30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tindak Kriminal di Mekkah Menurun

MEDAN- Tindak kriminal yang dialami jamaah haji Indonesia di Mekkah turun signifikan.

“Informasi yang kita peroleh, tindak kriminal yang dialami jamaah Indonesia khususnya Medan seperti pencurian, penipuan semakin menurun. Ini menunjukkan jamaah makin lama makin cerdas dan memiliki rasa waspada tinggi,” kata Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Sazli Nasution, Minggu (20/11).

Menurutnya, saat ini jamaah semakin hafal dengan situasi di Mekkah dan banyak mendengar mengenai sejumlah modus tindak kejahatan, hingga jamaah sudah tidak lagi membawa uang banyak saat bepergian.

“Jumlahnya memang kita tidak tahu pasti. Walau penipu menggunakan cara pendekatan kedaerahan dan ingin menolong, tapi jamaah sudah tahu modus penipuan seperti itu,” ungkapnya.

Sementara itu, kloter 08 Medan dengan jumlah 451 jamaah diantaranya asal Medan, Labuhan Batu, Toba Samosir tiba dibandara Polonia Medan lebih cepat 20 menit dari jadwal seharusnya, Minggu (20/11) pagi sekira pukul 02.15 WIB.
“Menurut ketua kloternya, barang-barang jamaah haji yang dilarang seperti gunting, pisau dan lainnya sudah dikeluarkan saat di waiting room. Ini memudahkan pemeriksaan barang saat di Imigrasi. Makanya lebih cepat,” ujarnya.

Jamaah haji kloter 09 akan tiba di Bandara Polonia Medan, Senin (21/11) sekira pukul 02.30 WIB dengan jumlah 453 orang diantaranya asal Tapanuli Selatan, Nias, Medan dan Tapanuli Utara. Selain itu, kloter 19 gelombang II akan meninggalkan Mekkah menuju Madinah pada Senin (21/11) pagi. “Mereka di Madinah selama 9 hari setelah itu akan pulang ke tanah air pada 2 Desember 2011 mendatang,” ucapnya.

SEmentara itu jamaah haji yang wafat di Arab Saudi terus bertambah. Menurut catatan Siskohat Kesehatan hingga pukul 22.30 WAS, Sabtu (19/11) atau 02.30 WIB Minggu (20/11), jamaah wafat sebanyak 362 orang.
Kemarin, 2 jamaah wafat adalah Aswadi (70), asal kloter 52 SOC (embarkasi Solo) dari Kabupaten Brebes. Aswadi meninggal di pondokan di Madinah pukul 06.55 WAS. Sedangkan Harsiwi (58) dari kloter SOC 58 (Kabupaten Klaten), meninggal di pondokan di Mekkah pukul 05.00 WAS. Sementara pada Jumat 18 November, yang meninggal ada 10 orang, semuanya di Mekkah.

Mayoritas jamaah wafat berusia lebih 65 tahun sebanyak 198 orang. Tahun ini jumlah jamaah sepuh yang menyandang status kesehatan risti (risiko tinggi) memang cukup banyak, namun tahun depan lebih banyak lagi karena jamaah di atas 60 tahun menjadi prioritas diberangkatkan oleh pemerintah. Menurut jenis kelamin, jamaah wafat didominasi pria yaitu 239 orang atau 66 persen.(mag-11)

MEDAN- Tindak kriminal yang dialami jamaah haji Indonesia di Mekkah turun signifikan.

“Informasi yang kita peroleh, tindak kriminal yang dialami jamaah Indonesia khususnya Medan seperti pencurian, penipuan semakin menurun. Ini menunjukkan jamaah makin lama makin cerdas dan memiliki rasa waspada tinggi,” kata Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Sazli Nasution, Minggu (20/11).

Menurutnya, saat ini jamaah semakin hafal dengan situasi di Mekkah dan banyak mendengar mengenai sejumlah modus tindak kejahatan, hingga jamaah sudah tidak lagi membawa uang banyak saat bepergian.

“Jumlahnya memang kita tidak tahu pasti. Walau penipu menggunakan cara pendekatan kedaerahan dan ingin menolong, tapi jamaah sudah tahu modus penipuan seperti itu,” ungkapnya.

Sementara itu, kloter 08 Medan dengan jumlah 451 jamaah diantaranya asal Medan, Labuhan Batu, Toba Samosir tiba dibandara Polonia Medan lebih cepat 20 menit dari jadwal seharusnya, Minggu (20/11) pagi sekira pukul 02.15 WIB.
“Menurut ketua kloternya, barang-barang jamaah haji yang dilarang seperti gunting, pisau dan lainnya sudah dikeluarkan saat di waiting room. Ini memudahkan pemeriksaan barang saat di Imigrasi. Makanya lebih cepat,” ujarnya.

Jamaah haji kloter 09 akan tiba di Bandara Polonia Medan, Senin (21/11) sekira pukul 02.30 WIB dengan jumlah 453 orang diantaranya asal Tapanuli Selatan, Nias, Medan dan Tapanuli Utara. Selain itu, kloter 19 gelombang II akan meninggalkan Mekkah menuju Madinah pada Senin (21/11) pagi. “Mereka di Madinah selama 9 hari setelah itu akan pulang ke tanah air pada 2 Desember 2011 mendatang,” ucapnya.

SEmentara itu jamaah haji yang wafat di Arab Saudi terus bertambah. Menurut catatan Siskohat Kesehatan hingga pukul 22.30 WAS, Sabtu (19/11) atau 02.30 WIB Minggu (20/11), jamaah wafat sebanyak 362 orang.
Kemarin, 2 jamaah wafat adalah Aswadi (70), asal kloter 52 SOC (embarkasi Solo) dari Kabupaten Brebes. Aswadi meninggal di pondokan di Madinah pukul 06.55 WAS. Sedangkan Harsiwi (58) dari kloter SOC 58 (Kabupaten Klaten), meninggal di pondokan di Mekkah pukul 05.00 WAS. Sementara pada Jumat 18 November, yang meninggal ada 10 orang, semuanya di Mekkah.

Mayoritas jamaah wafat berusia lebih 65 tahun sebanyak 198 orang. Tahun ini jumlah jamaah sepuh yang menyandang status kesehatan risti (risiko tinggi) memang cukup banyak, namun tahun depan lebih banyak lagi karena jamaah di atas 60 tahun menjadi prioritas diberangkatkan oleh pemerintah. Menurut jenis kelamin, jamaah wafat didominasi pria yaitu 239 orang atau 66 persen.(mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/