26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Achien Terkepung Api

sumut pos/smg DISEMAYAMKAN: Foto Achien saat jenazahnya disemayamkan di Angsapura, Kamis (21/5).
sumut pos/smg
DISEMAYAMKAN: Foto Achien saat jenazahnya disemayamkan di Angsapura, Kamis (21/5).

SUMUTPOS.CO- Kerabat dan tetangga Ahwa alias Erwin Jafar (60), penduduk Jalan Asia No. 274/316, Lingkungan XVII Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, silih berganti memasuki ruangan 06 RS Methodist, Kamis (21/5) siang.

Hilir-mudik sejumlah orang keturunan Tionghoa ini hendak menjenguk Erwin, yang selamat dari peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya hingga menewaskan anak pertamanya Achien alias Suhendro (26), sekira pukul 01.00 WIB.

Erwin masih terlihat syok di ruang perawatannya. Dengan wajah pucat dan tatapan yang kosong, pria paruh baya ini kerap termenung. Bagaimana tidak, anak sulungnya, Achien, tewas setelah menyelamatkan nyawanya dari kobaran api. Kini, jasad Achien tengah disemayamkan di Blok 9 Angsapura, Jalan Waja.

Erwin belum bisa banyak berbicara. Pasalnya, kerabat dan keluarganya belum memperkenankan wartawan yang hendak mewawancarainya. Begitu juga dengan istrinya, Ayen alias Jeniaty Onggo (58), yang juga diselamatkan Achien. Namun, Ayen kritis di ruang ICU RS Methodist lantaran mengalami luka bakar serius.

Menurut keterangan yang diperoleh dari Akiat, tetangga Erwin yang tinggal persis di samping rumahnya, peristiwa kebakaran itu terjadi saat dia hendak memejamkan matanya sekira pukul 00.00 WIB. Ketika hendak tidur, dia mendengar suara gaduh dari rumah Erwin.

“Ketika saya mau tidur, rupanya ada suara ribut-ribut, seperti piring dan gelas pecah. Sudah begitu, banyak asap yang masuk ke kamar saya dan bau seperti ada yang terbakar. Kebetulan kamar saya di lantai 3. Lalu, pas saya lihat dari jendela ternyata rumah si Erwin terbakar dan mengeluarkan asap tebal,” ungkapnya.

Melihat itu, Akiat pun panik dan membangunkan seluruh keluarganya agar keluar dari rumah. Pasalnya, dia takut rumahnya juga ikut terbakar.

“Saya bangunkan lah semua keluarga supaya cepat-cepat keluar rumah. Lalu saya meminta bantuan tetangga dan warga,” ucap Akiat.

Puluhan warga yang berdatangan pun langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Warga pun panik lantaran lokasi rumah yang terbakar berada di kawasan padat penduduk. Namun, usaha warga belum berhasil karena api sudah terlanjur membesar. Beruntung, api tidak merembet ke rumah yang terdekat.

Petugas pemadam kebakaran dan Polsek Medan Area yang tiba di lokasi langsung berusaha memadamkan api. Sedang polisi mengamankan situasi agar warga tidak mendekat. Setelah satu kemudian, api akhirnya berhasil dipadamkan dengan mengerahkan 8 unit mobil pemadam.

Dikatakan Akiat, dia mengaku tak begitu mengetahui persis penyebab kebakaran yang terjadi di rumah Erwin. “Kalau asal apinya saya kurang dari mana, yang jelas atap rumahnya mengeluarkan asap tebal,” tutur Akiat.

Menurutnya, akibat kebakaran itu seorang anak Erwin meninggal dunia. “Anak si Erwin, Achien namanya, enggak selamat. Padahal, anak itu sempat nolong ibu-bapaknya dan juga adiknya (Melly). Makanya si Erwin begitu sedih anaknya meninggal,” sebutnya.

Menurutnya, Achien ditemukan tewas terpanggang di lantai dua. Pasalnya, usai menyelamatkan kedua orang tuanya, Achien kembali lagi menerobos rumahnya untuk mengambil barang-barang berharga. Namun naas, anak pertama dari dua bersaudara ini terjebak di lantai dua, yang merupakan kamar tidur dan ruang keluarga.

