MEDAN-Tumpukan sampah yang berserakan di Kota Medan, salah satu seperti yang berada di Jalan Dahlia Kelurahan Sidorejo Hlilir Kecamatan Medan Tembung dan Jalan Tempuling I, masih membawa berkah bagi keluarga Manulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Pasalnya, tanpa ada tumpukan sampah yang berserakan, mereka tidak akan bisa mencari makan. “Saya selalu mencari uang makan untuk kebetuhan sehari-hari bersama istri,”bilang Manulang pada wartawan Koran Ini, disela-sela mencari tumpukan sampah di depan rumah warga yang berada di Jalan Tempuling Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung, Rabu (21/3).
Dilanjutkan, tumpukan sampah yang kerap dicari setiap hari di tong sampah rumah warga ataupun di tempat tumpukan seperti kertas, karton, plastik, kardus, dan botol cup, serta botol bekas lainnya. “Ya dengan hasil tumpukan sampah tersebut, saya selalu meraup keuntugan sehari mencapai Rp150 ribu. Terkadang, saya mau mencapai Rp200 ribu per hari,” terangnya.
Manulang mengatakan, untuk sampah seperti karton itu bisa dijual ke botot seharga Rp1.300 per Kg dan untuk botol aqua gelas yang sudah dibersih harganya bisa mencapai Rp8.000 per kg. Kemudian untuk sampah plastik yang bersih bisa dijual ke botot seharga Rp2.500 per kg, untuk sampah jenis kertas koran bisa dijual seharga Rp2.000 per kg.
Sementara itu, Evi, istri Manulang menambahkan, mereka bisa menghabiskan waktu selama enam jam saat mengais sampah. Selebihnya, membersihkan tumpukan sampah yang berada di Jalan Tempuling II.
“Sebenarnya bagi kami keluarga pemulung, sampah yang sering di buang oleh warga di depan rumahnya, itu merupakan saut rezeki. Walaupun, sampah yang dicari berbau busuk, kami tetap selalu mencari dan mengambil serta mengutip tumpukan sampah itu,” ungkapnya.
Selanjutnya Evi juga menambahkan kemudian untuk sampah berjenis ampas kelapa, dan bekas masakan warga yang sudah basi dipergunakan untuk makan ternak ayam dan hewan lainnya. (omi)