26 C
Medan
Tuesday, October 22, 2024
spot_img

The Clinic Bersama Sejumlah Komunitas Khitankan Gratis Anak Yatim

MEDAN, SUMUTPOS.CO – The Clinic Beautylosophy bersama sejumlah komunitas mengadakan khitanan massal gratis kepada anak yatim, Minggu (20/9). Kegiatan sosial yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 digelar di The Clinic Beautylosophy, Jalan Sekip Nomor 4, Medan.

FOTO BERSAMA: The Clinic Beautylosophy bersama sejumlah komunitas dan anak yatim yang dikhitan.
FOTO BERSAMA: The Clinic Beautylosophy bersama sejumlah komunitas dan anak yatim yang dikhitan.

Pemilik The Clinic Beautylosophy Medan, dr Arya Tjipta SpBP-RE mengatakan, setelah sekian lama tertunda akibat pandemi Covid-19, kegiatan khitan massal gratis kembali digelar. Kegiatan kali ini berkolaborasi dengan sejumlah komunitas yaitu, Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia, We Car We Share, Komunitas Peduli Anak Jalanan, dan Sedekah Yatim Medan.

“Ini merupakan kegiatan yang memang rutin kita laksanakan, hanya saja sempat tertunda akibat pandemi Covid-19,” ungkap dr Arya.

Dikatakannya, karena kondisi pandemi ini hanya 60 anak yatim disunat massal secara gratis dalam sehari. Jika tidak pandemi, biasanya sekitar ratusan anak. “Pandemi bukan penghalang untuk tetap melakukan aktivitas sosial. Untuk itu, kita menyesuaikan dengan kondisi di tengah Covid-19. Sehingga, dibatasi hanya 60 anak untuk satu hari dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” terang dokter spesialis bedah plastik ini.

Meski dibatasi, sambung Arya, direncanakan khitan massal ini rutin akan dilaksanakan dalam setiap minggu. Karena, sudah menjadi komitmen untuk membantu terhadap sesama.

“Target peserta sebanyak-banyaknya dan tidak dibatasi, dan akan dilaksanakan setiap minggunya. Hanya saja, dalam sehari maksimal 60 anak mengingat pelaksanaan saat pandemi,” tuturnya.

Arya menambahkan, ke depan kolaborasi yang dilakukan bersama sejumlah komunitas tidak hanya sebatas pada kegiatan khitan massal. Melaikan, juga akan dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan lain seperti operasi bibir sumbing. “Sasaran dalam kegiatan sosial ini adalah anak-anak yatim, mualaf, duafa, anak jalanan, dan anak-anak dari keluarga kurang mampu,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia, Edi Roesli mengatakan, kegiatan khitan massal gratis hasil kolaborasi ini masuk dalam salah satu program pihaknya, yaitu berbagi dan membantu sesama.

“Kita akan tularkan terus virus persaudaraan,” ucapnya didampingi Mak Boy, perwakilan Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia Medan.

Perwakilan We Care We Share, Bhagol menyampaikan, anggota di komunitas mereka berasal dari berbagai latar belakang, ada pemain band, seniman tato, mural, stand up, dan lainnya. “Kita juga ada program kemanusiaan, dan sepakat ada kegiatan sosial yang hasilnya akan didonasikan,” ujarnya.

Bhagol menyatakan, kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut terus karena dapat menyatukan dan mempererat hubungan dalam berbagi dan membantu sesama. Apalagi, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.

Khairini, perwakilan dari Komunitas Peduli Anak Jalanan, menuturkan, di masa pandemi Covid-19 aktivitas memang berkurang. Akan tetapi, kegiatan sosial jangan sampai berkurang. Caranya, bisa diubah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Kita harus terus semangat untuk membantu sesama, walau di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Sedangkan M Ali Akbar, dari Sedekah Yatim Medan, mengatakan, pihaknya mendata anak-anak yatim yang belum dan ingin khitan. “Tidak hanya khitan gratis. Biasanya, setiap hari Jumat dikumpulkan sembako dan pakaian layak untuk diberikan ke panti asuhan,” tuturnya. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – The Clinic Beautylosophy bersama sejumlah komunitas mengadakan khitanan massal gratis kepada anak yatim, Minggu (20/9). Kegiatan sosial yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 digelar di The Clinic Beautylosophy, Jalan Sekip Nomor 4, Medan.

