30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Komisi I Desak Polisi Atasi Kerusuhan di Belawan, Margaret MS: Tindak Tegas Pelaku

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan meminta pihak Kepolisian, dalam hal ini Polres Belawan untuk segera mengatasi peristiwa kerusuhan tawuran yang terjadi di Kecamatan Medan Belawan. Polres Belawan diminta menindak tegas para pelaku kerusuhan di Kelurahan Pekan Labuhan, dan Kelurahan Belawan Bahari di Kecamatan Medan Belawan.

MENINJAU: Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Margaret MS saat meninjau kediaman korban kerusuhan di lokasi kejadian, Rabu (21/7).

Pasalnya, kerusuhan yang terjadi bukan hanya memberikan keresahan kepada masyarakat, tetapi peristiwa tawuran tersebut justru berujung pada tindakan-tindakan penjarahan yang tidak bisa ditolelir.

“Kejadian tersebut sudah sering terjadi dan terkesan ada pembiaran. Kita minta Polisi bersama Pemko Medan harus tegas memberi efek jera kepada para pelaku tawuran,” tegas Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Margaret MS saat meninjau para korban kerusuhan di lokasi kejadian, Rabu (21/7).

Dikatakan politisi PDIP ini, kejadian kerusuhan tawuran memang sudah sering terjadi di kawasan tersebut, namun kejadian pada Selasa malam hingga Rabu dini hari kemarin dinilai sebagai kerusuhan yang paling parah.

Menurut Margaret, kejadian dimulai sekitar pukul 23.00 WIB hingga subuh pukul 04.00 WIB. Saat itu suasana di dua kelurahan itu sangat mencekam karena terjadi penjarahan dan ancaman pembunuhan hingga menjatuhkan korban jiwa karena para pelaku tampak menggunakan senjata tajam saat tawuran.

“Menurut laporan warga, ada 6 Kios hancur dan 1 rumah ibadah Gereja Pentakosta di lingkungan 13 Belawan Bahari, Kecamatan Belawan ikut dibom molotov oleh massa. Bahkan ada warga boru Tampubolon kupingnya nyaris putus,” ujarnya.

Untuk itu, kata Margaret, pihak polisi dan aparat terkait diminta bekerjasama dengan Pemko Medan untuk mendirikan Posko keamanan di lokasi tersebut. “Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, PPKM Darurat juga, pemerintah harus hadir memberikan kenyamanan terhadap warga,” katanya.

Diterangkan Margaret, saat menemui para korban, dirinya menerima laporan adanya korban aksi tawuran di Lingkungan XIII Kelurahan Belawan Bahari. Adapun di antaranya keluarga alm Tobing (tempat usaha sebagian terbakar), keluarga Ibu L Pardede (teras rumah hancur dan seng rumah bocor), keluarga A Damanik/Br Simarmata (pintu rumah dibongkar paksa dan kaca depot air minum pecah), keluarga Ibu L Simatupang (tempat usaha dirusak dan dijarah), keluarga Bapak Sibarani (barang yang dijarah berupa uang Sekitar Rp5 juta, gelang emas 15 gram, loudspeaker, tabung gas 20 buah @3kg, TV, dan satu buah sepeda motor dibakar, keluarga Situmorang (rumah dilempari dengan bom molotov), gereja Pentakosta dilempari bom molotov), keluarga M Siahaan/br Pasaribu (tempat usaha dihancurkan dan dibakar, kompresor dibakar, satu unit sepeda motor dibakar).

Seperti diketahui, perang antar kampung terjadi di Jalan Medan Belawan Km 20,5 Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Selasa (20/7) malam. Dalam bentrokan ini, gereja nyaris dibakar oleh sekelompok massa. Dari video yang beredar di media sosial, disebutkan aksi bentrokan terjadi Selasa (20/7) malam hingga Rabu (21/7) dinihari.

Saat bentrokan terjadi, ratusan pengendara motor saling lempar batu dan menembakkan petasan roket. Terlihat warga yang berperang sempat membakar usaha tambal ban milik warga setempat.

