MEDAN- Puluhan warga yang bermukim di Jalan Tomat, Jalan Sriwijaya dan Jalan Abdulla Lubis berunjukrasa ke Yayasan Nanyang Zhi Hui Internasional Modern School (Singapore), Rabu (20/4) pukul 12.00 WIB. Warga menentang pembangunan Yayasan Nanyang yang diduga telah menyalahi izin bangunan.
Pasalnya, kata warga yang bermukim di Jalan Sriwijaya, Abdullah Lubis dan Jalan Tomat ini, Yayasan TK dan sekolah tari yang dibangun pada 2005 lalu itu sudah menyalahi izin. Bukan itu saja, pemilik yayasan yang disebut-sebut Lindawaty Roesli ini hanya mempunyai izin 2 lantai.
“Nyatanya sudah lima lantai. Ada apa ini. Apakah Kadis TRTB Medan sudah mendapat upeti,” ujar warga disana.
Bukan itu saja, pemilik yayasan tidak ada meminta persetujuan pembangunan itu kepada warga sekitar. “Mereka dulu cuma pegang izin 2 tingkat, sekarang nyatanya udah lima tingkat,” ujar warga lagi.
Dan yang paling memberatkan warga di sana, juga tanpa persetuajuan warga, Yayasan Nanyang hendak membangun lagi gedung sekolah untuk SMP persis di belakang gedung lama. Daulat Harahap, selaku Kepling IV, Kelurahan Darat mengaku, sebelum dibangunya Yayasan Nanyang, pihaknya sudah menyurati pemilik yayasan supaya menghentikan bangunanya. “Kami juga sudah layangkan surat keberatan supaya dihentikan bangunan itu. Ini tahap kedua mau dibangun lagi, sementara tahap pertama sudah bermasalah. Pokoknya ini harus dihentikan,” ujar kepling tersebut.
Sementara itu, pemilik yayasan Lindawaty Roesli saat hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. Salah satu staf di sana mengatakan, bosnya sedang keluar.
Kadis TRTB Medan Syampurno Pohan, saat dikonfirmasi wartawan koran ini di Hotel Tiara Medan, Selasa (19/4) mengatakan, izin bangunan kedua memang sudah ada. Sedangkan bangunan pertama, dia tida tahu apakah ada izinnya atau tidak, karena saat itu dia belum menjabat.(ari/fit/smg)