26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pasar Induk Dianggap Tak Bersahabat, Pedagang Tetap Bertahan

triadi/sumut pos PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan, Selasa (31/3) dini hari.
triadi/sumut pos
PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Perubuhan kios-kios pedagang di kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya, tak menyurutkan nyali pedagang untuk tetap bertahan. Mereka tetap enggan pindah ke Pasar Induk di Medan Tuntungan, dan memilih tetap berjualan di seputaran Jalan Sutomo.

Pantauan Sumut Pos di lokasi Selasa (21/4), dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, aktivitas pedagang mulai dari kegiatan bongkar muat sayur dan buah masih berjalan seperti biasa di Jalan Bintang, Jalan Seram, Jalan Sei Kera, Jalan Veteran dan Jalan RRI.

Sejumlah mobil pikap secara leluasa melintas di Jalan Sutomo tanpa dihalangi satupun petugas baik dari Kepolisian, Dinas Perhubungan maupun Satpol PP Kota Medan. Padahal di hari yang sama, lokasi tersebut sudah disterilkan oleh tim gabungan yang dipimpin Kepala Satpol PP Kota Medan M Sofyan dengan melakukan penertiban terhadap pedagang yang tetap berjualan di badan jalan.

Ela br Tarigan, pedagang cabai menuturkan, pada hari penertiban berlangsung dirinya sengaja tidak berjualan karena sudah mendapatkan informasi bahwa akan ada petugas yang melakukan penertiban pedagang.

Walaupun dengan rasa sedikit cemas, Ela mengaku terpaksa berjualan kembali paskakerusuhan berlangsung, mengingat keluargannya masih butuh uang untuk memuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Semalam sudah nggak jualan, kalau hari ini (kemarin, Red) juga tidak jualan, mau makan apa anak di rumah?” ujarnya.

Pedagang yang sudah 20 tahun berjualan di Jalan Seram ini mengaku, keberadaan Pasar Induk sangat tidak bersahabat dengan para pedagang eceran, mengingat lokasinya yang begitu jauh dan sulit diakses oleh pembeli.

“Mau jadi pedagang grosir nggak ada modal, jadi pedagang eceran sajalah yang bisa. Selain itu biaya Rp5 juta untuk menempati lokasi berjualan pedagang eceran juga sangat tidak masuk akal. Jadi terpaksa memilih bertahan di sini,” katanya.

Dia sendiri pun tidak tahu sampai kapan akan melakukan aksi sembunyi-sembunyi berjualan di Jalan Seram, walaupun dia mengaku sudah mulai resah.

“Nggak tahu aku mau sampai kapan seperti ini. Yang penting kami sekeluarga bisa makan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tuturnya.

Kepala Satpol PP Medan, M Sofyan sepertinya sudah memprediksi bahwa pedagang akan tetap berjualan meski sudah dilakukan penertiban serta pembongkaran lapak berjualan. Dia mengaku hal itu sudah biasa dilakukan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Medan.

“Habis ditertibkan pedagang berjualan lagi, itu sudah biasa namanya PKL,” katanya sembari tertawa kecil ketika dihubungi.

Mantan Camat Medan Area itu memastikan, mereka akan kembali melakukan penertiban untuk mensterilkan kawasan tersebut dari aktivitas pedagang, mengingat kawasan seputaran Jalan Sutomo sudah tidak diperbolehkan lagi ada aktivitas berjualan sayuran.

“Pasti akan ada aksi lagi, tunggu saja tanggal mainnya,” tukasnya. (dik/adz)

triadi/sumut pos PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan, Selasa (31/3) dini hari.
triadi/sumut pos
PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Perubuhan kios-kios pedagang di kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya, tak menyurutkan nyali pedagang untuk tetap bertahan. Mereka tetap enggan pindah ke Pasar Induk di Medan Tuntungan, dan memilih tetap berjualan di seputaran Jalan Sutomo.

Pantauan Sumut Pos di lokasi Selasa (21/4), dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, aktivitas pedagang mulai dari kegiatan bongkar muat sayur dan buah masih berjalan seperti biasa di Jalan Bintang, Jalan Seram, Jalan Sei Kera, Jalan Veteran dan Jalan RRI.

Sejumlah mobil pikap secara leluasa melintas di Jalan Sutomo tanpa dihalangi satupun petugas baik dari Kepolisian, Dinas Perhubungan maupun Satpol PP Kota Medan. Padahal di hari yang sama, lokasi tersebut sudah disterilkan oleh tim gabungan yang dipimpin Kepala Satpol PP Kota Medan M Sofyan dengan melakukan penertiban terhadap pedagang yang tetap berjualan di badan jalan.

Ela br Tarigan, pedagang cabai menuturkan, pada hari penertiban berlangsung dirinya sengaja tidak berjualan karena sudah mendapatkan informasi bahwa akan ada petugas yang melakukan penertiban pedagang.

Walaupun dengan rasa sedikit cemas, Ela mengaku terpaksa berjualan kembali paskakerusuhan berlangsung, mengingat keluargannya masih butuh uang untuk memuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Semalam sudah nggak jualan, kalau hari ini (kemarin, Red) juga tidak jualan, mau makan apa anak di rumah?” ujarnya.

Pedagang yang sudah 20 tahun berjualan di Jalan Seram ini mengaku, keberadaan Pasar Induk sangat tidak bersahabat dengan para pedagang eceran, mengingat lokasinya yang begitu jauh dan sulit diakses oleh pembeli.

“Mau jadi pedagang grosir nggak ada modal, jadi pedagang eceran sajalah yang bisa. Selain itu biaya Rp5 juta untuk menempati lokasi berjualan pedagang eceran juga sangat tidak masuk akal. Jadi terpaksa memilih bertahan di sini,” katanya.

Dia sendiri pun tidak tahu sampai kapan akan melakukan aksi sembunyi-sembunyi berjualan di Jalan Seram, walaupun dia mengaku sudah mulai resah.

“Nggak tahu aku mau sampai kapan seperti ini. Yang penting kami sekeluarga bisa makan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tuturnya.

Kepala Satpol PP Medan, M Sofyan sepertinya sudah memprediksi bahwa pedagang akan tetap berjualan meski sudah dilakukan penertiban serta pembongkaran lapak berjualan. Dia mengaku hal itu sudah biasa dilakukan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Medan.

“Habis ditertibkan pedagang berjualan lagi, itu sudah biasa namanya PKL,” katanya sembari tertawa kecil ketika dihubungi.

Mantan Camat Medan Area itu memastikan, mereka akan kembali melakukan penertiban untuk mensterilkan kawasan tersebut dari aktivitas pedagang, mengingat kawasan seputaran Jalan Sutomo sudah tidak diperbolehkan lagi ada aktivitas berjualan sayuran.

“Pasti akan ada aksi lagi, tunggu saja tanggal mainnya,” tukasnya. (dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/