32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Warga Protes Pembangunan RS Unpri

MEDAN-Warga Jalan Belanga Kelurahan Sei Putih Tengah Kecamatan Medan Petisah menggelar aksi protes terhadap pembangunan Universitas Prima Medan milik dr Nyoman. Massa menilai proyek pembangunan rumah sakit kedokteran gigi dan umum yang dikelola Universitas Prima (Unpri) di Jalan Belanga itu telah mencaplok sebagian tanah warga. Seperti memakan badan jalan dengan mendirikan tiang beton pagar demi perluasan halaman kampus.

Menurut warga tempat didirikannya tiang beton pagar itu adalah jalan umum yang menjadi sarana masyarakat Jalan Belanga Medan.

“Sejak tahun 1960, ini gang ini (Jalan Belanga) sudah ada sebelum lagi universitas ini beridri, bahkan sejak berdiri universitas ini parit yang seharusnya ada sekarang sudah tidak ada lagi, akibatnya jalan menjadi banjir apabila hujan, karena sudah ditutup mereka,” ujar warga bermarga Simbolon, pada wartawan Sabtu (21/1).

Simbolon pun menanyakan dari mana asal muasal tanah di jalan Belanga ini sehingga RS Unpri senaknya menyaplok tanah warga. Masyarakat mengancam, bila pembangunan beton pagar dilanjutkan maka mereka akan melakukan aksi di depan kampus.

“Dari mana dia (dr Nyoman) mengklaim tanah itu miliknya, dan bawa-bawa BPN pula. Kami akan ribut, selama ini kami diam saja atas pembangunan proyek yang dilakukan Nyoman, dari mulai pembangunan jembatan penghubung kampus sampai mencoba mencaplok jalan,” tegas warga yang lain bermarga S Simamora.

Sementara pihak RS Unrip mengaku bahwa lahan Jalan Belanga adalah lahannya, berdasarkan sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh BPN Medan. (rud)

MEDAN-Warga Jalan Belanga Kelurahan Sei Putih Tengah Kecamatan Medan Petisah menggelar aksi protes terhadap pembangunan Universitas Prima Medan milik dr Nyoman. Massa menilai proyek pembangunan rumah sakit kedokteran gigi dan umum yang dikelola Universitas Prima (Unpri) di Jalan Belanga itu telah mencaplok sebagian tanah warga. Seperti memakan badan jalan dengan mendirikan tiang beton pagar demi perluasan halaman kampus.

Menurut warga tempat didirikannya tiang beton pagar itu adalah jalan umum yang menjadi sarana masyarakat Jalan Belanga Medan.

“Sejak tahun 1960, ini gang ini (Jalan Belanga) sudah ada sebelum lagi universitas ini beridri, bahkan sejak berdiri universitas ini parit yang seharusnya ada sekarang sudah tidak ada lagi, akibatnya jalan menjadi banjir apabila hujan, karena sudah ditutup mereka,” ujar warga bermarga Simbolon, pada wartawan Sabtu (21/1).

Simbolon pun menanyakan dari mana asal muasal tanah di jalan Belanga ini sehingga RS Unpri senaknya menyaplok tanah warga. Masyarakat mengancam, bila pembangunan beton pagar dilanjutkan maka mereka akan melakukan aksi di depan kampus.

“Dari mana dia (dr Nyoman) mengklaim tanah itu miliknya, dan bawa-bawa BPN pula. Kami akan ribut, selama ini kami diam saja atas pembangunan proyek yang dilakukan Nyoman, dari mulai pembangunan jembatan penghubung kampus sampai mencoba mencaplok jalan,” tegas warga yang lain bermarga S Simamora.

Sementara pihak RS Unrip mengaku bahwa lahan Jalan Belanga adalah lahannya, berdasarkan sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh BPN Medan. (rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/