Ketika kericuhan pecah, warga yang terlibat bentrok tidak menghiraukan kehadiran Kapolsek Belawan, Kompol Daniel Naibaho. Menurut saksi mata yang minta identitasnya dirahasiakan, para pemuda yang terlibat bentrokan sudah berusaha membakar gereja. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan meminta pihak Kepolisian, dalam hal ini Polres Belawan untuk segera mengatasi peristiwa kerusuhan tawuran yang terjadi di Kecamatan Medan Belawan. Polres Belawan diminta menindak tegas para pelaku kerusuhan di Kelurahan Pekan Labuhan, dan Kelurahan Belawan Bahari di Kecamatan Medan Belawan.

MENINJAU: Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Margaret MS saat meninjau kediaman korban kerusuhan di lokasi kejadian, Rabu (21/7).

Pasalnya, kerusuhan yang terjadi bukan hanya memberikan keresahan kepada masyarakat, tetapi peristiwa tawuran tersebut justru berujung pada tindakan-tindakan penjarahan yang tidak bisa ditolelir.

“Kejadian tersebut sudah sering terjadi dan terkesan ada pembiaran. Kita minta Polisi bersama Pemko Medan harus tegas memberi efek jera kepada para pelaku tawuran,” tegas Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Margaret MS saat meninjau para korban kerusuhan di lokasi kejadian, Rabu (21/7).

Dikatakan politisi PDIP ini, kejadian kerusuhan tawuran memang sudah sering terjadi di kawasan tersebut, namun kejadian pada Selasa malam hingga Rabu dini hari kemarin dinilai sebagai kerusuhan yang paling parah.

Menurut Margaret, kejadian dimulai sekitar pukul 23.00 WIB hingga subuh pukul 04.00 WIB. Saat itu suasana di dua kelurahan itu sangat mencekam karena terjadi penjarahan dan ancaman pembunuhan hingga menjatuhkan korban jiwa karena para pelaku tampak menggunakan senjata tajam saat tawuran.

“Menurut laporan warga, ada 6 Kios hancur dan 1 rumah ibadah Gereja Pentakosta di lingkungan 13 Belawan Bahari, Kecamatan Belawan ikut dibom molotov oleh massa. Bahkan ada warga boru Tampubolon kupingnya nyaris putus,” ujarnya.

Untuk itu, kata Margaret, pihak polisi dan aparat terkait diminta bekerjasama dengan Pemko Medan untuk mendirikan Posko keamanan di lokasi tersebut. “Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, PPKM Darurat juga, pemerintah harus hadir memberikan kenyamanan terhadap warga,” katanya.

Diterangkan Margaret, saat menemui para korban, dirinya menerima laporan adanya korban aksi tawuran di Lingkungan XIII Kelurahan Belawan Bahari. Adapun di antaranya keluarga alm Tobing (tempat usaha sebagian terbakar), keluarga Ibu L Pardede (teras rumah hancur dan seng rumah bocor), keluarga A Damanik/Br Simarmata (pintu rumah dibongkar paksa dan kaca depot air minum pecah), keluarga Ibu L Simatupang (tempat usaha dirusak dan dijarah), keluarga Bapak Sibarani (barang yang dijarah berupa uang Sekitar Rp5 juta, gelang emas 15 gram, loudspeaker, tabung gas 20 buah @3kg, TV, dan satu buah sepeda motor dibakar, keluarga Situmorang (rumah dilempari dengan bom molotov), gereja Pentakosta dilempari bom molotov), keluarga M Siahaan/br Pasaribu (tempat usaha dihancurkan dan dibakar, kompresor dibakar, satu unit sepeda motor dibakar).

Seperti diketahui, perang antar kampung terjadi di Jalan Medan Belawan Km 20,5 Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Selasa (20/7) malam. Dalam bentrokan ini, gereja nyaris dibakar oleh sekelompok massa. Dari video yang beredar di media sosial, disebutkan aksi bentrokan terjadi Selasa (20/7) malam hingga Rabu (21/7) dinihari.

Saat bentrokan terjadi, ratusan pengendara motor saling lempar batu dan menembakkan petasan roket. Terlihat warga yang berperang sempat membakar usaha tambal ban milik warga setempat.

Ketika kericuhan pecah, warga yang terlibat bentrok tidak menghiraukan kehadiran Kapolsek Belawan, Kompol Daniel Naibaho. Menurut saksi mata yang minta identitasnya dirahasiakan, para pemuda yang terlibat bentrokan sudah berusaha membakar gereja. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/