26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Warga Pelita I Tolak Pembangunan Tower

MEDAN-Rencana pembangunan tower salah satu telepon seluler di Jalan Pelita I Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan kian membuat warga sekitarnya resah dan gusar. Mereka khawatir kalau nantinya pondasi rencana pembangunan tower di atas salah satu rumah di wilayah itu, akan rubuh dan mencelakai warga. Pasalnya, warga menyebut kalau rencana pembangunan tower itu belum memiliki izin dan tidak pernah disosialisasikan dengan masyarakat sekitar.

Terlebih, warga menyebut kalau nantinya rencana pembangunan tower tetap terlaksana, bahkan beroperasi. Mereka khawatir kalau dampak dari tower itu berupa saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet), dapat menimbulkan reaksi yang dapat mengakibatkan kerusakan ke sejumlah alat elektronik di rumah mereka dan juga dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit akibat radiasi yang dihasilkan tower itu. Hal itu disampaikan beberapa warga sekitar lokasi kejadian, saat ditemui Wartawan, Senin (20/5).

“Sosialisasi yang mereka lakukan dengan cara meminta fotocopy warga dengan memberi imbalan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Namun, untuk warga terdekat dengan sekitar rencana beridirnya tower itu, tidak ada yang mau menerima uang itu. Lagi pula, dalam peraturan mereka harus menjamin keselamatan jiwa warga sekitar, dengan keberadaan tower itu, “ ungkap Anton dan pada Wartawan, Senin (20/5) siang.

Atas rencana pembangunan tower itu, warga mengaku sudah 2 kali melakukan aksi protes dan penolakan. Namun, kembali pihak tower tetap beraktivitas dengan terus memasukkan barang-barang untuk pembangunan tower itu ke lokasi rencana pembangunan. Bahkan, warga juga mengaku sudah mendatangi Lurah Sidorame Barat I dan juga Camat Medan Perjuangan. Namun tetap saja aktifitas di lokasi rencana pembangunan tower itu tetap berlangsung.

“Saat kita menemui Lurah, dikatakannya kalau rencana pembangunan itu sudah disetujui warga. Namun dia tidak pernah datang ke lokasi dan menunjukkan warga yang setuju dengan rencana pembangunan tower itu. Begitu juga dengan Camat yang mengaku tidak tahu menahu soal itu dan hanya memerima persyaratan secara administrasi soal rencana pembangunan tower itu, “ tambah Anton.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Aseng (66) mengaku sempat ditawari pihak pembangunan tower untuk dibangun tower di atas rumahnya. Namun, karena mempertimbangkan dampak yang akan terjadi dari berdirinya tower itu, Aseng menolak. Bahkan, setelah pihak pembangunan tower itu mendapat lokasi, di rumah salah seorang warga bernama Darwin, tidak membuat Aseng menyetujui pembangunan tower itu karena belum mendapat sosialisasi dan penjelasan dari pihak pembangunan tower.

Bila keadaan itu masih tetap berlanjut, warga akan mengadu ke DPRD kota Medan dan Sumut. Bila tidak juga rencana pembangunan tower itu dihentikan, warga akan melakukan upaya paksa penghentian rencana pembangunan tower itu. Bahkan, warga tidak akan takut bila harus terjadi benturan fisik karena mereka menimbang akan dampak yang lebih besar bila nantinya tower itu terbangun dan beroperasi. (mag-10)

MEDAN-Rencana pembangunan tower salah satu telepon seluler di Jalan Pelita I Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan kian membuat warga sekitarnya resah dan gusar. Mereka khawatir kalau nantinya pondasi rencana pembangunan tower di atas salah satu rumah di wilayah itu, akan rubuh dan mencelakai warga. Pasalnya, warga menyebut kalau rencana pembangunan tower itu belum memiliki izin dan tidak pernah disosialisasikan dengan masyarakat sekitar.

Terlebih, warga menyebut kalau nantinya rencana pembangunan tower tetap terlaksana, bahkan beroperasi. Mereka khawatir kalau dampak dari tower itu berupa saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet), dapat menimbulkan reaksi yang dapat mengakibatkan kerusakan ke sejumlah alat elektronik di rumah mereka dan juga dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit akibat radiasi yang dihasilkan tower itu. Hal itu disampaikan beberapa warga sekitar lokasi kejadian, saat ditemui Wartawan, Senin (20/5).

“Sosialisasi yang mereka lakukan dengan cara meminta fotocopy warga dengan memberi imbalan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Namun, untuk warga terdekat dengan sekitar rencana beridirnya tower itu, tidak ada yang mau menerima uang itu. Lagi pula, dalam peraturan mereka harus menjamin keselamatan jiwa warga sekitar, dengan keberadaan tower itu, “ ungkap Anton dan pada Wartawan, Senin (20/5) siang.

Atas rencana pembangunan tower itu, warga mengaku sudah 2 kali melakukan aksi protes dan penolakan. Namun, kembali pihak tower tetap beraktivitas dengan terus memasukkan barang-barang untuk pembangunan tower itu ke lokasi rencana pembangunan. Bahkan, warga juga mengaku sudah mendatangi Lurah Sidorame Barat I dan juga Camat Medan Perjuangan. Namun tetap saja aktifitas di lokasi rencana pembangunan tower itu tetap berlangsung.

“Saat kita menemui Lurah, dikatakannya kalau rencana pembangunan itu sudah disetujui warga. Namun dia tidak pernah datang ke lokasi dan menunjukkan warga yang setuju dengan rencana pembangunan tower itu. Begitu juga dengan Camat yang mengaku tidak tahu menahu soal itu dan hanya memerima persyaratan secara administrasi soal rencana pembangunan tower itu, “ tambah Anton.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Aseng (66) mengaku sempat ditawari pihak pembangunan tower untuk dibangun tower di atas rumahnya. Namun, karena mempertimbangkan dampak yang akan terjadi dari berdirinya tower itu, Aseng menolak. Bahkan, setelah pihak pembangunan tower itu mendapat lokasi, di rumah salah seorang warga bernama Darwin, tidak membuat Aseng menyetujui pembangunan tower itu karena belum mendapat sosialisasi dan penjelasan dari pihak pembangunan tower.

Bila keadaan itu masih tetap berlanjut, warga akan mengadu ke DPRD kota Medan dan Sumut. Bila tidak juga rencana pembangunan tower itu dihentikan, warga akan melakukan upaya paksa penghentian rencana pembangunan tower itu. Bahkan, warga tidak akan takut bila harus terjadi benturan fisik karena mereka menimbang akan dampak yang lebih besar bila nantinya tower itu terbangun dan beroperasi. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/