31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Awas, Pringgan Jangan jadi Seperti Aksara

Foto: File/SUMUT POS Sejumlah pengunjung melihat aneka produk yang diberi diskon menjelang lebaran di Ramayana Pringgan Medan.
Foto: File/SUMUT POS
Sejumlah pengunjung melihat aneka produk yang diberi diskon menjelang lebaran di Ramayana Pringgan Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Medan mengingatkan Pemko Medan menyikapi berakhirnya masa pemakaian aset pemko. Salah satunya yang terbaru yakni Ramayana Pringgan, Medan Baru, yang masa kontraknya berakhir Juni 2016. Hal ini penting guna mengantisipasi dugaan sabotase seperti yang terjadi pada Medan Plaza, Pasar Aksara atau Buana Plaza.

Anggota Komisi C DPRD Medan Salman Alfarisi, mewanti-wanti agar peristiwa Medan Plaza dan Pasar Aksara tidak terjadi dengan Ramayana Pringgan.

“Saya tidak bilang begitu (dibakar). Yang saya sampaikan, kalau sampai terjadi seperti Medan Plaza dan Aksara, kan Pemko Medan yang repot. Potensi kehilangan aset akan semakin besar,” katanya, Kamis (21/7).

Mengenai kebakaran menjadi kewenangan Kepolisian dalam hal penyelidikan. Namun mengenai aset, menjadi urusan pemko guna mempertahankanya. Dia menilai sejumlah lahan milik Pemko Medan tak jelas setelah masa kontraknya berakhir. Medan Plaza kini statusnya semakin buram. Kini muncul pula informasi lahan di Buana Plaza sudah pindah tangan.

“Seharusnya Pemko Medan punya arsip yang jelas. Ketika kontrak habis, maka pemko punya rencana yang matang untuk kelanjutanya,” katanya.

Diketahui, plaza terbakar paskahabis kontrak dengan Pemko Medan. Bahkan untuk Pasar Aksara/Buana Plaza berakhir sejak tiga tahun lalu.

Sebelum musibah kebakaran, persoalan kontrak berakhir ini pun sudah diingatkan DPRD Medan. Bahkan Komisi C sudah merekomendasikan penghentian operasional, hingga status kontrak atau pengelolaannya memenubi aturan hukum.

“Seolah-olah pemko tak punya kekuatan terhadap bunyi kontrak. Kalau semua pihak di Pemko Medan tidak mengerti mengenai kontrak ini, bahayalah. Kita akan kehilangan aset yang menjadi sumber pendapatan selama ini. Seperti Medan Plaza, seharusnya ada upaya keras Pemko Medan mempertahankan. Jangan kalah sama cukong. Pemerintah itu seharusnya sangat kuat,” katanya.

Foto: File/SUMUT POS Sejumlah pengunjung melihat aneka produk yang diberi diskon menjelang lebaran di Ramayana Pringgan Medan.
Foto: File/SUMUT POS
Sejumlah pengunjung melihat aneka produk yang diberi diskon menjelang lebaran di Ramayana Pringgan Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Medan mengingatkan Pemko Medan menyikapi berakhirnya masa pemakaian aset pemko. Salah satunya yang terbaru yakni Ramayana Pringgan, Medan Baru, yang masa kontraknya berakhir Juni 2016. Hal ini penting guna mengantisipasi dugaan sabotase seperti yang terjadi pada Medan Plaza, Pasar Aksara atau Buana Plaza.

Anggota Komisi C DPRD Medan Salman Alfarisi, mewanti-wanti agar peristiwa Medan Plaza dan Pasar Aksara tidak terjadi dengan Ramayana Pringgan.

“Saya tidak bilang begitu (dibakar). Yang saya sampaikan, kalau sampai terjadi seperti Medan Plaza dan Aksara, kan Pemko Medan yang repot. Potensi kehilangan aset akan semakin besar,” katanya, Kamis (21/7).

Mengenai kebakaran menjadi kewenangan Kepolisian dalam hal penyelidikan. Namun mengenai aset, menjadi urusan pemko guna mempertahankanya. Dia menilai sejumlah lahan milik Pemko Medan tak jelas setelah masa kontraknya berakhir. Medan Plaza kini statusnya semakin buram. Kini muncul pula informasi lahan di Buana Plaza sudah pindah tangan.

“Seharusnya Pemko Medan punya arsip yang jelas. Ketika kontrak habis, maka pemko punya rencana yang matang untuk kelanjutanya,” katanya.

Diketahui, plaza terbakar paskahabis kontrak dengan Pemko Medan. Bahkan untuk Pasar Aksara/Buana Plaza berakhir sejak tiga tahun lalu.

Sebelum musibah kebakaran, persoalan kontrak berakhir ini pun sudah diingatkan DPRD Medan. Bahkan Komisi C sudah merekomendasikan penghentian operasional, hingga status kontrak atau pengelolaannya memenubi aturan hukum.

“Seolah-olah pemko tak punya kekuatan terhadap bunyi kontrak. Kalau semua pihak di Pemko Medan tidak mengerti mengenai kontrak ini, bahayalah. Kita akan kehilangan aset yang menjadi sumber pendapatan selama ini. Seperti Medan Plaza, seharusnya ada upaya keras Pemko Medan mempertahankan. Jangan kalah sama cukong. Pemerintah itu seharusnya sangat kuat,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/