MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan mendapat predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) 11 Desember lalu. Predikat ini hanya diberikan kepada dua institusi se-nasional, salah satunya Polrestabes Surabaya.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengingatkan bahwa pencapaian tersebut merupakan langkah awal menuju perubahan dalam melayani masyarakat.
“Perilaku korupsi, arogan dan pelayanan publik yang bertele-tele masih menjadi momok yang harus dikikis. Pencapaian ini adalah satu permulaan untuk bagaimana kita sebagai Polri bisa melayani masyarakat dengan baik,” ungkap Dadang saat memimpin upacara Deklrasi Bersama Penguatan WBBM di Mapolrestabes Medan, Kamis (20/12).
Hal-hal negatif itu terjadi lantaran personel seringnya dihadapkan kewenangan yang mereka miliki sehingga muncul bentuk arogansi, perilaku korupsi dan pelayanan yang tak baik. “Seperti di reserse, SPKT, pelyanan SIM. Hal-hal negatif inilah yang bakal menimbulkan sakit hati masyarakat,” katanya di hadapan ratusan personel.
Ia mengatakan, tercapainya predikat WBBM dari Kemenpan RB sejalan dengan program kepolisian yang melakukan reformasi birokrasi.
“Sehingga ketika kita melakukan program reformasi birokrasi, di pemerintahan juga. Jadi sejalan dengan program Menpan RB. Hari ini Polrestabes Medan mendapat kriteria WBBM. Ini merupakan status predikat tertinggi. Ini merupakan hal yang sangat berat ketika tidak didukung oleh seluruh personel,” katanya.
Ia tak menampik, masih saja oknum yang melakukan pelanggaran. Namun, selagi itu tidak dilakukan secara masif, kata Dadang, masih bisa diperbaiki dengan memberikan tindakan.
Kepada para personel ia mengatakan agar terus menjaga predikat tersebut. Sebagai seorang pimpinan, ia katanya tidak akan lama menjabat sebagai Kapolres. Untuk itu kepada seluruh anggota agar menjaga perubahan itu. (dvs/ila)
“Kalau tidak sekarang kapan lagi. Mulai dari diri sendiri. Budaya-budaya yang baik sudah harus ditebar dan yang negatif ditebas. Harapannya, predikat WBBM ini terus mendapat dukungan. Saya berharap semuanya benar-benar bangga. Dan tunjangan kinerja kita akan menjadi naik dengan adanya predikat WBBM ini. Mari melayani masyarakat dengan hati. Kalau rejeki sudah ada yang mengatur,” tegasnya.
Ia mengatakan ada 11 instansi di Sumut yang mengajukan untuk mendapat predikat WBBM tersebut. Dan tim yang menilainya datang dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dari 11 instansi tersebut, Polrestabes Medan menjadi satu-satunya yang mendapat predikat WBM.
“Yang mereka nilai itu survei di pelayanan SIM, SPKT dan pelayanan SKCK. Status tersebut tak mudah, karena ini dilakukan survei di masyarakat. Masih banyak yang mendpat WBK, tapi yang berstatus WBBM cuma sedikit. Banyak yang pesimis Polrestabes Medan mendapat predikat ini,” katanya.
Dengan predikat WBBM, kata Dadang, dia berharap ini bisa menular ke sluruh jajaran. Teman-teman pelayanannya. “Menjaga ini bukan mudah, ada turun-naik. Perlu komitmen dan konsistensi pimpiman dan anggota di bawah,” ungkapnya.
Usai pelaksanaan apel tersebut, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng bentuk syukur atas tercapainya predikat WBBM tersebut. Hadir diantaranya Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan, Kapolres Belawan AKBP Ikhwan Lubis, Wadan Sat Brimobda Sumut AKBP F.R Ukoli, Wakil Rektor Umsu, Wakil Ketua PN, Kasi Pidum Kejari Medan Parada Situmorang, Danyon Arhanud, Danyon Armed, Danyon Kavaleri, Mewakili Dandenpom, Mewakili Danlanud, Pju Polrestabes Medan, Ibu Bhayangkari Cabang Medan dan jajaran tokoh agama, tokoh masyarakat, para kapolsek jajaran. (dvs/ila)