30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Budi Ngaku Kalah Kelas dari Rycko

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Pisah sambut Kapolda Sumut dari Irjen Pol. Raden Budi Winarno ke Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Sumut, Jumat (14/10/2016).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pisah sambut Kapolda Sumut dari Irjen Pol. Raden Budi Winarno ke Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Sumut, Jumat (14/10/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Poldasu akan melakukan reformasi kultural dan perbaikan kinerja. Tujuannya, agar kinerja Polri semakin membaik ke depan. Selain itu, juga kian professional, modern dan dinamis.

Itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam sambutannya di acara pisah sambut Kapolda Sumut dengan Irjen Pol Raden Budi Winarso, Sabtu (15/10) malam. Acara pisah sambut ini berlangsung di Regale International Convention, Jalan Adam Malik, Medan.

“Demokrasi liberal yang saat ini berlangsung menjadikan rakyat yang berkuasa, berkehendak dan yang memberikan legitimasi pada kepolisian. Untuk itu, polisi harus melakukan reformasi kultural dan perbaikan kinerja agar kepercayaan masyarakat terhadap polisi tetap terjaga,” jelasnya.

Rycko mengaku optimis dapat menyelesaikan sejumlah kasus tertunggak saat ditinggalkan oleh Budi. Begitupun, semua pihak termasuk para pejabat utama Polda Sumut, dapat bekerjasama dan saling bahu-membahu guna menuntaskan persoalan yang ada di Sumut.

“Enggak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, kalau semuanya bisa saling bahu-membahu dan bekerjasama untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata Rycko.

Tak lupa, jenderal lulusan terbaik Akpol tahun 1988 ini juga memohon doa restu kepada semua pihak. Termasuk para pemangku kepentingan aar dapat diterima menjadi bagian dari masyarakat Sumut.

Irjen Pol Budi Winarso yang resmi meninggalkan Sumut setelah menjabat selama tujuh bulan menjadi Kapoldasu meninggalkan sejumlah ‘PR’ (pekerjaan rumah) kepada suksesornya, Irjen Pol Rycko Amelza Dhaniel. Hal itu diakui Budi dalam sambutannya. Bahkan mengaku penggantinya itu lebih kompeten darinya.

“Mulai dari pengamanan Pilkada di beberapa daerah, kemudian peredaran narkoba yang masih tinggi, saya harap Irjen Rycko Amelza Dhaniel bisa memimpin Polda Sumut menjadi lebih baik. Saya yakin dan percaya beliau lebih baik ketimbang saya,” ungkap Irjen Budi.

Masih menurut Budi, perbandingan antara dirinya dengan Irjen Rycko bila diumpamankan pengendara, Rycko punya lisensi mengemudi yang lebih tinggi. “Jadi meski beliau (Irjen Rycko,red) enam tahun di bawah saya, kalau diumpamankan surat izin mengemudi, saya ini cuma punya SIM A sementara beliau SIM B2 umum. Beliau ini sering ikut dengan presiden,” tuturnya.

Terkait kasus dwelling time di Pelabuhan Belawan, Irjen Budi mengatakan Irjen Rycko tentu bakal lebih mampu menangani ketimbang dia.

“Saya yakin itu bisa diungkap Pak Kapoldasu yang baru ini. Harapan saya, Irjen Pol Rycko bisa membawa perubahan berarti untuk Polda Sumut dan jajarannya,” harap Irjen Budi.

Hadir dalam acara pisah sambut itu Gubernur Sumut T Erry Nuradi, Walikota Medan Dzulmi Eldin, sejumlah pejabat di sejajaran Polda Sumut. Tampak juga hadir pada acara itu angggota DPR RI dari PPP, Hasrul Azwar.

Selama menjabat sebagai Kapoldasu, Irjen Budi Winarso dianggap tak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan. Malah, perwira tinggi Polri yang tengah masuk masa pensiun ini dianggap gagal memimpin Polda Sumut.

Tolak ukurnya sejumlah kerusuhan besar seperti yang terjadi di Tanjungbalai. Dimana warga pribumi membakar sejumlah rumah ibadah masyarakat beragama Buddha.

Kemudian lagi, kejadian rusuh di Tanah Karo antara warga dan petugas dari Polres Tanah Karo yang menewaskan dua orang warga dari Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Jumat (29/7) silam.

Pandangan hampir senada juga diutarakan Gubernur Sumut, T Erry Nuradi. Menurut dia, sejumlah masalah yang belum terselesaikan, akan segera diselesaikan oleh Kapolda Sumut yang baru. Menurut dia, masyarakat Sumut bersyukur. Sebab, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah memilih salah satu lulusan terbaik Akpol untuk memimpin Sumut.

