MEDAN – Sejumlah nama muncul sebagai kandidat Ketua DPD Golkar Sumut menjelang Musdalub Golkar Sumut yang akan jatuh dipenghujung Agustus 2013. Tengku Erry Nuradi diharapkan bisa memimpin DPD Partai Golkar Sumatera Utara. Harapan dan keinginan H T Erry Nuradi memimpin Golkar Sumut datang dari pihak DPP. Sayangnya hingga kini belum ada yang mendeklarasikan diri untuk maju sebagai ketua pada Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Sumut.
Sekjen DPP Golkar, Leo Nababan menyampaikan bahwa nama-nama seperti Tengku Erry, Syahrul Pasaribu, Ngogesa Sitepu, dan Ajib Shah memang telah marak dibicarakan dikalangan kader Golkar. Namun tidak menutup kemungkinan muncul nama-nama lainnya.
“Nama-nama yang muncul dipermukaan merupakan kader terbaik dari Golkar di Sumut. Silahkan kepada para kandidat untuk memperkenalkan diri kepada pemilik suara,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (21/7).
Menurut Leo, yang terpenting adalah bahwa siapa pun kandidat yang akan maju nantinya harus mampu menjaga soliditas Golkar Sumut selama ini yang sudah terbangun. Sebab waktu yang semakin dekat dengan Pemilu 2014 tentu juga dibutuhkan kader yang dapat merangkul semua potensi Golkar di Sumut nantinya.
Di tempat terpisah, Ketua DPD Golkar Medan, Syaf Lubis menyampaikan bahwa Golkar Medan sejauh ini sepenuhnya masih menunggu intruksi dari DPP Golkar terkait kandidat yang akan maju pada Musdalub. Terlebih menurut dirinya hingga hari ini dirinya belum pernah menjalin komunikasi dengan para kandidat bahkan mengaku tidak mengetahui siapa saja kandidatnya.
“Golkar Medan sejauh ini menyerahkan kepada DPP terkait kandidat yang akan diusung pada Musdalub,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut di Medan menyebutkan 3 nama yang layak memimpin Golkar Sumut. Ketiganya adalah Erry Nuradi, Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk, dan Syahrul Pasaribu.
Sekretaris DPD I PG, Hanafiah Harahap beberapa waktu lalu mengatakan, Musdalub Golkar Sumut direncanakan akhir Agustus 2013. Waktu itu, dia membenarkan sejumlah nama sudah muncul dalam bursa pencalonan, namun belum terlihat dukungan dari pemilik suara yakni 33 suara dari DPD Golkar kabupaten/kota, 1 suara dari organisasi partai, 1 suara dari sayap partai dan 1 suara dari DPP.
Pengamat politik, Agus Suryadi mengatakan, Partai Golkar cukup dikenal memiliki banyak faksi di internal partai. Faksi atau kelompok itu akan berusaha mendorong kader yang dianggap kuat dan akan menjadi pegangan untuk menjaga kedudukanya di partai. Hal itu juga yang membuat kader tidak berani bersuara prontal dan terbuka terkait usulan nama. (mag-5)