“Usai menolong kedua orang tuanya, Achien masuk lagi ke rumah. Padahal, kobaran apinya sangat besar. Namun, setelah ditunggu dia tidak nampak lagi. Kami tahunya dia tewas setelah api sudah padam. Kasihan kami lihat dia (Achien) yang telah berjuang untuk menyelamatkan kedua orangtuanya,” ungkap Akiat.

Hal yang sama juga dikatakan tetangga korban lainnya, Akong. Disebutkannya, begitu melihat kebakaran, ternyata Erwin dan istrinya Ayen tak sadarkan diri dan menderita luka bakar.

“Achien balik lagi ke lantai dua. Namun, dia tidak muncul lagi. Diduga dia tewas karena terkepung api dan menghirup asap,” tuturnya.

Model rumah milik Erwin dengan bangunan tiga tingkat, sangat sulit untuk menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran. Apalagi, jika asal apinya berasal dari lantai dasar atau satu.

Pasalnya, hanya terdapat anak tangga untuk naik dan turun. Jika melompat keluar, ketinggian sekitar 4 meter yang bisa mengakibatkan kaki patah. Akses pintu masuk melalui depan dan belakang.

Sementara itu, Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Sehat Tarigan yang dikonfirmasi membenarkan satu orang tewas atas peristiwa yang menghanguskan ruko tiga lantai tersebut.

“Satu orang tewas bernama Achien, sedangkan tiga orang luka-luka yakni Erwin, Ayen dan Melly. Ayen masih kritis di ruang ICU, sedangkan Erwin di ruang perawatan. Sementara Melly sudah diperbolehkan pulang,” ujar Sehat Tarigan.

Hasil penyelidikan sementara, sambung Sehat, asal api diduga akibat hubungan arus pendek. Namun, dari mana asalnya belum bisa dipastikan. “Kita masih menunggu tim labfor (Laboratorium Forensik) untuk olah TKP (tempat kejadian perkara). Jadi, kita belum bisa kasih kesimpulan,” jelasnya. (ris/adz)

sumut pos/smg DISEMAYAMKAN: Foto Achien saat jenazahnya disemayamkan di Angsapura, Kamis (21/5).
sumut pos/smg
DISEMAYAMKAN: Foto Achien saat jenazahnya disemayamkan di Angsapura, Kamis (21/5).

SUMUTPOS.CO- Kerabat dan tetangga Ahwa alias Erwin Jafar (60), penduduk Jalan Asia No. 274/316, Lingkungan XVII Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, silih berganti memasuki ruangan 06 RS Methodist, Kamis (21/5) siang.

Hilir-mudik sejumlah orang keturunan Tionghoa ini hendak menjenguk Erwin, yang selamat dari peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya hingga menewaskan anak pertamanya Achien alias Suhendro (26), sekira pukul 01.00 WIB.

Erwin masih terlihat syok di ruang perawatannya. Dengan wajah pucat dan tatapan yang kosong, pria paruh baya ini kerap termenung. Bagaimana tidak, anak sulungnya, Achien, tewas setelah menyelamatkan nyawanya dari kobaran api. Kini, jasad Achien tengah disemayamkan di Blok 9 Angsapura, Jalan Waja.

Erwin belum bisa banyak berbicara. Pasalnya, kerabat dan keluarganya belum memperkenankan wartawan yang hendak mewawancarainya. Begitu juga dengan istrinya, Ayen alias Jeniaty Onggo (58), yang juga diselamatkan Achien. Namun, Ayen kritis di ruang ICU RS Methodist lantaran mengalami luka bakar serius.

Menurut keterangan yang diperoleh dari Akiat, tetangga Erwin yang tinggal persis di samping rumahnya, peristiwa kebakaran itu terjadi saat dia hendak memejamkan matanya sekira pukul 00.00 WIB. Ketika hendak tidur, dia mendengar suara gaduh dari rumah Erwin.

