MEDAN, SUMUTPOS.CO -Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) II Medan mengaku sudah memberhentikan pengerjaan rigid beton Jalan Sisingamangaraja. Hal ini sekaitan aktivitas mudik masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.”Pemberhentian akan sampai H-10 nanti,” ujar Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian BBPJN II Medan, Jhon Damanik kepada wartawan usai menggelar Apel Siaga Jalur Lebaran 2017, kemarin (19/6).
Jhon menyebutkan, sejak Minggu lalu pengerjaan rigid beton Sisingamangaraja sudah tidak dikerjakan oleh pelaksana proyek. Menurutnya paling pun terlihat hanya kegiatan clearing (pembersihan) sisa-sisa pekerjaan yang telah dilakukan.”Rigid beton Sisingamangaraja memang sudah kita stop dulu. Adapun yang tampak bersih-bersih di tepi jalan sisa pekerjaan. Kalau pembangunan yang di existing sekarang, sudah tidak ada. Bisa dilihat sendiri,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah menyarankan jalur alternatif bagi pengendara ke arah Amplas. Namun kalau tetap memaksakan diri lewat dari sana, kepadatan lalu lintas dan kendaraan bakal tidak terelakkan.”Kondisi di sana menurut kami sudah tidak ada masalah. Apalagi kendaraan kecil kita lewatkan diatas (jalan yang telah dibeton),” katanya.
Pihaknya mengklaim kondisi seperti sekarang sudah jauh lebih baik di lokasi pengerjaan. Artinya kepadatan arus lalu lintas tidak bisa dihindari sebab pengerjaan tengah dilakukan. “Macet ya sudah pasti karena memang sekarang lagi pengerjaan. Tapi sejauh ini sudah tidak ada masalah,” katanya.
Namun saat disinggung sudah berapa persen progres pengerjaan Jalan Sisingamangaraja, dirinya enggan menjelaskan rinci. “Topik kita ini seputar jalur tol Lebaran 2017 dulu ya, nanti yang lain-lain bisa ditanyakan dalam momen berikutnya,” pungkasnya.
Amatan Sumut Pos pada siang dan sore hari, penumpukkan kendaraan terjadi di sekitar pengerjaan rigid beton Sisingamangaraja. Bahkan dari arah Tanjungmorawa menuju Amplas melalui Fly Over Amplas, tampak mengular.
Begitu juga dari arah Amplas ke Tanjungmorawa, kendaraan kerap tertumpuk dan tersendat di sekitar proyek tersebut. Namun syukurnya jalan yang sudah dibeton di sisi bagian dan kiri, sudah dibuka dan dapat dilalui oleh kendaraan-kendaraan kecil dan sepeda motor.
Diketahui, pengerjaan rigid beton senilai Rp109 miliar ini sesuai jadwal selesai pada 2018. Selain pembetonan jalan akan dilakukan perbaikan saluran drainase. Pengerjaan ini dimulai dari simpang Jalan Tritura sampai batas kota Medan-Deliserdang. (prn/ila)