31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Bolos, 84 Pelajar Terjaring Razia

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Petugas Polsek Percut Sei Tuan mendadak melakukan operasi ‘kasih sayang’ dan razia premanisme di kawasan Jalan Pancing dan sekitarnya, Rabu (21/1) siang sekira pukul 10.00 WIB.

Polisi pun melakukan penyisiran ke warnet-warnet di daerah Jalan William Iskandar/Pancing, Medan Tembung. Walhasil, petugas menjaring 32 pelajar SMP maupun SMA yang bolos di pelajaran.

Selain para siswa sekolah yang berseragam, petugas juga turut menjaring 52 para pemain warnet yang masih bersetatus sekolah namun mengenakan pakaian biasa. Totalnya 84 terjaring. Setelah dikumpulkan, para siswa sekolah berpakaian seragam maupun berpakain biasa dididik dan dipanggil orang tuanya masing-masing supaya dinasehati. “Iya bang saya sama kawan ke warnet. Memang pas lagi jam pelajaran,” aku Fahmi, siswa SMA Negeri 18 Medan sembari tertunduk malu.

Sementara siswa SMAN 11 lainnya, Rajab, mengaku malu saat digiring polisi. “Malu bang saya ditangkap, enggak lagi lah bolos,” ujarnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung yang dikonfirmasi menyebut, operasi yang dilakukan untuk meningkatkan serta meredam kelakuan masyarakat yang dapat berdampak terjadinya tindak kejahatan.  “Pertama kita lakukan penertiban di warnet-warnet dan menjaring anak sekolah yang diketahui bolos. Selain itu, kita juga menyisir disetiap warnet yang diduga dijadikan tempat mesum bagi kalangan pelajar. Sayangnya, hal itu tidak kita temukan saat itu,” ujarnya. (ris/ila)
Sekarang para siswa sudah kita pulangkan setelah didata dan dibina,” jelas Ronald. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Petugas Polsek Percut Sei Tuan mendadak melakukan operasi ‘kasih sayang’ dan razia premanisme di kawasan Jalan Pancing dan sekitarnya, Rabu (21/1) siang sekira pukul 10.00 WIB.

Polisi pun melakukan penyisiran ke warnet-warnet di daerah Jalan William Iskandar/Pancing, Medan Tembung. Walhasil, petugas menjaring 32 pelajar SMP maupun SMA yang bolos di pelajaran.

Selain para siswa sekolah yang berseragam, petugas juga turut menjaring 52 para pemain warnet yang masih bersetatus sekolah namun mengenakan pakaian biasa. Totalnya 84 terjaring. Setelah dikumpulkan, para siswa sekolah berpakaian seragam maupun berpakain biasa dididik dan dipanggil orang tuanya masing-masing supaya dinasehati. “Iya bang saya sama kawan ke warnet. Memang pas lagi jam pelajaran,” aku Fahmi, siswa SMA Negeri 18 Medan sembari tertunduk malu.

Sementara siswa SMAN 11 lainnya, Rajab, mengaku malu saat digiring polisi. “Malu bang saya ditangkap, enggak lagi lah bolos,” ujarnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung yang dikonfirmasi menyebut, operasi yang dilakukan untuk meningkatkan serta meredam kelakuan masyarakat yang dapat berdampak terjadinya tindak kejahatan.  “Pertama kita lakukan penertiban di warnet-warnet dan menjaring anak sekolah yang diketahui bolos. Selain itu, kita juga menyisir disetiap warnet yang diduga dijadikan tempat mesum bagi kalangan pelajar. Sayangnya, hal itu tidak kita temukan saat itu,” ujarnya. (ris/ila)
Sekarang para siswa sudah kita pulangkan setelah didata dan dibina,” jelas Ronald. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/