FOTO BERSAMA: The Clinic Beautylosophy bersama sejumlah komunitas dan anak yatim yang dikhitan.
FOTO BERSAMA: The Clinic Beautylosophy bersama sejumlah komunitas dan anak yatim yang dikhitan.

Pemilik The Clinic Beautylosophy Medan, dr Arya Tjipta SpBP-RE mengatakan, setelah sekian lama tertunda akibat pandemi Covid-19, kegiatan khitan massal gratis kembali digelar. Kegiatan kali ini berkolaborasi dengan sejumlah komunitas yaitu, Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia, We Car We Share, Komunitas Peduli Anak Jalanan, dan Sedekah Yatim Medan.

“Ini merupakan kegiatan yang memang rutin kita laksanakan, hanya saja sempat tertunda akibat pandemi Covid-19,” ungkap dr Arya.

Dikatakannya, karena kondisi pandemi ini hanya 60 anak yatim disunat massal secara gratis dalam sehari. Jika tidak pandemi, biasanya sekitar ratusan anak. “Pandemi bukan penghalang untuk tetap melakukan aktivitas sosial. Untuk itu, kita menyesuaikan dengan kondisi di tengah Covid-19. Sehingga, dibatasi hanya 60 anak untuk satu hari dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” terang dokter spesialis bedah plastik ini.

Meski dibatasi, sambung Arya, direncanakan khitan massal ini rutin akan dilaksanakan dalam setiap minggu. Karena, sudah menjadi komitmen untuk membantu terhadap sesama.

“Target peserta sebanyak-banyaknya dan tidak dibatasi, dan akan dilaksanakan setiap minggunya. Hanya saja, dalam sehari maksimal 60 anak mengingat pelaksanaan saat pandemi,” tuturnya.

Arya menambahkan, ke depan kolaborasi yang dilakukan bersama sejumlah komunitas tidak hanya sebatas pada kegiatan khitan massal. Melaikan, juga akan dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan lain seperti operasi bibir sumbing. “Sasaran dalam kegiatan sosial ini adalah anak-anak yatim, mualaf, duafa, anak jalanan, dan anak-anak dari keluarga kurang mampu,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia, Edi Roesli mengatakan, kegiatan khitan massal gratis hasil kolaborasi ini masuk dalam salah satu program pihaknya, yaitu berbagi dan membantu sesama.

“Kita akan tularkan terus virus persaudaraan,” ucapnya didampingi Mak Boy, perwakilan Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia Medan.

Perwakilan We Care We Share, Bhagol menyampaikan, anggota di komunitas mereka berasal dari berbagai latar belakang, ada pemain band, seniman tato, mural, stand up, dan lainnya. “Kita juga ada program kemanusiaan, dan sepakat ada kegiatan sosial yang hasilnya akan didonasikan,” ujarnya.

Bhagol menyatakan, kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut terus karena dapat menyatukan dan mempererat hubungan dalam berbagi dan membantu sesama. Apalagi, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.

Khairini, perwakilan dari Komunitas Peduli Anak Jalanan, menuturkan, di masa pandemi Covid-19 aktivitas memang berkurang. Akan tetapi, kegiatan sosial jangan sampai berkurang. Caranya, bisa diubah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Kita harus terus semangat untuk membantu sesama, walau di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Sedangkan M Ali Akbar, dari Sedekah Yatim Medan, mengatakan, pihaknya mendata anak-anak yatim yang belum dan ingin khitan. “Tidak hanya khitan gratis. Biasanya, setiap hari Jumat dikumpulkan sembako dan pakaian layak untuk diberikan ke panti asuhan,” tuturnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/