25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Selalu Gigih Mengejar Impian

Mengunjungi Rani, Pemenang Miss Celebrity Indonesia SCTV 2012

Kegembiraan Aisyah Maharani terpancar setelah berhasil mengumpulkan poin tertinggi dalam ajang Grand Final Miss Celebrity SCTV tahun 2012. Gadis 16 tahun itu dikenal ramah di komplek perumahannya.

BANGGA: Aisyah Maharani berpose bersama sang ibu sembari menunjukkan tropi Miss Celebrity SCTV 2012  dimenangkannya.//tomi sanjaya lubis/sumut pos
BANGGA: Aisyah Maharani berpose bersama sang ibu sembari menunjukkan tropi Miss Celebrity SCTV 2012 yang dimenangkannya.//tomi sanjaya lubis/sumut pos

Disambangi di rumahnya di Kompleks Perumahan TPI No. G12 Jalan Ringroad Kelurahan Tanjung Sari, Medan Selayang, Sabtu (20/10). Aisyah Maharani dan ibunya baru saja tiba dari Jakarta-menghadiri malam Grand Final Miss Celebrity SCTV tahun 2012 di Balai Sarbini, Jakarta.

Awalnya, Sumut Pos mengalami kesulitan menemukan kediaman orangtua Aisyah Maharani yang kerap disapa Rani. Sempat mencari di Jalan Pasar I, Gang Amal No. 2, Tanjungsari. Ternyata, alamat rumah tersebut merupakan alamat rumahnya yang lama, ketika itu masih mengontrak rumah.
Melalui petunjuk tetangga Rani di Jalan Pasar I, Sumut Pos mencari rumahnya ke Komplek perumahan TPI di Jalan Ringroad. Untuk mendapatkan rumahnya sangat mudah, dengan bertanya kepada petugas security alamat rumah langsung diberikan.

Security itu, Suherman. Dia mengenal Rani sebagai anak yang periang, karena selalu tersenyum dan menegur saat masuk serta keluar komplekn
“Yah anaknya ramah sama kami,” sebutnya.

Sumut Pos berjalan menelusuri jalanan yang dipasangi paving block, tak sulit mencari rumahnya. Cukup mengikuti arahan dari security langsung dapat rumah berwarna, kuning muda dan pagar besi hitam.

Di rumah itu, sudah berkumpul sejumlah saudara dari orangtuanya. Sumut Pos juga berbincang dengan Paman Rani, Riauyudi Muharam. Di mata keluarga, gadis yang bercita-cita jadi model ternama itu memulai menapakinya dari sejumlah kegiatan perlombaan busana muslim hingga model majalah gadis serta model sampul.

“Rani anak yang tidak pernah menyerah, kegagalan baginya tak membuat patah semangat, setahu saya ada perlombaan model selalu ikut, makanya saya bilang Rani ini gigih mengejar impiannya,” katanya.

Dia menyebutkan, Rani hingga kini masih berstatus pelajar kelas XII di SMK YP Namira di Jalan Pasar 1 Tanjung Sari Medan. Rani, anak yang patuh kepada orangtuanya. “Rani itu rajin, dan ramah,” sebutnya.

Dengan keuletan dan kerja kerasnya mengejar cita-cita, Jumat (19/10) malam, Rani gadis asal Kota Medan, lahir 31 Januari tahun 1996 dari pasangan Almarhum Marwan dan Nita Kirana mengejutkan jutaan audiens SCTV pada malam Grand Final Miss Celebrity 2012.

Kemenangan itu buah dari perjalanan mengikuti sejumlah perlombaan model sejak di bangku sekolah dasar (SD). Perlombaannya mulai dari lomba busana muslim tingkat kelurahan.

