27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

80,8 Persen Jalan Provinsi Kondisinya Mantap, Sisanya Rusak

F: Metro/dok
Kondisi Jalinsum Sibolga-Padangsidempuan yang parah dan rawan kecelakaan, di Km 24 Desa Prancis kecamatan Badiri kabupaten Tapteng.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatera Utara (Sumut) menyiagakan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada guna mengantisipasi gangguan lalu lintas. Saat ini, menurut Bina Marga, jalan provinsi yang ada 80,8 persen kondisinya mantap.

“Untuk keamanan jalur mudik, semua UPT kita siagakan dan jadikan posko pengamanan ruas jalan provinsi. Alat berat juga disiagakan khususnya di daerah yang rawan seperti longsor,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Abdul Haris Lubis kepada Sumut Pos, Minggu (18/6).

Kesiapan tersebut dikatakan Haris, seperti penanganan dan perbaikan serta pemeriksaan agar seoptimal mungkin mengurangi hambatan di perjalanan khususnya bagi pemudik. Seperti sejumlah ruas jalan Simpang Merek-Sidikalang, kawasan jalur Dolok Sanggul, serta Pantai Barat Sumut. “Untuk yang lokasi rawan longsor misalnya, kita siagakan alat berat. Selain itu kita juga akan koordinasi dengan Pemkab setempat (Dinas PU),” sebut Haris.

Kondisi jalan provinsi di Sumut memang mengalami kerusakan di beberapa tempat. Untuk status jalan mantap ada 80,8 persen. Sehingga masih ada 19 persen yang dalam keadaan kurang mantap, yakni rusak berat dan ringan.

“Memang tidak bisa dipungkiri, dari seluruh ruas jalan pasti yang rusak itu banyak. Tetapi untuk kelancaran arus mudik lebaran seoptimal mungkin kita akan perbaikan. Kita perbaiki kerusakan, jadi tidak sampai menghambat arus mudik,” jelasnya.

Selain jalan provinsi lanjutnya, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan Balai Jalan Nasional sebagai perwakilan pemerintah pusat. Sehingga jika ada keterbatasan kemampuan seperti ketersediaan alat berat di satu lokasi, maka semuanya akan saling bersinergi untuk pengamanan mudik tersebut.

“Semua kita saling berkoordinasi dan tentu akan dilihat kebutuhan alat beratnya terutama di daerah rawan. Jadi kalau ada yang kurang, kita akan lengkapi. Begitu juga pemerintah kabupaten/kota dan Balai Jalan Nasional,” sebutnya.

F: Metro/dok
Kondisi Jalinsum Sibolga-Padangsidempuan yang parah dan rawan kecelakaan, di Km 24 Desa Prancis kecamatan Badiri kabupaten Tapteng.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatera Utara (Sumut) menyiagakan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada guna mengantisipasi gangguan lalu lintas. Saat ini, menurut Bina Marga, jalan provinsi yang ada 80,8 persen kondisinya mantap.

“Untuk keamanan jalur mudik, semua UPT kita siagakan dan jadikan posko pengamanan ruas jalan provinsi. Alat berat juga disiagakan khususnya di daerah yang rawan seperti longsor,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Abdul Haris Lubis kepada Sumut Pos, Minggu (18/6).

Kesiapan tersebut dikatakan Haris, seperti penanganan dan perbaikan serta pemeriksaan agar seoptimal mungkin mengurangi hambatan di perjalanan khususnya bagi pemudik. Seperti sejumlah ruas jalan Simpang Merek-Sidikalang, kawasan jalur Dolok Sanggul, serta Pantai Barat Sumut. “Untuk yang lokasi rawan longsor misalnya, kita siagakan alat berat. Selain itu kita juga akan koordinasi dengan Pemkab setempat (Dinas PU),” sebut Haris.

Kondisi jalan provinsi di Sumut memang mengalami kerusakan di beberapa tempat. Untuk status jalan mantap ada 80,8 persen. Sehingga masih ada 19 persen yang dalam keadaan kurang mantap, yakni rusak berat dan ringan.

“Memang tidak bisa dipungkiri, dari seluruh ruas jalan pasti yang rusak itu banyak. Tetapi untuk kelancaran arus mudik lebaran seoptimal mungkin kita akan perbaikan. Kita perbaiki kerusakan, jadi tidak sampai menghambat arus mudik,” jelasnya.

Selain jalan provinsi lanjutnya, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan Balai Jalan Nasional sebagai perwakilan pemerintah pusat. Sehingga jika ada keterbatasan kemampuan seperti ketersediaan alat berat di satu lokasi, maka semuanya akan saling bersinergi untuk pengamanan mudik tersebut.

“Semua kita saling berkoordinasi dan tentu akan dilihat kebutuhan alat beratnya terutama di daerah rawan. Jadi kalau ada yang kurang, kita akan lengkapi. Begitu juga pemerintah kabupaten/kota dan Balai Jalan Nasional,” sebutnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/