknya dalam hal ini, Kadis melakukan koordinasi dengan kasubdis seperti Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) ataupun EO dan LO.

“Dia (Rajab) harusnya memposisikan dirinya sebagai Kadisdik dan menyerahkan tugas ini kepada anggotanya. Jika memang kegiatan ini harus dilakukan, harusnya dianggarkan di dalam APBD jadi tidak melakukan pungutan liar seperti ini, sehingga terjadi kecelakaan administrasi. Sudah sepantasnya Rahudman mencopot Kadisdik yang baru ini,”ucapnya.

Sementara itu Anggota Komisi B Sekaligus ketua Fraksi DPRD Medan, Salman Alfarisi menyayangkan kebijakan yang diambil oleh Kadisdik Medan, Rajab Lubis.

Pasalnya program yang sifatnya institusi dinas pendidikan, meskipun bersifat partisipasi, tidak seharusnya membebankan kepada kepala sekolah.
Karena, menurutnya, hal ini bisa memicu turunan sikap, yakni kepala sekolah akan membebankan anggaran tersebut kepada siswa didiknya.
“Kepala dinas pendidikan yang baru, harusnya hati-hati mengeluarkan kebijakan. Jangan biasakan mengutip uang dengan mengatasnamakan program dinas pendidikan. Jika kegiatan ini positif kan bisa dianggarkan dalam APBD dan pasti akan didukung selama itu positif,”imbuhnya.

Mengenai hal ini, Salman akan mengusulkan Komisi B untuk memanggil Kadisdik Medan Rajab Lubis sesegera mungkin.

Selain mempertanyakan mengenai out bond, menurut Salman pemanggilan ini juga akan membahas mengenai persiapan Penerimaan Siswa Baru (PSB) yang semakin dekat.

“Ada beberapa hal yang akan kita pertanyakan kepada Kadisdik yang baru ini nantinya. Pemanggilan itu nantinya juga akan mempertanyakan mengenai realisasi anggaran 2012 mengingat ini sudah bulan tiga, terutama bidang pembangunan infrastruktur,”ujarnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/