“Saat duduk dibangku SD saya mengikuti berbagai perlombaan seperti lomba busanan muslim tingkat kelurahan, waktu itu tidak pernah meraih juara. Saya baru mulai dapat juara dalam perlombaan model saat duduk dibangku SMP Negeri 1 Medan,” ujar Rani.
Ketika itu, mulai banyak perlombaan modelling yang diikuti dan hasilnya pernah menjalani kontrak selama setahun sebagai model. Karena ketika itu, berhasil masuk nominasi 20 besar dalam ajang perlombaan model gadis sampul pada tahun 2011 lalu.
Kontrak selama setahun itu yang diterima gadis berparas keturunan Pakistan itu, tidak menggangu proses mata pelajaran sekolahannya. Sebab, dia menjalani kontrak model gadis sampul di luar jam pelajaran.
“Kegiatan modeling selalu dilakukan di luar jam mata pelajaran. Artinya, di hari libur saja perjanjian kontrak berjalan. Itupun dalam perjanjian kontraknya, hanya melakukan pemotretan saja. Terkadang pemotretan dilakukan di Jakarta,” ujar Gadis yang masih berusia 16 tahun itu.
Setelah kontrak selama setahun habis, gadis riang dan ramah itu terus melakukan percobaan mengikuti setiap ajang kegiatan yang berkaitan dengan model. Saat ada ajang perlombaan model dan akting yang digelar Cardinal pada tahun 2012. Gadis itu ikut kedua lomba yang digelar Cardinal di Medan. Tapi, sayang hanya satu perlombaan akting yang berhasil direbutnya untuk juara 1.
“Saat kontes lomba model itu, busana saya kurang pas dikenakan saat lomba. Sehingga saya kalah. Namun, akting yang saya bawa cukup baik. Sehingga, meraih juara 1 dalam lomba akting Cardinal,”terangnya.
Tak berselang lama, gadis yang ingin mempunyai impian menjadi pramugari dan pengusaha makanan ini, mencoba melakukan pendaftaran audisi Miss Celebrity tahun 2012 di Medan pada 15-16 September.
Setelah melalui proses seleksi, akhirnya Rani berhasil terpilih untuk mewakili Kota Medan dalam ajang Grand Final Miss Celebrity 2012. “Saat lulus audisi di Kota Medan. Perasaan saya bergetar-getir mendengar masuk sebagai satu finalis yang tampil di Jakarta,” katanya.
Sesampainya di Jakarta dan langsung mengikuti karantina beberapa puluh hari. Dirinya, terus melakukan perbuatan baik yang mengangumkan rekan-rekannya. Tiba, di ajang Grand Final, selalu menunjukkan kemampuan yang dimiliki.
“Pada granad final tersebut saya menunjukkan kemampuan yang saya miliki. Eh, ternyata kemampuna yang dimiliki sebagai model dan impian terwujud. Ini semua berkat dukungan dan doa restu dari para orang tua, saudara, guru, teman-teman sekolah dan masyarakat Kota Medan,”ujarnya sembari mengatakan tak menyangka kalau dirinya berhasil keluar sebagai pemenang.
Sementara itu, ibu kandung Rani, Nita Kirana menyebutkan, dari kecil, Rani selalu mendapatkan bimbingan dengan sebaik-baiknya dengan sederhana. “Perpaduan inilah yang akhirnya membawa Rani tetap menjadi anak yang baik,” katanya.
Dia menyatakan, dalam mendidik anak-anak, selalu ditanamkan agar selalu bersikap santun kepada orangtua dan saudara. “Jangan pernah sekali-kali sombong dengan apa yang dimiliki. Kalau bisa, lihatlah ke bawah, masih banyak yang harus diperhatikan dan kita petik hikmahnya,” pesan Nita untuk anak-anaknya. (*)

Mengunjungi Rani, Pemenang Miss Celebrity Indonesia SCTV 2012

Kegembiraan Aisyah Maharani terpancar setelah berhasil mengumpulkan poin tertinggi dalam ajang Grand Final Miss Celebrity SCTV tahun 2012. Gadis 16 tahun itu dikenal ramah di komplek perumahannya.

BANGGA: Aisyah Maharani berpose bersama sang ibu sembari menunjukkan tropi Miss Celebrity SCTV 2012  dimenangkannya.//tomi sanjaya lubis/sumut pos
BANGGA: Aisyah Maharani berpose bersama sang ibu sembari menunjukkan tropi Miss Celebrity SCTV 2012 yang dimenangkannya.//tomi sanjaya lubis/sumut pos

Disambangi di rumahnya di Kompleks Perumahan TPI No. G12 Jalan Ringroad Kelurahan Tanjung Sari, Medan Selayang, Sabtu (20/10). Aisyah Maharani dan ibunya baru saja tiba dari Jakarta-menghadiri malam Grand Final Miss Celebrity SCTV tahun 2012 di Balai Sarbini, Jakarta.

Awalnya, Sumut Pos mengalami kesulitan menemukan kediaman orangtua Aisyah Maharani yang kerap disapa Rani. Sempat mencari di Jalan Pasar I, Gang Amal No. 2, Tanjungsari. Ternyata, alamat rumah tersebut merupakan alamat rumahnya yang lama, ketika itu masih mengontrak rumah.
Melalui petunjuk tetangga Rani di Jalan Pasar I, Sumut Pos mencari rumahnya ke Komplek perumahan TPI di Jalan Ringroad. Untuk mendapatkan rumahnya sangat mudah, dengan bertanya kepada petugas security alamat rumah langsung diberikan.

Security itu, Suherman. Dia mengenal Rani sebagai anak yang periang, karena selalu tersenyum dan menegur saat masuk serta keluar komplekn
“Yah anaknya ramah sama kami,” sebutnya.

Sumut Pos berjalan menelusuri jalanan yang dipasangi paving block, tak sulit mencari rumahnya. Cukup mengikuti arahan dari security langsung dapat rumah berwarna, kuning muda dan pagar besi hitam.

Di rumah itu, sudah berkumpul sejumlah saudara dari orangtuanya. Sumut Pos juga berbincang dengan Paman Rani, Riauyudi Muharam. Di mata keluarga, gadis yang bercita-cita jadi model ternama itu memulai menapakinya dari sejumlah kegiatan perlombaan busana muslim hingga model majalah gadis serta model sampul.

