26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Memvonis Terdakwa Itu Cukup Berat

Hingga saat ini Pengadilan Negeri (PN) Medan tetap komitmen menuntaskan segala perkara tindak pidana korupsi yang di sidangkan di Pengadilan Tipikor Medan. Karenanya, para hakim di PN Medan harus netral dan menggunakan hati nurani dalam persidangan dan berusaha menegakkan hukum seadil-adilnya.

Demikian dikatakan Humasn PN Medan Ahmad Guntur kepada wartawan Sumut Pos Rudiansyah, belum lama ini. Berikut petikan wawancaranya.

Banyak perkara yang ditangani, bagiamana sikap hakim dalam mengambil sikap ketika seorang terdakwa akan di putus (vonis)?
Memang dalam mengambil sikap untuk memvonis seorang terdakwa itu cukup berat. Kita harus mengambil keputusan yang benar-benar adil dan sebaik-baiknya berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Kenapa cukup berat? Hakim kan bisa mengambil sikap, apakah terdakwa itu bersalah atau tidak?
Hakim itu ibaratnya wakil Tuhan di dunia. Makanya, kalau kita sampai salah dalam mengambil keputusan, pertanggungjawabkannya di mata Tuhan cukup berat. Contoh, seorang terdakwa selama persidangan ternyata tidak bersalah, namun oleh hakim diputus bersalah, maka kita yang akan menanggung beban itu pada Tuhan.

Apakah itu juga berlaku pada terdakwa korupsi?
Penegakan hukum semua sama saja, baik itu pelaku korupsi ataupun tindak kriminal lainnya. Sama juga kalau serang terdakwa korupsi ternyata selama proses persidangan tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatannya, apakah mesti kita hukum juga? Begitu juga dengan pelaku tindak kriminal lainnya.

Selama menjadi hakim, pernahkah bapak memvonis bebas seorang terdakwa?
Saya rasa setiap hakim pernah. Semua putusan yang diambil berdasarkan pertimbangan yang tidak melenceng dengan undang-undang. Nah, kalau seorang terdakwa yang disidangkan itu ternyata tidak terbukti bersalah masak mesti kita hukum. Namanya juga pengadilan, tempat orang mencari keadilan.

Dengan mengambil putusan bebas, pasti hakim danggap telah menyimpang dan tudingan itu biasanya dilakukan pihak yang tidak puas dengan putusan itu, seperti apa sikap Anda?
Ya itulah hakim. Sebagai orang yang netral, pasti kita akan mendapatkan hujatan dari masyarakat karena kita mengambil keputusan untuk, membebaskan terdakwa. Di sisi lain, pasti ada saja yang tidak senang.(rud)

Hingga saat ini Pengadilan Negeri (PN) Medan tetap komitmen menuntaskan segala perkara tindak pidana korupsi yang di sidangkan di Pengadilan Tipikor Medan. Karenanya, para hakim di PN Medan harus netral dan menggunakan hati nurani dalam persidangan dan berusaha menegakkan hukum seadil-adilnya.

Demikian dikatakan Humasn PN Medan Ahmad Guntur kepada wartawan Sumut Pos Rudiansyah, belum lama ini. Berikut petikan wawancaranya.

Banyak perkara yang ditangani, bagiamana sikap hakim dalam mengambil sikap ketika seorang terdakwa akan di putus (vonis)?
Memang dalam mengambil sikap untuk memvonis seorang terdakwa itu cukup berat. Kita harus mengambil keputusan yang benar-benar adil dan sebaik-baiknya berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Kenapa cukup berat? Hakim kan bisa mengambil sikap, apakah terdakwa itu bersalah atau tidak?
Hakim itu ibaratnya wakil Tuhan di dunia. Makanya, kalau kita sampai salah dalam mengambil keputusan, pertanggungjawabkannya di mata Tuhan cukup berat. Contoh, seorang terdakwa selama persidangan ternyata tidak bersalah, namun oleh hakim diputus bersalah, maka kita yang akan menanggung beban itu pada Tuhan.

Apakah itu juga berlaku pada terdakwa korupsi?
Penegakan hukum semua sama saja, baik itu pelaku korupsi ataupun tindak kriminal lainnya. Sama juga kalau serang terdakwa korupsi ternyata selama proses persidangan tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatannya, apakah mesti kita hukum juga? Begitu juga dengan pelaku tindak kriminal lainnya.

Selama menjadi hakim, pernahkah bapak memvonis bebas seorang terdakwa?
Saya rasa setiap hakim pernah. Semua putusan yang diambil berdasarkan pertimbangan yang tidak melenceng dengan undang-undang. Nah, kalau seorang terdakwa yang disidangkan itu ternyata tidak terbukti bersalah masak mesti kita hukum. Namanya juga pengadilan, tempat orang mencari keadilan.

Dengan mengambil putusan bebas, pasti hakim danggap telah menyimpang dan tudingan itu biasanya dilakukan pihak yang tidak puas dengan putusan itu, seperti apa sikap Anda?
Ya itulah hakim. Sebagai orang yang netral, pasti kita akan mendapatkan hujatan dari masyarakat karena kita mengambil keputusan untuk, membebaskan terdakwa. Di sisi lain, pasti ada saja yang tidak senang.(rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/