26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terduga Teroris di Tanjungmorawa, Kapolda: Tiga Orang Ditangkap

Ilustrasi terorisme.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto membenarkan adanya penangkapan terhadap terduga teroris di Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (18/10) malam lalu. Namun Agus menyampaikan, penangkapan yang dilakukan Tim Detastemen Khusus (Densus) 88 bukan hanya terhadap dua orang, melainkan tiga orang terduga teroris.

“Kemarin itu ada tiga orang yang ditangkap atas kerjasama antara Densus 88 bersama dengan jajaran Polda Sumut,” ungkap Irjen Pol Agus Andrianto kepada wartawan, Minggu (20/10).

Agus menjelaskan, ketiga terduga teroris yang ditangkap tersebut, berpotensi mengganggu keamanan di Sumut. Sayang, ia tidak mau merinci ancaman seperti apa yang akan dilakukan ketiganya.

“Ya daripada mereka menganggu, mereka ada di sini sasaran sudah jelas, untuk apa ditunda-tunda. Kalau bisa tidak usah dibesar-besarkan karena ini pekerjaan kita dalam rangka memberikan keamanan pada masyarakat,” jelasnya.

Agus mengaku, pihaknya akan terus berkomitmen menjaga stabilitas Kambtimbas di Sumut demi tercipta rasa aman di masyarakat. “Apapun yang membahayakan, kita akan melakukan tindakan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap dua orang terduga teroris di Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Jumat (18/10) malam. Keduanya yakni Rulianto (43), warga Dusun 1, Gang Air Bersih, Desa Tanjungmorawa A, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, dan Riski (30), warga Gang Rame, Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang.

Menurut warga, sehari-hari Rulianto bekerja sebagai wiraswasta. “Memang ia jarang bergaul di sini, bukan orang asli sini, pendatang juga paling baru dua tahunan. Kami tak begitu mengenal agak tertutup orangnya,” kata Pardi, tetangga Rulianto.

Sementara di lokasi berbeda, Polisi juga melakukan penggerebekan di rumah Riski (30), di Gang Rame, Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang. Menurut Weni, istri Riski, polisi datang dan menanyakan tentang suaminya. Polisi menanyakan tentang pistol air soft gun milik suaminya.

Weni membantah kalau suaminya terlibat jaringan teroris. Namun kini dia cemas, karena Polisi tidak memberitahu dibawa ke mana suaminya.

Sumarni, ibu kandung Riski, tak kuasa menutupi rasa kecemasannya. Dia tak yakin apa yang dituduhkan kepada anaknya. Ketika ditemui Sumut Pos, Sumarni tak kuasa menahan tangis. Air matanya terus bercucuran karena mencemaskan nasib anaknya yang hingga kini masih belum pulang ke rumah .

‘“Saya sangat cemas, bagaimana nasib anak saya. Ia itu orang yang baik rajin salat ngaji dan puasa tak mungkin dia jadi teroris. Demi Allah, saya sangat yakin anak saya itu tidak akan berbuat yang macem macem, kami sangat mencemaskannya. Tolong bilang sama bapak polisi, anak saya jangan dipukuli. Kasihan kami orang susah, anaknya juga masih kecil-kecil,” ucap Sumarni.

Riski adalah anak kedua Sumarni. Sehari-hari ia bekerja bagian administrasi di pabrik teh botol. Sedangkan istrinya Weni, sehari-hari berjualan sepatu dan sandal di rumah. “Tdak tau kok tiba-tiba Polisi datang menggeledah rumah Riski dan mengambil sejumlah barang barang seperti buku dan laptop juga ada kertas kertas pengiriman barang dari kantor pos. Saya berharap anak saya segera dipulangkan,” harapnya.

Sementara Satria, Kepala Dusun I Desa Tanjungmorawa A, Kecamatan Tanjungmorawa, di mana salah seorang warganya bernama Rulianto ( 43) yang tinggal di Gang Air Bersih tepat di sebelah Kantor PDAM Tirta Deli Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang, Sabtu (19/10) mengatakan, Rulianto memang sudah agak lama diperhatikan gerak-geriknya oleh pihak Kepolisian dan ia memang tertutup kurang berinteraksi dengan masyarakat sekitar rumahnya dan aktivitas keluarganya juga tertutup.

“Kalau sehari hari biasa dia jualan beras bawa becak, dan pada saat penggeledahan saya ikut menyaksikan ada beberapa barang yang diamankan Polisi, tapi kita hanya mendapingi saja ke dalam rumah,” pungkas Satria.