“Ketika saya mau tidur, rupanya ada suara ribut-ribut, seperti piring dan gelas pecah. Sudah begitu, banyak asap yang masuk ke kamar saya dan bau seperti ada yang terbakar. Kebetulan kamar saya di lantai 3. Lalu, pas saya lihat dari jendela ternyata rumah si Erwin terbakar dan mengeluarkan asap tebal,” ungkapnya.

Melihat itu, Akiat pun panik dan membangunkan seluruh keluarganya agar keluar dari rumah. Pasalnya, dia takut rumahnya juga ikut terbakar.

“Saya bangunkan lah semua keluarga supaya cepat-cepat keluar rumah. Lalu saya meminta bantuan tetangga dan warga,” ucap Akiat.

Puluhan warga yang berdatangan pun langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Warga pun panik lantaran lokasi rumah yang terbakar berada di kawasan padat penduduk. Namun, usaha warga belum berhasil karena api sudah terlanjur membesar. Beruntung, api tidak merembet ke rumah yang terdekat.

Petugas pemadam kebakaran dan Polsek Medan Area yang tiba di lokasi langsung berusaha memadamkan api. Sedang polisi mengamankan situasi agar warga tidak mendekat. Setelah satu kemudian, api akhirnya berhasil dipadamkan dengan mengerahkan 8 unit mobil pemadam.

Dikatakan Akiat, dia mengaku tak begitu mengetahui persis penyebab kebakaran yang terjadi di rumah Erwin. “Kalau asal apinya saya kurang dari mana, yang jelas atap rumahnya mengeluarkan asap tebal,” tutur Akiat.

Menurutnya, akibat kebakaran itu seorang anak Erwin meninggal dunia. “Anak si Erwin, Achien namanya, enggak selamat. Padahal, anak itu sempat nolong ibu-bapaknya dan juga adiknya (Melly). Makanya si Erwin begitu sedih anaknya meninggal,” sebutnya.

Menurutnya, Achien ditemukan tewas terpanggang di lantai dua. Pasalnya, usai menyelamatkan kedua orang tuanya, Achien kembali lagi menerobos rumahnya untuk mengambil barang-barang berharga. Namun naas, anak pertama dari dua bersaudara ini terjebak di lantai dua, yang merupakan kamar tidur dan ruang keluarga.

“Usai menolong kedua orang tuanya, Achien masuk lagi ke rumah. Padahal, kobaran apinya sangat besar. Namun, setelah ditunggu dia tidak nampak lagi. Kami tahunya dia tewas setelah api sudah padam. Kasihan kami lihat dia (Achien) yang telah berjuang untuk menyelamatkan kedua orangtuanya,” ungkap Akiat.

Hal yang sama juga dikatakan tetangga korban lainnya, Akong. Disebutkannya, begitu melihat kebakaran, ternyata Erwin dan istrinya Ayen tak sadarkan diri dan menderita luka bakar.

“Achien balik lagi ke lantai dua. Namun, dia tidak muncul lagi. Diduga dia tewas karena terkepung api dan menghirup asap,” tuturnya.

Model rumah milik Erwin dengan bangunan tiga tingkat, sangat sulit untuk menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran. Apalagi, jika asal apinya berasal dari lantai dasar atau satu.

Pasalnya, hanya terdapat anak tangga untuk naik dan turun. Jika melompat keluar, ketinggian sekitar 4 meter yang bisa mengakibatkan kaki patah. Akses pintu masuk melalui depan dan belakang.

Sementara itu, Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Sehat Tarigan yang dikonfirmasi membenarkan satu orang tewas atas peristiwa yang menghanguskan ruko tiga lantai tersebut.

“Satu orang tewas bernama Achien, sedangkan tiga orang luka-luka yakni Erwin, Ayen dan Melly. Ayen masih kritis di ruang ICU, sedangkan Erwin di ruang perawatan. Sementara Melly sudah diperbolehkan pulang,” ujar Sehat Tarigan.

Hasil penyelidikan sementara, sambung Sehat, asal api diduga akibat hubungan arus pendek. Namun, dari mana asalnya belum bisa dipastikan. “Kita masih menunggu tim labfor (Laboratorium Forensik) untuk olah TKP (tempat kejadian perkara). Jadi, kita belum bisa kasih kesimpulan,” jelasnya. (ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/