29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

AP II: Imej Bandara Internasional Bisa Lepas

Foto: Manahan/PM Luapan air langsung mengalir ke sungai setelah tembok pengamanan bandara Kualanamu dirubuhkan, Minggu (21/9).
Foto: Manahan/PM
Air mengalir deras ke sungai setelah tembok pengamanan bandara Kualanamu dirubuhkan, Minggu (21/9).

SUMUTPOS.CO – Manager Pelayanan Bandara Internasional Kualanamu AP II Djamal Amri tak menampik soal tembok yang dijebol warga. Dijelaskannya, pembobolan tersebut sepanjang 4 kolom dengan tinggi 2,4 m. “Saat ini kita hanya berharap agar hujan tidak terus menerus. Karena, bila terus berlangsung dan air tidak surut juga, akan semakin banyak tembok yang dibobol. Dan ini sangat merugikan bandara,” ujarnya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Kerugian bandara dalam hal ini bukan hanya dalam hal materi, tetapi juga imej. Predikat sebagai bandara internasional yang selama ini disandangnya akan terlepas. “Tembok yang dirubuhkan itu ’kan tembok pengamanan. Sementara dalam dunia penerbangan, keselamatan itu yang utama. Bayangkan bila tembok keselamatan itu begitu mudahnya dirubuhkan? Jelas sangat merugikan kita,” lanjutnya.

Djamal mengatakan kerugian tersebut bukan hanya pada bandara, tetapi juga secara nasional. Karena, Kualanamu sudah memiliki nama baik secara nasional maupun internasional. Sedangkan kerugian dalam materi, setidaknya KNIA harus menyiapkan dana untuk pembangunan tembok tersebut dan mengaji penambahan personel yang menjaga disekitar tembok yang dirubuhkan tersebut.

“Setidaknya 4 hingga 5 orang pengamanan kita letak disana, ini untuk menjaga kemungkinan orang masuk ke bandara, atau hewan ternak, dan lain sebagainya. Nah, yang bayar upah penjaga itukan bandara, bukan orang lain,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Djamal sangat menyayangkan lambatnya kerja Balai Wilayah Sungai dan ketidakpedulian Pemkab Deliserdang. “Inilah rencananya besok (Senin) kita mau mempertanyakan ke pemkab dan dinas PU. Karena, jangan mereka yang lamban kerjanya, kita yang merugi,” lanjutnya.

Sedangkan untuk tetap mempertahankan imej Kualanamu, Djamal mengaku bahwa APII saat ini sedang intens terhadap masalah ini. Misalnya, dengan membangun langsung tembok begitu tidak banjir lagi, melakukan pengamanan ekstra dan bekerja sama dengan auditor bandara salah satunya otoritas bandara untuk memantau masalah ini.

“Kami dari pihak bandara hanya mengharapkan agar masalah ini segera diusut tuntas. Biar cepat selesai, pembangunan itukan pakai dana APBN. Semakin lama tembok itu dibangun kembali akan semakin sulit menjaga imejnya. Dan ini musim penghujan, bukan tidak mungkin hujan lagi dan banjir lebih parah lagi, dampaknya, tembok bandara lagi dirubuhkan. Semakin lama, semakin banyak pula yang dirubuhkan,” tutupnya. (car-1/smg/ram/rbb)

Foto: Manahan/PM Luapan air langsung mengalir ke sungai setelah tembok pengamanan bandara Kualanamu dirubuhkan, Minggu (21/9).
Foto: Manahan/PM
Air mengalir deras ke sungai setelah tembok pengamanan bandara Kualanamu dirubuhkan, Minggu (21/9).

SUMUTPOS.CO – Manager Pelayanan Bandara Internasional Kualanamu AP II Djamal Amri tak menampik soal tembok yang dijebol warga. Dijelaskannya, pembobolan tersebut sepanjang 4 kolom dengan tinggi 2,4 m. “Saat ini kita hanya berharap agar hujan tidak terus menerus. Karena, bila terus berlangsung dan air tidak surut juga, akan semakin banyak tembok yang dibobol. Dan ini sangat merugikan bandara,” ujarnya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Kerugian bandara dalam hal ini bukan hanya dalam hal materi, tetapi juga imej. Predikat sebagai bandara internasional yang selama ini disandangnya akan terlepas. “Tembok yang dirubuhkan itu ’kan tembok pengamanan. Sementara dalam dunia penerbangan, keselamatan itu yang utama. Bayangkan bila tembok keselamatan itu begitu mudahnya dirubuhkan? Jelas sangat merugikan kita,” lanjutnya.

Djamal mengatakan kerugian tersebut bukan hanya pada bandara, tetapi juga secara nasional. Karena, Kualanamu sudah memiliki nama baik secara nasional maupun internasional. Sedangkan kerugian dalam materi, setidaknya KNIA harus menyiapkan dana untuk pembangunan tembok tersebut dan mengaji penambahan personel yang menjaga disekitar tembok yang dirubuhkan tersebut.

“Setidaknya 4 hingga 5 orang pengamanan kita letak disana, ini untuk menjaga kemungkinan orang masuk ke bandara, atau hewan ternak, dan lain sebagainya. Nah, yang bayar upah penjaga itukan bandara, bukan orang lain,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Djamal sangat menyayangkan lambatnya kerja Balai Wilayah Sungai dan ketidakpedulian Pemkab Deliserdang. “Inilah rencananya besok (Senin) kita mau mempertanyakan ke pemkab dan dinas PU. Karena, jangan mereka yang lamban kerjanya, kita yang merugi,” lanjutnya.

Sedangkan untuk tetap mempertahankan imej Kualanamu, Djamal mengaku bahwa APII saat ini sedang intens terhadap masalah ini. Misalnya, dengan membangun langsung tembok begitu tidak banjir lagi, melakukan pengamanan ekstra dan bekerja sama dengan auditor bandara salah satunya otoritas bandara untuk memantau masalah ini.

“Kami dari pihak bandara hanya mengharapkan agar masalah ini segera diusut tuntas. Biar cepat selesai, pembangunan itukan pakai dana APBN. Semakin lama tembok itu dibangun kembali akan semakin sulit menjaga imejnya. Dan ini musim penghujan, bukan tidak mungkin hujan lagi dan banjir lebih parah lagi, dampaknya, tembok bandara lagi dirubuhkan. Semakin lama, semakin banyak pula yang dirubuhkan,” tutupnya. (car-1/smg/ram/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/