MEDAN, SUMUTPOS.CO – Unit Jahtanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sumut melakukan penggerebekan sebuah rumah yang diduga sebagai lokalisasi perjudian, di Perumahan Palem Mas No. 25 C, Jalan TB Simatupang, Kelurahan Sunggal, Medan Sunggal, Senin (20/4) pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Anehnya, personel kepolisian tersebut lari kocar-kacir dalam penggerebekan tersebut, saat sejumlah oknum petugas Polisi Militer (PM) dan Koramil Sunggal mendatangi lokasi.
Keterangan diperoleh di lapangan, penggerebekan itu bermula saat personel Unit Jahtanras Polda Sumut yang dipimpin oleh AKP Sinambela mendapatkan informasi adanya perjudian di rumah milik Apeng. Di situ, petugas yang mengendarai mobil pribadi langsung mendatangi rumah tersebut.
Setibanya di lokasi, enam orang petugas berpakaian preman turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah tersebut. Mendengar ketukan pintu itu, Apeng yang saat itu terbangun dari tidurnya langsung membuka pintu. Apeng pun terkejut melihat keenam pria yang mendatangi rumahnya mengaku sebagai petugas kepolisian. Salah seorang di antaranya mengaku bernama AKP Sinambela dan hendak menggerebek rumahnya.
Melihat tidak adanya Kepala Lingkungan (Kepling) setempat dan petugas keamanan (Satpam) Perumahan, Apeng pun tidak mengizinkan keenam pria tersebut untuk menggeledah rumahnya. Lantaran merasa curiga dengan keenam pria tersebut, Apeng langsung menghubungi Koramil Sunggal dan Polisi Militer (PM).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Unit Jahtanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sumut melakukan penggerebekan sebuah rumah yang diduga sebagai lokalisasi perjudian, di Perumahan Palem Mas No. 25 C, Jalan TB Simatupang, Kelurahan Sunggal, Medan Sunggal, Senin (20/4) pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Anehnya, personel kepolisian tersebut lari kocar-kacir dalam penggerebekan tersebut, saat sejumlah oknum petugas Polisi Militer (PM) dan Koramil Sunggal mendatangi lokasi.
Keterangan diperoleh di lapangan, penggerebekan itu bermula saat personel Unit Jahtanras Polda Sumut yang dipimpin oleh AKP Sinambela mendapatkan informasi adanya perjudian di rumah milik Apeng. Di situ, petugas yang mengendarai mobil pribadi langsung mendatangi rumah tersebut.
Setibanya di lokasi, enam orang petugas berpakaian preman turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah tersebut. Mendengar ketukan pintu itu, Apeng yang saat itu terbangun dari tidurnya langsung membuka pintu. Apeng pun terkejut melihat keenam pria yang mendatangi rumahnya mengaku sebagai petugas kepolisian. Salah seorang di antaranya mengaku bernama AKP Sinambela dan hendak menggerebek rumahnya.
Melihat tidak adanya Kepala Lingkungan (Kepling) setempat dan petugas keamanan (Satpam) Perumahan, Apeng pun tidak mengizinkan keenam pria tersebut untuk menggeledah rumahnya. Lantaran merasa curiga dengan keenam pria tersebut, Apeng langsung menghubungi Koramil Sunggal dan Polisi Militer (PM).