MEDAN-Pers Mahasiswa (Persma) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengajak mahasiswa untuk merekam jejak konflik dalam ajang pelatihan pers mahasiswa nasional teropong (almamater).
Kegiatan itu sendiriĀ akan dilaksanakan, Senin (21/5) di Kampus UMSU Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan.
Kegiatan yang melibatkan persma se-Indonesia itu rencananya berlangsung selama lima hari, yakni pada 21-26 Mei mendatang.
Hal ini disampaikan Pimpinan Umum Persma Teropong UMSU, Fadli Akbar Lubis, saat dikonfirmasi, Minggu (20/5).
āKegiatan ini merupakan kegiatan nasional yang ketiga kalinya diadakan oleh Teropong selama berdiri pada Juli 2001. Sebelumnya pernah diadakan pada tahun 2006 dan 2010 yang lalu,āsebutnya.
Kegiatan yang mengambil tema merekam jejak konflik tersebut, bilang Fadli, akan dilaksanakan selama lima hari di Wisma P4TKĀ di kawasan Jalan Karya, Helvetia dengan peserta dari perwakilan persma se-Indonesia.
Untuk pembukaannya, sambung Fadli, direncanakan akan dibuka oleh Rektor UMSU Agussani, MAP yang dilaksanakan di Auditorium Kampus UMSU, Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan.
Dalam kegiatan itu juga katanya, persma Teropong UMSU menghadirkan tiga nara sumber, baik dalam kancah Nasional maupun Internasional.
Diantaranya yakni, Atmakusuma Astraatmadja (Praktisi Kebebasan Pers), Tarmizi Harv (Photographer Agency Reuters), Linda Cristanti (penulis feature,
anggota Gerakan Aceh Merdeka).
Setelah pembukaan, Teropong juga mengadakan Seminar Teropong (Senter) dengan mengambil tema kebebasan pers dan perlindungan wartawan.
Seminar yang dilaksanakan dalam bentuk talkshow itu menghadirkan pemateri dari praktisi kebebasan pers, dosen hukum UMSU, dan Polda Sumut.
āAda tiga pembicaranya yakni Atma Kusumaatmadja dari praktisi kebebasan pers, Adi Mansar (dosen Fakultas Hukum UMSU), dan bapak Kapolda Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro atau yang mewakilinya,ā ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Nur Akmal mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan skill pers mahasiswa tentang jurnalis
dalam peliputan konflik. Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong peserta berfikir secara metodis dan efisien dan mempererat tali silaturahmi.
āBukanlah hal yang mudah untuk mengadakan kegiatan seperti ini. Selain dibutuhkan persiapan yang sangat matang untuk kegiatan tersebut, kami juga harus mampu untuk mengenalkan segala sesuatu nilai sejarah yang ada di kota Medan ini. Sebagai contoh, Teropong akan mengajak seluruh peserta untuk mendatangi beberapa lokasi yang cukup terkenal di kota Medan seperti Masjid Raya, Istana Maimun, Stasiun Kereta Api, Pusat Buku Murah āTiti Gantungā dan Lapangan Merdeka. Dimana sistemnya mereka akan dibagi dalam beberapa grup untuk mengadakan suatu praktek lapangan dalam penulisan sebuah berita. Selain itu, para peserta akan diajak untuk mengelilingi indahnya kota Medan di sekitar pusat makanan Merdeka Walk dan pastinya juga berburu Soto khas Medan yang sangat menggiurkan,ā jelas Nur akmal.
Pada hari terakhir, Minggu (27/5), lanjutnya, Teropong akan mengajak seluruh peserta untuk Field Trip ke Danau Toba, Parapat guna menunjukan salah satu daerah pariwisata yang cukup terkenal sekaligus sebagai tanda perpisahan dari acara tersebut. (uma)