“Danau Toba have a beautiful nature. Indah dan tidak terlupakan.” Itulah pujian yang dilontarkan Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera, Kathryn A. Crockart, tentang keindahan Danau Toba. Karena keindahannya, Kathryn tanpa ragu selalu merekomendasikan warga Amerika Serikat yang berkunjung ke Medan, untuk menikmati keindahan danau yang dikelilingi Bukit Barisan itu.
Puput Julianti Damanik, Medan
Keindahan Danau Toba pertama kali dinikmati Kathryn A. Crockart, saat berkunjung sebagai turis tahun 2005 lalu. Saat itu, ia masih bertugas di Malaysia dan berkunjung ke Sumatera Utara untuk menemui suaminya yang bertugas di Medan.
“Beautiful. Danau Toba memberikan rasa tersendiri. Saat saya naik kapal yang dicat berwarna-warni, dipadu pemandangan danau dan pegunungan, serta musik Batak yang dimainkan dengan seruling oleh seorang anak di atas kapal, sungguh ada rasa tersendiri,” kata Kathryn A. Crockart, saat berkunjung ke Kantor Sumut Pos, gedung Graha Pena Medan di Amplas, kemarin sore.
Bercerita dengan penuh semangat, Kathryn didampingi Humas Konjen AS, Dian Lumbantobing, yang bertindak sebagai penerjemah, menceritakan kebahagiaannya saat melihat Danau Toba. “Mungkin bagi masyarakat Indonesia atau masyarakat Sumatera, mengunjungi Danau Toba itu adalah hal yang biasa dan hal kecil. Tapi bagi saya, itu adalah kesan yang paling tidak dapat dilupakan,” katanya.
Karena ketakjubannya akan keindahan dan sejarah Danau Toba, ia selalu merekomendasikan kepada warga Amerika yang berkunjung ke Sumut, untuk tidak melewatkan natural wonders, Lake Toba. “Danau Toba memiliki keunggulan dalam kecantikan alamnya, budaya masyarakat, sejarah terbentuknya Danau Toba secara geologi, dan sebagainya. Karena memang Danau Toba adalah tempat yang indah,” ujarnya.
Para peserta Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) juga telah dijadwalkan akan diajak ke Danau Toba. “sebanyak 150 orang dari Amerika akan datang ke Medan untuk mengikuti acara APEC. Kita akan ajak mereka ke Danau Toba. Karena kalau mereka tidak ke sana, mereka akan menyesal,” ungkapnya sembari tertawa.
Selain berbicara tentang Danau Toba, Kathryn dalam kunjungannya ke Graha Pena, juga banyak berbicara tentang hubungan Indonesia dan Amerika. Kata dia, hubungan kerja sama antar kedua negara sangat baik dalam bidang bisnis, pendidikan, budaya, dan lingkungan hidup. Apalagi mengingat Obama yang juga pernah tinggal di Indonesia.
Saat ini, AS memprioritaskan kerja sama dalam bidang pendidikan dan budaya di Indonesia. Jutaan Dolar AS sudah digelontorkan untuk pembangunan pendidikan di Indonesia. “Kita selalu melakukan kegiatan edukasi untuk generasi muda di Medan. Misalnya dengan belajar bersama anak panti, mengundang budayawan dari Amerika untuk berbicara, memberi beasiswa untuk pelajar dan untuk jurnalis, serta berbagai kegiatan lainnya,” jelasnya.
Konsul AS juga peduli dengan pendidikan untuk jurnalis. Kepedulian itu diwujudkan lewat berbagai kegiatan pendidikan atau pelatihan kepada jurnalis. “Ini bentuk apresiasi kita. Kalau media di Sumut membutuhkan pelatihan tentang media, atau pertemuan dengan pemenang Pulitzer dari AS, kita dapat memfasilitasi,” ujar Konsul yang pernah menjadi jurnalis di AS ini.
Selain pendidikan, AS juga fokus dengan pelestarian lingkungan hidup. Salahsatu contohnya, Konjen AS di Medan bersama Mapala Sumut melakukan pengutipan sampah di Sungai Deli, penanaman hutan mangrove, dan lainnya. “Yah, mungkin nanti kita bisa membuat kegiatan lainnya di Danau Toba. Mungkin penanaman pohon,” ucapnya.
Untuk kerja sama di bidang bisnis, AS terlibat dalam pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia, seperti penyediaan kereta api, mesin pabrik di Batam, penyediaan mesin untuk pengolahan minyak dan gas bumi di Aceh dan Riau, teknologi untuk pemanfaatan geothermal, dan penjualan mesin-mesin industri. “Untuk bahan baku pangan juga ada,” katanya.
Selain itu, AS juga peduli menggalakkan bidang kewirausahaan di Indonesia. “Hubungan kedua Negara harus terus terjalin baik, meskipun banyak isu miring dari masyarakat tentang Amerika. “Banyak isu miring tentang Amerika yang tercetus karena sumber informasi yang kurang lengkap. Untuk itu, kami siap menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dan menerima masukan. Media juga dapat bertanya langsung kepada kami,” sebutnya.
Dalam kunjungan silaturahmi dan diskusi dengan kru redaksi Sumut Pos, tercetus ide untuk menggelar teleconference antara jurnalis di Medan dengan komunitas muslim di AS, pada momen berbuka puasa Ramadan mendatang. Usulan itu disambut baik Kathryn. “Ini saran menarik. Kami akan usahakan,” responnya.
Diskusi berlangsung hangat dan meliputi berbagai isu. Termasuk soal penanganan berbagai aksi unjuk rasa ke Konjen AS, soal Bandara Kualanamu, perbandingan jurnalisme di Amerika dengan di Indonesia, dan sebagainya.
Tuan Rumah, Wakil Pemimpin Umum Bidang Redaksi Sumut Pos, H Affan Bey Hutasuhut, didampingi Wakil Pemimpin Umum Harian Posmetro Medan, Goldian Purba, Pemimpin Redaksi Sumut Pos, Dame Ambarita, Wakil Pemimpin Redaksi Valdesz J.N. Lbn Tungkup dan Asih Astuti, mengatakan sangat mengapresiasi kunjungan Konjen AS.
“Kita menyambut baik kedatangan Konsul AS yang menyempatkan diri ke kantor kami. Kita mengharapkan Sumut Pos dapat menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan Konsul AS,” kata Affan Bey.
Usai diskusi, Kathryn menyempatkan diri melihat-lihat dapur redaksi dan percetakan surat kabar PT Graindo, di gedung yang sama. (*)