MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi akan mengumpulkan seluruh jajaran dan pejabat utama (PJU) Polda Sumut untuk menuntaskan segala tindak kejahatan yang marak di Sumut, termasuk aksi begal.
Hal itu disampaikan Agung kepada sejumlah wartawan, usai acara Pisah Sambut atau Farawell Parade kepada Kapolda Sumut yang baru, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan pemberian petaka komando, di Mapolda Sumut, Jumat (21/7) petang.
“Saya akan mengumpulkan seluruh jajaran di Polda Sumut, pada Sabtu (22/7) besok serta memberikan peta wilayah keamanan. Sebab, kita ingin mewujudkan keamanan bagi masyarakat Sumut,” katanya.
Dia berjanji akan melanjutkan apa yang sudah dicapai Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. “Lebih utama lagi mari kita lebih memajukan Sumut dan mengayomi serta melayani dan memberikan perlindungan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Dari amatan, Panca diantar dari Aula Tribrata Mapolda Sumut menuju gerbang utama, dengan diiringi sejumlah pejabat utama (PJU). Sesampai di gerbang utama, ia bersama keluarganya pun langsung menaiki mobilnya dan meninggalkan Mapolda Sumut.
Gubsu: Jangan Anggap Remeh Satpol PP
Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam menjaga ketertiban masyarakat diminta jangan diremehkan. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Jumat (21/7).
Menurut Gubsu, Satpol PP memiliki keahlian dalam melakukan pengamanan dan mengatasi setiap aksi kejahatan jalanan seperti begal.
“Sekarang di dalam Pemerintahan, di situ ada Satpol PP. Sekali saya ingatkan jangan anggap remeh Satpol PP. Karena mereka ditugaskan oleh negera. Dalam oraganisasi ini, diberikan gaji oleh negara. Dari siapa, dari rakyat,” jelas Edy Rahmayadi.
Mantan Pangkostrad itu menjelaskan, Satpol PP bisa berperan awal dalam rangka mengamankan wilayah daerah teritorialnya. Kemudian, memberikan ketertiban bagi masyarakat. “Apabila tidak mampu, kalau tidak mampu berarti ada aparat. Yang benar-benar diterjunkan, yang mempunyai alat, yang bisa melumpuhkan,” jelas Gubernur Edy.
Meski menjadi bagian kecil untuk keamanan, namun menurut Gurbernur Edy, keberadaan Satpol PP harus dimaksimalkan di tengah masyarakat. Termasuk memerangi begal atau kejahatan jalan lainnya.
“Tapi ini, harus mulai kita latihkan tadi pengamanan wilayah tersebut. Kalau kita lihat ini, sebenarnya masih kita gunakan dengan posisi tingkat bawah. Bukan mengecilkan, tapi memang belum berbuat maksimal, ini yang harus kita utamakan,” ucap Gubernur Edy.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai, keberadaan Satpol PP menggunakan double stick di jalan sangat membantu aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan mengatasi aksi begal di jalanan. “Buktinya, dimana sekarang yang terjadi. Karena, di semua sudut sudah ada Satpol PP,” ujar Gubsu Edy.
Gurbernur Edy mengungkapkan, alasan dirinya menginstruksikan Satpol PP Pemprov Sumut keluar dan menggunakan double stick untuk mengatasi begal. Sebab, Satpol PP tidak boleh menggunakan senjata tajam.
“Double stick itu bukan senjata tajam. Karena dia, harus punya alat untuk mengamankan dirinya. Ini yang harus kita berlakukan, kita latihkan Dan saya yakin itu (bisa),” pungkas mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.(dwi/gus/ila)