Sementara itu, informasi beredar kalau Polisi juga mengamankan satu orang lagi lelaki berinisial D warga Wang Rame Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa tak jauh dari rumah Riski. Hingga berita ini diturunkan pihak Polres Deliserdang maupun Polsek Tanjungmorawa masih belum bersedia memberikan keterangan terkait peristiwa ini. (btr/bbs)

Ilustrasi terorisme.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto membenarkan adanya penangkapan terhadap terduga teroris di Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (18/10) malam lalu. Namun Agus menyampaikan, penangkapan yang dilakukan Tim Detastemen Khusus (Densus) 88 bukan hanya terhadap dua orang, melainkan tiga orang terduga teroris.

“Kemarin itu ada tiga orang yang ditangkap atas kerjasama antara Densus 88 bersama dengan jajaran Polda Sumut,” ungkap Irjen Pol Agus Andrianto kepada wartawan, Minggu (20/10).

Agus menjelaskan, ketiga terduga teroris yang ditangkap tersebut, berpotensi mengganggu keamanan di Sumut. Sayang, ia tidak mau merinci ancaman seperti apa yang akan dilakukan ketiganya.

“Ya daripada mereka menganggu, mereka ada di sini sasaran sudah jelas, untuk apa ditunda-tunda. Kalau bisa tidak usah dibesar-besarkan karena ini pekerjaan kita dalam rangka memberikan keamanan pada masyarakat,” jelasnya.

Agus mengaku, pihaknya akan terus berkomitmen menjaga stabilitas Kambtimbas di Sumut demi tercipta rasa aman di masyarakat. “Apapun yang membahayakan, kita akan melakukan tindakan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap dua orang terduga teroris di Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Jumat (18/10) malam. Keduanya yakni Rulianto (43), warga Dusun 1, Gang Air Bersih, Desa Tanjungmorawa A, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, dan Riski (30), warga Gang Rame, Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang.

Menurut warga, sehari-hari Rulianto bekerja sebagai wiraswasta. “Memang ia jarang bergaul di sini, bukan orang asli sini, pendatang juga paling baru dua tahunan. Kami tak begitu mengenal agak tertutup orangnya,” kata Pardi, tetangga Rulianto.

Sementara di lokasi berbeda, Polisi juga melakukan penggerebekan di rumah Riski (30), di Gang Rame, Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang. Menurut Weni, istri Riski, polisi datang dan menanyakan tentang suaminya. Polisi menanyakan tentang pistol air soft gun milik suaminya.

Weni membantah kalau suaminya terlibat jaringan teroris. Namun kini dia cemas, karena Polisi tidak memberitahu dibawa ke mana suaminya.

Sumarni, ibu kandung Riski, tak kuasa menutupi rasa kecemasannya. Dia tak yakin apa yang dituduhkan kepada anaknya. Ketika ditemui Sumut Pos, Sumarni tak kuasa menahan tangis. Air matanya terus bercucuran karena mencemaskan nasib anaknya yang hingga kini masih belum pulang ke rumah .

‘“Saya sangat cemas, bagaimana nasib anak saya. Ia itu orang yang baik rajin salat ngaji dan puasa tak mungkin dia jadi teroris. Demi Allah, saya sangat yakin anak saya itu tidak akan berbuat yang macem macem, kami sangat mencemaskannya. Tolong bilang sama bapak polisi, anak saya jangan dipukuli. Kasihan kami orang susah, anaknya juga masih kecil-kecil,” ucap Sumarni.

Riski adalah anak kedua Sumarni. Sehari-hari ia bekerja bagian administrasi di pabrik teh botol. Sedangkan istrinya Weni, sehari-hari berjualan sepatu dan sandal di rumah. “Tdak tau kok tiba-tiba Polisi datang menggeledah rumah Riski dan mengambil sejumlah barang barang seperti buku dan laptop juga ada kertas kertas pengiriman barang dari kantor pos. Saya berharap anak saya segera dipulangkan,” harapnya.

Sementara Satria, Kepala Dusun I Desa Tanjungmorawa A, Kecamatan Tanjungmorawa, di mana salah seorang warganya bernama Rulianto ( 43) yang tinggal di Gang Air Bersih tepat di sebelah Kantor PDAM Tirta Deli Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang, Sabtu (19/10) mengatakan, Rulianto memang sudah agak lama diperhatikan gerak-geriknya oleh pihak Kepolisian dan ia memang tertutup kurang berinteraksi dengan masyarakat sekitar rumahnya dan aktivitas keluarganya juga tertutup.

“Kalau sehari hari biasa dia jualan beras bawa becak, dan pada saat penggeledahan saya ikut menyaksikan ada beberapa barang yang diamankan Polisi, tapi kita hanya mendapingi saja ke dalam rumah,” pungkas Satria.

Sementara itu, informasi beredar kalau Polisi juga mengamankan satu orang lagi lelaki berinisial D warga Wang Rame Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa tak jauh dari rumah Riski. Hingga berita ini diturunkan pihak Polres Deliserdang maupun Polsek Tanjungmorawa masih belum bersedia memberikan keterangan terkait peristiwa ini. (btr/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/