“Beberapa masalah yang belum terselesaikan pasti diselesai nantinya. Sumut akan menjadi wilayah yang kondusif di Indonesia seperti harapan kita semua,” tandas Gubsu.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Pisah sambut Kapolda Sumut dari Irjen Pol. Raden Budi Winarno ke Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Sumut, Jumat (14/10/2016).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pisah sambut Kapolda Sumut dari Irjen Pol. Raden Budi Winarno ke Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Sumut, Jumat (14/10/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Poldasu akan melakukan reformasi kultural dan perbaikan kinerja. Tujuannya, agar kinerja Polri semakin membaik ke depan. Selain itu, juga kian professional, modern dan dinamis.

Itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam sambutannya di acara pisah sambut Kapolda Sumut dengan Irjen Pol Raden Budi Winarso, Sabtu (15/10) malam. Acara pisah sambut ini berlangsung di Regale International Convention, Jalan Adam Malik, Medan.

“Demokrasi liberal yang saat ini berlangsung menjadikan rakyat yang berkuasa, berkehendak dan yang memberikan legitimasi pada kepolisian. Untuk itu, polisi harus melakukan reformasi kultural dan perbaikan kinerja agar kepercayaan masyarakat terhadap polisi tetap terjaga,” jelasnya.

Rycko mengaku optimis dapat menyelesaikan sejumlah kasus tertunggak saat ditinggalkan oleh Budi. Begitupun, semua pihak termasuk para pejabat utama Polda Sumut, dapat bekerjasama dan saling bahu-membahu guna menuntaskan persoalan yang ada di Sumut.

“Enggak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, kalau semuanya bisa saling bahu-membahu dan bekerjasama untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata Rycko.

Tak lupa, jenderal lulusan terbaik Akpol tahun 1988 ini juga memohon doa restu kepada semua pihak. Termasuk para pemangku kepentingan aar dapat diterima menjadi bagian dari masyarakat Sumut.

Irjen Pol Budi Winarso yang resmi meninggalkan Sumut setelah menjabat selama tujuh bulan menjadi Kapoldasu meninggalkan sejumlah ‘PR’ (pekerjaan rumah) kepada suksesornya, Irjen Pol Rycko Amelza Dhaniel. Hal itu diakui Budi dalam sambutannya. Bahkan mengaku penggantinya itu lebih kompeten darinya.

“Mulai dari pengamanan Pilkada di beberapa daerah, kemudian peredaran narkoba yang masih tinggi, saya harap Irjen Rycko Amelza Dhaniel bisa memimpin Polda Sumut menjadi lebih baik. Saya yakin dan percaya beliau lebih baik ketimbang saya,” ungkap Irjen Budi.

Masih menurut Budi, perbandingan antara dirinya dengan Irjen Rycko bila diumpamankan pengendara, Rycko punya lisensi mengemudi yang lebih tinggi. “Jadi meski beliau (Irjen Rycko,red) enam tahun di bawah saya, kalau diumpamankan surat izin mengemudi, saya ini cuma punya SIM A sementara beliau SIM B2 umum. Beliau ini sering ikut dengan presiden,” tuturnya.

Terkait kasus dwelling time di Pelabuhan Belawan, Irjen Budi mengatakan Irjen Rycko tentu bakal lebih mampu menangani ketimbang dia.

“Saya yakin itu bisa diungkap Pak Kapoldasu yang baru ini. Harapan saya, Irjen Pol Rycko bisa membawa perubahan berarti untuk Polda Sumut dan jajarannya,” harap Irjen Budi.

Hadir dalam acara pisah sambut itu Gubernur Sumut T Erry Nuradi, Walikota Medan Dzulmi Eldin, sejumlah pejabat di sejajaran Polda Sumut. Tampak juga hadir pada acara itu angggota DPR RI dari PPP, Hasrul Azwar.

Selama menjabat sebagai Kapoldasu, Irjen Budi Winarso dianggap tak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan. Malah, perwira tinggi Polri yang tengah masuk masa pensiun ini dianggap gagal memimpin Polda Sumut.

Tolak ukurnya sejumlah kerusuhan besar seperti yang terjadi di Tanjungbalai. Dimana warga pribumi membakar sejumlah rumah ibadah masyarakat beragama Buddha.

Kemudian lagi, kejadian rusuh di Tanah Karo antara warga dan petugas dari Polres Tanah Karo yang menewaskan dua orang warga dari Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Jumat (29/7) silam.

Pandangan hampir senada juga diutarakan Gubernur Sumut, T Erry Nuradi. Menurut dia, sejumlah masalah yang belum terselesaikan, akan segera diselesaikan oleh Kapolda Sumut yang baru. Menurut dia, masyarakat Sumut bersyukur. Sebab, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah memilih salah satu lulusan terbaik Akpol untuk memimpin Sumut.

“Beberapa masalah yang belum terselesaikan pasti diselesai nantinya. Sumut akan menjadi wilayah yang kondusif di Indonesia seperti harapan kita semua,” tandas Gubsu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/