“Rani anak yang tidak pernah menyerah, kegagalan baginya tak membuat patah semangat, setahu saya ada perlombaan model selalu ikut, makanya saya bilang Rani ini gigih mengejar impiannya,” katanya.

Dia menyebutkan, Rani hingga kini masih berstatus pelajar kelas XII di SMK YP Namira di Jalan Pasar 1 Tanjung Sari Medan. Rani, anak yang patuh kepada orangtuanya. “Rani itu rajin, dan ramah,” sebutnya.

Dengan keuletan dan kerja kerasnya mengejar cita-cita, Jumat (19/10) malam, Rani gadis asal Kota Medan, lahir 31 Januari tahun 1996 dari pasangan Almarhum Marwan dan Nita Kirana mengejutkan jutaan audiens SCTV pada malam Grand Final Miss Celebrity 2012.

Kemenangan itu buah dari perjalanan mengikuti sejumlah perlombaan model sejak di bangku sekolah dasar (SD). Perlombaannya mulai dari lomba busana muslim tingkat kelurahan.

“Saat duduk dibangku SD saya mengikuti berbagai perlombaan seperti lomba busanan muslim tingkat kelurahan, waktu itu tidak pernah meraih juara. Saya baru mulai dapat juara dalam perlombaan model saat duduk dibangku SMP Negeri 1 Medan,” ujar Rani.
Ketika itu, mulai banyak perlombaan modelling yang diikuti dan hasilnya pernah menjalani kontrak selama setahun sebagai model. Karena ketika itu, berhasil masuk nominasi 20 besar dalam ajang perlombaan model gadis sampul pada tahun 2011 lalu.
Kontrak selama setahun itu yang diterima gadis berparas keturunan Pakistan itu, tidak menggangu proses mata pelajaran sekolahannya. Sebab, dia menjalani kontrak model gadis sampul di luar jam pelajaran.
“Kegiatan modeling selalu dilakukan di luar jam mata pelajaran. Artinya, di hari libur saja perjanjian kontrak berjalan. Itupun dalam perjanjian kontraknya, hanya melakukan pemotretan saja. Terkadang pemotretan dilakukan di Jakarta,” ujar Gadis yang masih berusia 16 tahun itu.
Setelah kontrak selama setahun habis, gadis riang dan ramah itu terus melakukan percobaan mengikuti setiap ajang kegiatan yang berkaitan dengan model. Saat ada ajang perlombaan model dan akting yang digelar Cardinal pada tahun 2012. Gadis itu ikut kedua lomba yang digelar Cardinal di Medan. Tapi, sayang hanya satu perlombaan akting yang berhasil direbutnya untuk juara 1.
“Saat kontes lomba model itu, busana saya kurang pas dikenakan saat lomba. Sehingga saya kalah. Namun, akting yang saya bawa cukup baik. Sehingga, meraih juara 1 dalam lomba akting Cardinal,”terangnya.
Tak berselang lama, gadis yang ingin mempunyai impian menjadi pramugari dan pengusaha makanan ini, mencoba melakukan pendaftaran audisi Miss Celebrity tahun 2012 di Medan pada 15-16 September.
Setelah melalui proses seleksi, akhirnya Rani berhasil terpilih untuk mewakili Kota Medan dalam ajang Grand Final Miss Celebrity 2012. “Saat lulus audisi di Kota Medan. Perasaan saya bergetar-getir mendengar masuk sebagai satu finalis yang tampil di Jakarta,” katanya.
Sesampainya di Jakarta dan langsung mengikuti karantina beberapa puluh hari. Dirinya, terus melakukan perbuatan baik yang mengangumkan rekan-rekannya. Tiba, di ajang Grand Final, selalu menunjukkan kemampuan yang dimiliki.
“Pada granad final tersebut saya menunjukkan kemampuan yang saya miliki. Eh, ternyata kemampuna yang dimiliki sebagai model dan impian terwujud. Ini semua berkat dukungan dan doa restu dari para orang tua, saudara, guru, teman-teman sekolah dan masyarakat Kota Medan,”ujarnya sembari mengatakan tak menyangka kalau dirinya berhasil keluar sebagai pemenang.
Sementara itu, ibu kandung Rani, Nita Kirana menyebutkan, dari kecil, Rani selalu mendapatkan bimbingan dengan sebaik-baiknya dengan sederhana. “Perpaduan inilah yang akhirnya membawa Rani tetap menjadi anak yang baik,” katanya.
Dia menyatakan, dalam mendidik anak-anak, selalu ditanamkan agar selalu bersikap santun kepada orangtua dan saudara. “Jangan pernah sekali-kali sombong dengan apa yang dimiliki. Kalau bisa, lihatlah ke bawah, masih banyak yang harus diperhatikan dan kita petik hikmahnya,” pesan Nita untuk anak-anaknya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/